81.

857 189 32
                                    

















happy reading!










"Eits lo kenapa boss?" tanya Lucas yang menahan Changbin, tapi anaknya langsung masuk kamar.

"Itu... Chaewonnya nangis?" tanya Jungmo sambil menunjuk arah Gazebo.

"Kayaknya..." gumam Minkyu

"Mau nyamperin?" tanya Moonhyun

"Jangan ah, girls time, biar mereka aja yang nenangin Chaewon," seru Minkyu

"Gue mau ngecek Changbin dulu," seru Hendery lalu masuk kedalam kamar.













"Lo kenapa?" tanya Hendery yang duduk disamping Changbin yang anaknya sibuk main hape terus nyender di ujung kasur.

"Gapapa," jawab Changbin yang atensinya masih pada handphone nya.

"Terus, itu kenapa Chaewon nya nangis?" tanya Hendery, Changbin langsung noleh, "Serius?"

Hendery mengangguk, "Ngapain juga gue bohong?"

Changbin cuma diam, "Tadi gue confess ke dia, setelah sekian lama,"

Hendery membulatkan matanya, "Serius lo anjir? Terus? Kok nangis dia nya?"

Changbin mengendikkan bahunya, "Ya mana gue tau? Tanya lah ke dia langsung,"

"Kalau dia nangis ya berarti gak berjalan dengan mulus nih pernyataan cinta lo," ujar Hendery, yang mana langsung mendapat death glare dari Changbin.

Changbin menghela nafas, "Ya lo gak ada salah sih, yang lo bilang barusan ya emang itu kenyataannya. Ternyata, Chaewon pernah suka juga sama gue, tapi ya itu, dia anaknya tertutup, mana gue juga gak berani ngedeketin dia waktu itu, bego emang,"

"Intinya, kita emang sempat punya perasaan yang sama, tapi di waktu yang ga tepat aja," ujar Changbin sambil mengulum senyumnya.

Hendery menepuk pundak Changbin, "Sekarang, dia udah ga punya rasa sama lo?"

Changbin mengangguk, "Ketua BEM yang baru.." lirih Changbin

Hendery melirik Changbin, "Ketua BEM yang baru? Hwang Yunseong maksud lo?"

Changbin kembali mengangguk, "Gue kalah sama dia, Der,"

Hendery mengusap punggung Changbin, "Gapapa, Bin. Anggap aja lo harus belajar dari kesalahan. Kalau lo naksir cewe, jangan tinggal diam aja, keburu diembat cowo lain, kan?"

Changbin terdiam sejenak, "Makasih."

Hendery tersenyum, "Terus, Chaewon pasti nangis karena merasa bersalah sama lo,"

Changbin menghela nafas, "Andai aja gue dari dulu berani ngedeketin Chaewon, pasti sekarang dia gak bakalan jatuh sama Yunseong Yunseong itu,"

"Gapapa, emang bukan jodoh lo kali, kalau kata pepatah nih ya, masih banyak ikan dilaut," seru Hendery sambil tersenyum lebar.

Changbin mendecih lalu terkekeh pelan, "Bisa aja lo Der,"

"Tapi gue gak berani keluar kamar..." seru Changbin

"Lah? Ngapa?" tanya Hendery yang bingung

"Malu anying," seru Changbin, Hendery cuman tertawa terbahak-bahak.

"Yaudah, palingan bentar lagi juga kita disuruh kedepan buat penutup terus bubaran," ujar Hendery yang kemudian turun dari tempat tidur, "Yuk lah duduk duduk didepan,"

Changbin mengangguk kemudian ikut turun dari tempat tidur.

"Eh tapi emang mereka udah resmi pacaran?" tanya Hendery yang tengah memegang gagang pintu.

"Chaewon sama Yunseong?" tanya Changbin

Hendery mengangguk, Changbin mengendikkan bahunya, "Gak tau, sih.."

"Nah! Selagi belum resmi ya coba aja lah pepet? Siapa tau dia kepincut sama lo," seru Hendery dengan semangat

"Nggak ah, gila aja lo, jelas jelas tadi gue udah ditolak, ya kali gue tebal muka mau ngejar dia lagi," seru Changbin

"Ya namanya juga usaha... bro," ujar Hendery

Changbin jadi mikir, "Apa gue ikutin aja saran lo, ya?"

"Yah, bisa dipikirkan, sih," seru Hendery yang kemudian keluar dari kamar.

Changbin ngekor aja, baru juga keluar kamar langsung papasan sama Chaewon yang kebetulan mau lewat.

"Eh.. kok merah banget mata sama hidungnya? Lo abis nangis?" tanya Changbin yang mencegat Chaewon

"Ha? Gapapa kok kak," ujar Chaewon berbohong dan langsung pergi ke ruang tamu.

"Ikutin saran Hendery atau enggak, ya?" gumam Changbin dalam hati

[2] DEAR YUNSEONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang