happy reading!note; let us have a flashback for a lil bit.
"Halo? Iya Ma, ini Yunseong."
"Iya, hari ini pulang kok."
"Mungkin sekitar jam enam sore nyampe kampus,"
"Iya, gapapa kok. Nanti Yunseong pulang sendiri aja naik grab-car."
"Iya, iya. Nanti kalau Yunseong udah sampai kampus, Yunseong kabarin mama."
Selama menelpon dengan sang Ibu, tiba-tiba atensi Yunseong teralihkan begitu saja dengan kepergian Chaewon yang terkesannya tergesa-gesa.
Maka, Yunseong pun memutuskan untuk mengikuti Chaewon, karena melihat tangan cewek itu yang bergemetar hebat saat memegang ponselnya.
"Udah dulu ya, Ma. Udah di panggil, nih. Oke, dahh." ujar Yunseong sebelum cowok itu memutus sambungan telepon nya.
"Kok, Chaewon kayak yang mau nangis gitu, sih?" gumam Yunseong.
"Mana cepet banget jalannya, ga takut kakinya tambah sakit, apa?" ujar Yunseong lagi.
Setelah melihat Chaewon berhenti berjalan, Yunseong juga berhenti.
Chaewon menoleh kebelakang, celingak-celinguk ke kanan dan juga ke kiri, yang membuat Yunseong harus bersembunyi dibalik tembok agar tidak ketahuan.
"Kalau ketahuan ada orang, pasti Chaewon bakalan lari lagi," batin Yunseong berkata.
Akhirnya Yunseong mengintip disela-sela tembok, melihat Chaewon yang kini sedang jongkok sambil menangis.
Entahlah, hati Yunseong seperti ikutan teriris kalau mendengar Chaewon menangis.
Karena Yunseong tadi mendengar sedikit pembicaraan Chaewon ditelfon, yang dimana Yunseong tahu kalau lawan bicara Chaewon adalah seorang laki-laki.
Dan setelah menelfon, Chaewon langsung pergi sambil mulai menangis. Itulah yang Yunseong perhatikan sejak tadi.
Yunseong merogoh saku celananya, untung saja ada sisa tisu dikantongnya.
Maka, dengan tekad penuh, Yunseong berjalan mendekati Chaewon.
"Hey..."
"Stop crying, will you?"
note; flashback (off!)
Setelah kembali ke hall, baik Chaewon maupun Yunseong kembali duduk dengan kelompok mereka masing-masing.
"Loh, Chaewon, lo habis dari mana?" tanya Minju dengan raut wajah yang cemas.
"Engga, habis dari toilet kok, tadi sakit perut hehehe," ujar Chaewon berbohong.
"Hmm, yaudah. Ayo sekarang kita foto-foto!" seru Minju, sambil mengajak teman-teman yang lainnya.
Setelah berpuas-puas foto dengan satu kelompok ditambah dengan Kak Jihoon, Chaewon kembali duduk.
Cewek itu celingak-celinguk mencari keberadaan Yunseong.
"Hoi!"
Chaewon kaget, karena ada yang tiba-tiba nepuk bahunya. Maka cewek itu langsung noleh ke sumber suara.
"Aish, lo ternyata." ujar Chaewon sebal saat mendapati Chaeyeon yang ternyata mengagetkannya.
"Heheheh ngelamun mulu lo, kemasukan setan baru tau rasa!" ujar Chaeyeon sambil duduk disebelah Chaewon.
"Heh, mulut lo itu dijaga ya atau mau gue plester?" ujar Chaewon galak.
"Hehehe. Sorry, bos. Jangan dong galak-galak begitu." ujar Chaeyeon sambil menyolek dagu Chaewon.
"Oh iya, by the way, lo udah naruh surat ke amplopnya Yunseong?" tanya Chaeyeon setengah berbisik.
Chaewon mengangguk, "Udah. Tadi gregetan banget gila, gue takut diliatin orang-orang."
"Yaudah, bagus. Yang penting lo udah masukin suratnya," ujar Chaeyeon sambil mengacungkan jempol untuk Chaewon.
"PERHATIAN SEMUANYA. AYO SEKARANG TRUK SATU DAN TRUK DUA, HARAP MENGAMBIL SEMUA BARANG BAWAANNYA DAN MENUJU TRUK MASING-MASING, TERIMAKASIH."
"Eh, itu truk gue udah dipanggil, gue duluan ya. See you di kampus!" ujar Chaewon sambil menenteng tas ranselnya, serta berdiri untuk mengangkat tas jinjingnya.
"Oke, hati-hati ya!" ujar Chaeyeon sambil melambaikan tangan.
Chaewon mengangkat tas jinjingnya keluar dari hall, wah— adem banget habis hujan begini, mendung mendung sekarang.
Chaewon jadi keinget lagi kejadian tadi sama Yunseong.
"Oh iya, orangnya dimana sih dari tadi gak keliatan?" tanya Chaewon dalam hati, tentunya sambil celingak-celinguk kesana sini nyari keberadaan Yunseong.
"Oh, itu dia disana." gumam Chaewon saat mendapati Yunseong yang tengah sibuk memakai sepatunya.
Chaewon berjalan sambil tertatih-tatih, mencari sandalnya.
Kembali menoleh kearah Yunseong, sekarang Yunseong sudah sibuk berbincang-bincang sambil tertawa dengan satu kelompoknya.
"Yunseong, boleh bantu gue bawain tas gue nggak? Berat banget nih soalnya,"
"Ha? Oh, boleh boleh." ujar Yunseong kemudian menerima tas tersebut.
"Apaan sih tuh cewek, lengket banget sama Yunseong," gerutu Chaewon yang langsung melihat kearah lain.
Chaewon gak tahu, kalau Yunseong baru saja menoleh kearahnya setelah cewek itu pergi.
Setelah itu, dengan kaki yang masih diperban membuat Chaewon harus berjalan pincang-pincang belum lagi dia harus mengangkat tasnya yang berat itu sendiri— tapi itu tidak membuat Chaewon patah semangat, melainkan berhasil membawanya sampai kedepan truk, sekarang.
Soalnya jaraknya juga gak jauh, jadi Chaewon gak mau ngerepotin orang.
Selagi menunggu giliran untuk naik keatas truk, Chaewon mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, menikmati kehijauan dan suasana yang adem, yang gak akan ditemukan dikota nanti.
"Haaa, andai aja udara dikota tuh kayak begini, betah deh gue gak kemana-mana," ujar Chaewon sambil tersenyum tipis.
"Hey, Chaewon."
Merasa namanya dipanggil, Chaewon pun kembali tersadar dari lamunannya, menoleh kesumber suara.
Ada salam dari kakak Yunseong.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] DEAR YUNSEONG ✓
FanfictionI just met him, is he an angel? note; a spin off from Struggle. © tarovelvet, 2019. cover by: @jaeystar