Kaos kaki Danang vs Dompet Berta

400 105 24
                                    

"Hah? Oh itu, sebenernya gue-----"

"Apa?"

"Gak jadi deh. Gapenting juga kok! Udah yuk ke kelas"

Awalnya Osi ingin meminta tolong pada Alfa untuk membuktikan ucapan Alden saat itu, tapi sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas hal itu.

Alfa juga tidak terlalu penasaran, sehingga ia hanya mengiyakan saja, dan kembali melangkah menuju kelas.

****

Sesampainya Alfa dan Osi di kelas, susana lumayan gaduh, di pojok ruangan ada Lisa yang mencoba menenangkan Berta yang sedang menangis sesugukan.

Belum lagi anak-anak lain yang main salah-salahan. Di perburuk dengan suara teriakan anak laki-laki yang sepertinya tengah sibuk main kartu remi. Kalau mau di jabarkan susana kelas ini lebih ribut dari pada pasar!

Alfa menggebrak papan tulis lumayan keras, membuat keributan sedikit mereda. Osi yang berada di sampingnya hanya memijit kepalannya pening, lalu melangkah menuju tempat duduknya.

"ADA APAAN SIH NIH RIBUT-RIBUT?!" Teriak Alfa yang masih berada di depan kelas.

"Ini Fa, kasian si Berta dompetnya ilang. Di dompetnya tuh ada duit buat bayaran 3jt. Sama ada foto Berta sama mantannya. Kasian fa!" Jelas Lisa yang masih mencoba menenangkan Berta.

"Ko bisa ilang sih Ber? Makanya jangan naro apa-apa sembarangan! Lo kan begitu, kalo naro apa apa selebor banget! Jadi cewek ko gak bisa rapih"

"Alfa! Dia lagi sedih ko lo malah gitu si!" Sentak Osi kaget mendengar respon Alfa.

"Tau lo ih parah banget!" Hardik Lisa juga sambil menatap tajam ketua kelasnya itu.

"Gue.. taro di tas fa. Terus gue tinggal nonton turnamen tadi, pas balik udah gak ada. Gue gak tau harusss gimanaaaaaaaaa" Jelas Berta yang masih sesugukan di pelukan Lisa

Alfa sejenak berfikir, namun semenit kemudian kelas kembali ramai oleh laki-laki di sudut lain ruangan yang masih sibuk dengan kartu remi.

"Heh Bejo! Lo kalo masih berisik aja nanti gua sumpel ya mulut lo pake kaos kakinya si Danang!" Sepet Alfa lagi menatap Bejo garang.

Danang nampak tertawa mendengar omelan Alfa, lantas ia membuka kaos kakinya, bejaga jaga jika nanti Alfa akan benar menyumpal mulut Bejo, ia dengan senang hati akan memberikan jimat pusakanya ini pada Alfa!

"Eh nang, gak usah lo buka juga kali anjer! Bau banget sumpah!" Omel teman-temanya yang lain pada Danang, yang berhasil meloloskan sebelah kaos kaki.

Alfa terkekeh pelan.

"Idih najis, masa mulut suci gua di jejelin kaos kaki yang kaga pernah di cuci dari jaman purba! Najis banget! Gak sudi ew! Dari sini aja baunya udah bikin gua mau mati!"

"Ngelawan aja lo kalo di bilangin!" Alfa kembali serius menatap Bejo "Danang, udah pake lagi kaos kaki lo, bau gila! Tuh kaki lo abis nginjek tai kebo apa gimana?"

Kelas sekarang justru ramai dengan suara tawa anak-anak, tak terkecuali Berta yang sedang sedih ia sempat-sempatnya mencuri tawa di sela-sela tangisannya.

Tak lupa mereka sambil menutup hidung karna tidak kuat dengan bau kaos kaki Danang yang sangat dahsyat.

"Yah parah sih, gue kira lo beneran mau nyumpel mulutnya si Bejo pake ini!"

"Gila aja lo! Lo kira gua sudi megangnya!"

"Alfa udah ih lo ngapa jadi ngurusin sikil nya Danang! Jadi ini gimana? Dompetnya Berta? Apa kita aduin aja ke bu Nadin? Terus minta dia dampingin buat gledah tas anak-anak?" Usul Lisa.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang