88.

1K 202 14
                                    

















happy reading!













"Semua panitia udah boleh jalan ke pos masing-masing ya buat jaga disana," seru Kak Mark.

"Baik kakk,"

Chaewon, Bomin, Yeji, dan Yoonbin jalan berempat, soalnya pos mereka sebelahan.

Bomin dan Yoonbin jalan didepan, sedangkan Yeji dan Chaewon jalan dibelakang. Sebenarnya Chaewon itu tipe orang yang canggung banget sama orang yang baru dikenal, tapi gatau kenapa sama Bomin ini, Chaewon kayaknya ngerasa kalau dia bakalan aman aman aja?

Chaewon ngerasa gitu, sih. Gatau juga kenapa, merasa kalau ada Bomin, dia bakalan aman.

Tempat pos Chaewon dan Bomin udah nyampe duluan, Yeji dan Yoonbin masih harus jalan sedikit jauh lagi biar nyampe tempat pos mereka.

Bomin dan Chaewon kebanyakan diem sih, sesekali doang ngomongnya. Sambil nunggu maba lewat.

Karena tempat posnya ada dijalan raya, jadi banyaaak banget mobil dan motor yang lalu lalang dipagi itu.

Chaewon ga berani main hp terus, takut dijambret.

Maka dari itu, Chaewon cuman berdiri dibawah pohon, berteduh, karena rintik hujan mulai turun. Sedangkan Bomin, dia berdiri agak jauh dari Chaewon sambil melihat sekitar.

Diam... terus....

Chaewon sebenarnya pengen sih ngajak Bomin ngomong, tapi gatau mau bahas topik apaan??? Yang Chaewon tau, Bomin ini anak Fakultas Hukum'18.

Nggak lama, ada bapak bapak naik motor yang melintas pelan dihadapan Chaewon sambil teriak, "Hai sayang, sini temenin om yuk? Daripada sendirian," sambil senyum mesum banget.

Chaewon langsung, "HAH????????" dan masang ekspresi jijik.

Bomin yang ngelihat sekaligus ngedenger langsung berjalan mendekat ke Chaewon lalu menarik kepala Chaewon dan memeluknya.

"Maksud Bapak apaan?!!" teriak Bomin tidak terima, kelihatannya sih marah.

Bapak-bapak itu cuman mengendikkan bahu terus pergi pake motornya.

"Gak sopan banget, setan," gerutu Bomin

Bomin menghela nafas setelah melihat bapak-bapak itu pergi, lalu memegang kedua pundak Chaewon, "Lo gapapa?"

Chaewon cuman diem, natap tanah, kemudian menghela nafas.

"BENER BENER YA GAK ADA ETIKA BANGET SIH BAPAK BAPAK ITU! DASAR SINTING EMANGNYA GUE APAAN HAH DITANYAIN KAYAK BEGITU!! GUE LEMPAR SEPATU JUGA NIH BAPAK BAPAK NYA!! SIALAN, EMOSI GUE."

Bomin kaget karena ngeliat Chaewon yang tiba-tiba berubah jadi galak abis. Terus ketawa.

"Apa ketawa ketawa?" tanya Chaewon ketus

Bomin masih terkekeh, "Lucu aja lo kalau marah marah begitu."

Chaewon mendengus, "Awas kalau ketemu lagi, gue lemparin batu ke motornya biar rusak, mampus."

Bomin tersenyum lalu mengelus kepala Chaewon, "Lo jangan jauh-jauh dari gue dah kalau gitu, biar gak dikirain sendirian."

Chaewon diem, greget banget sama Bomin yang dari tadi tangannya enteng bener.

Akhirnya Chaewon cuman ngangguk, lalu berdiri gak jauh-jauh amat dari Bomin, tapi tetep ada jarak juga.

Bomin balik liatin jalan lagi, terus ngeluarin vape dari kantongnya. Chaewon yang kebetulan ngeliat langsung auto kaget.

[2] DEAR YUNSEONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang