70.

1.2K 254 17
                                    


















happy reading!














Chaewon waktu itu lagi golekan dikasur, males banget mau ngapa-ngapain.

Eh, tiba-tiba ditelfon sama Jisung.

"Halo?"

"Halo, Won,"

"Iya, kenapa?"

"Lo lagi sibuk nggak?"

"Nggak kok, kenapa?"

"Nggak, gue mau nanya. Lo tau gak itu namanya apaan? Yang biasa cewe cewe suka tempelin di hape gitu yang bulet terus ada lampu lampu nya,"

"Hm... selfie ring maksud lo?"

"Nahh iya itu, makasih makasih,"

"Lo nelpon cuman buat nanya itu doang?"

"Iya, soalnya kakak gue mau beli tapi dia gatau itu namanya apaan, jadi gue nanya lo,"

Chaewon terkekeh, "Dasar lo,"

"Oke deh kalau gitu, makasih ya Won,"

"Iyaa, sama-sama."

Tuut tuut tuut.

Tok tok tok.

Chaewon noleh kearah pintu kamarnya, siapa sih? Kok pake ketok pintu segala. Kangmin kan lagi keluar?

"Masuk aja," seru Chaewon sambil golekan lagi dikasur, ngadep dinding.

Cklek

"Hey,"

Chaewon balik noleh kearah pintu lagi, "LAH YUNSEONG????"

"Kok- bisa ada disini?" tanya Chaewon yang sekarang langsung ubah posisi jadi duduk.

Yunseong cuman cengengesan, "Turun yuk? Aku beliin makanan tuh, aku tunggu dibawah yaa," ujar Yunseong sambil senyum

Chaewon mengucek matanya, "Bentar, ini gue lagi gak mimpi kan?" ujar Chaewon pada dirinya sendiri.

Yunseong terkekeh, "Mimpi? Enggak kok, ini asli nih akunya, kalau ga percaya pegang aja,"

Chaewon langsung nyentuh lengan Yunseong dengan jari telunjuknya, "Beneran Yunseong???"

"Hahaha, udah percaya kan kalau aku asli? Yaudah, turun yuk sekarang, makan?" ujar Yunseong sambil mengacak pelan rambut Chaewon.

"Hehehe, i-iya.. Kamu turun duluan aja," seru Chaewon gugup.

"Oke, aku tunggu dibawah ya," ujar Yunseong sambil tersenyum, lalu pergi keluar kamar, dan turun kebawah.

Sedangkan Kangmin dibawah udah ketawa cekikikan waktu ngeliat Yunseong turun, habisnya udah merah banget tuh telinganya Yunseong.

Kayaknya sih, malu orangnya.

Begitu Yunseong nutup pintu, Chaewon langsung cepet-cepet turun dari kasur dan ngacir ke meja riasnya.

Ikat rambut, oke.

Pake liptint sedikit biar gak pucat banget, oke.

Chaewon langsung nyambar handphone nya dan turun nemuin Yunseong.

Dan juga, ternyata ada Kangmin.

"Pasti ini akal-akalannya Kangmin," gumam Chaewon dalam hati.

Sedangkan Kangmin yang sedari tadi ngobrol sama Yunseong langsung auto kicep karena di death glare kakaknya.

"Goodluck, Kak." ujar Kangmin sambil menepuk pundak Yunseong.

Yunseong hanya mengangguk seraya tersenyum.

"Gue mau keatas dulu, have fun, kalian berdua, semoga cepat selesai masalahnya," seru Kangmin yang kemudian ngacir keatas.

Chaewon hanya natap Yunseong dengan kikuk, lalu duduk disebelah Yunseong yang lagi duduk disofa.

"Oh iya, kamu belum makan, kan? Aku beliin pasta tuh buat kamu, makan dulu gih," ujar Yunseong yang berusaha untuk mencairkan suasana.

"Oh? kamu beliin pasta? Aku suka banget sama pasta!" seru Chaewon dengan mata berbinar

Yunseong tersenyum, "Kangmin sih yang milihin tadi.."

"Hah? Kok Kangmin? Kalian habis ketemuan tadi? Kok bisa? Kapan? Dimana?" tanya Chaewon gak nyantai.

Yunseong terkekeh, lalu menarik tangan Chaewon ke meja makan, "Satu satu dong pertanyaan nya, tapi sambil makan ya?"

Chaewon auto diem.

"Apa sih, kemaren ngilang kayak ditelan bumi, tapi hari ini tiba-tiba muncul terus sweet banget lagi," gumam Chaewon dalam hati sambil melirik Yunseong.

"Mau kamu apa sih, sebenarnya? Tolong jangan mainin hati aku dong, Yunseong." gumam Chaewon dalam hati lagi.

[2] DEAR YUNSEONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang