46.

1.2K 283 67
                                    















happy reading!











"Oit, Chaewon!" panggil Hyunjin

"Ya? Kenapa?" tanya Chaewon sambil menoleh.

Hyunjin menggeleng, "Gapapa, manggil aja," ujar cowok itu sambil tersenyum.

"Dih, apaan sih lo gajelas," ujar Chaewon kemudian lanjut main hape.

"Jangan galak-galak dong, gue bosen nih, main yuk?" ujar Hyunjin sambil menoel-noel tangan Chaewon.

Chaewon menghela nafas, "Emang lo mau main apaan?" tanya Chaewon

"Main papa mama, yuk?" ajak Hyunjin

Chaewon langsung memasang ekspresi aneh, "Hah? Maksud lo?"

"Iya, gue jadi papanya, lo jadi mamanya," ujar Hyunjin sambil terkekeh pelan.

"Gue rasa lo udah ada sinting sintingnya," ujar Chaewon sambil menggelengkan kepala.

Hyunjin tertawa, "Ya bercanda lah, Chaewon pinterrr, serius banget sih lo?"

Emang sekarang dikelas cuman ada mereka berdua, gak tau kesambet apaan rajin banget datangnya secepat ini.

"Ya siapa tau gue kira beneran? Habisnya kan lo emang super gabut," ujar Chaewon sambil terkekeh pelan.

Lucu juga ngelihat Hyunjin kalau udah mode random begini.

"Udah lah, tidur aja gue," ujar Hyunjin yang kemudian menempati tempat disebelah Chaewon, lalu menelungkupkan badannya diatas meja.

"Tapi itu kan kursi Eunbin, ntar lo dibacok sama dia gimana?" tanya Chaewon

"Gapapa, ntar gue nyari pertolongan ke elo, Won. Lo harus bantu gue ya!" seru Hyunjin yang kemudian beneran tidur.

"Hmm iya deh iya," akhirnya Chaewon hanya mengiyakan ucapan Hyunjin daripada anak itu ngelantur gak jelas mulu nantinya.

Chaewon kembali bermain handphone nya, sesekali menoleh ke Hyunjin sambil tersenyum tipis.

Lucu juga kalau Hyunjin lagi tidur.

Chaewon jadi mengingat masa-masa dimana cewek itu bisa tergila-gila jika berada didekat Hyunjin, bisa sangat malu untuk memulai percakapan, dan lain-lain.

Tapi itu beberapa bulan yang lalu, sekarang perasaan itu udah hilang.

Padahal kalau di ingat-ingat, setelah Chaewon beneran move on dari Hyunjin, malah cewek itu makin deket aja sama Hyunjin.

Kayak misalnya tadi, Hyunjin bakalan selalu meng-approach Chaewon duluan, mengajak nya mengobrol, mengajaknya bermain game, minjem pen, nanya soal pelajaran, dan masih banyak lagi.

Kayak, naturally dekat gitu as friends.

Sekarang Chaewon benar-benar menganggap Hyunjin hanyalah sebagai sekedar teman.

Tidak lebih, dan juga tidak kurang.

Karena Chaewon yakin, kalau perasaannya sekarang hanyalah untuk Yunseong.















"Chaewon..." lirih Hyunjin

"Hm?" Chaewon menoleh ke Hyunjin yang masih menutup matanya































"Gue suka sama lo..."

[2] DEAR YUNSEONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang