Author's POV
***
Kehidupan SMA Anisa selanjutnya berjalan normal seperti sebelum Aldo memperlakukannya lebih dari teman. Tak ada kabar lagi tentang Aldo sejak kejadian itu sampai sekarang. Sudah 7 tahun berlalu. Tidak mudah bagi Anisa untuk melupakannya, apalagi mereka berpisah dengan cara yang tidak baik. Anisa selalu menyesal tentang itu. Tapi, mau bagaimana lagi? Dia tak bisa berbuat apa-apa.Saat Anisa lulus dari SMA, dia baru menyadari, bahwa ternyata dirinya menyukai Aldo. Aldo telah berhasil menarik perhatiannya. Dan karena Aldo satu-satunya pria pertama yang berani mendekati Anisa seperti itu, sehingga tak mudah bagi Anisa melupakannya.
Selama lima tahun itu bukan waktu yang sebentar. Saat menjadi mahasiswi, Anisa banyak di kagumi oleh banyak orang karena parasnya yang cantik, pintar, dan akhlaknya yang bagus. Ada beberapa laki-laki yang mencoba mendekati Anisa, tapi dia segera menjauh. Selain karena dia memang tidak ingin dekat dengan lelaki tanpa alasan, dia juga takut jika akan terulang hal yang sama.
Dan pada saat akhir semester delapan, dia baru benar-benar bisa ikhlas dengan kejadian 5 tahun yang lalu, dan dia juga bisa melupakan perasaannya kepada Aldo.
Sudah 2 tahun Anisa menikmati profesinya sebagai guru SMP di salah satu SMP di Cianjur, tanpa memikirkan masalah percintaan. Bahkan, Anisa sudah hampir lupa bahwa pernah ada seseorang yang gigih mendekatinya saat SMA.
Ya, hampir lupa.
Sebentar lagi saja, mungkin Anisa bisa benar-benar lupa dengan pernahnya kehadiran pria itu di kehidupannya. Namun kenyataannya tidak seperti itu.
Kejadian 7 tahun yang lalu, kejadian selama hampir satu tahun di kelas 11 saat SMAnya yang hampir Anisa lupakan kini teringat jelas di ingatannya. Semua kenangan itu muncul seketika saat Anisa melihat seseorang yang berada jauh di depannya.
Pria itu, yang dulu terus mengganggu Anisa, tak pernah menyerah mendekati Anisa hingga akhirnya hati Anisa ia dapatkan, namun saat hati Anisa berhasil dia ambil, dia pergi menghilang entah kemana.
Dan kini, dia kembali secara tiba-tiba di hadapan Anisa. Dia membuka kembali ingatan Anisa yang ingin Anisa lupakan.
Aldo menjadi salah satu pembicara di acara seminar yang Anisa dan temannya hadiri.
Anisa memang tidak tahu siapa saja pembicara di acara seminar ini, kehadirannyapun karena dipaksa oleh temannya. Namanya Salma, teman dekat Anisa saat kuliah. Anisa, Putri, dan Indah memilih kampus yang berbeda.
Dan keterkejutan Anisa bukan main saat acara di mulai dan Aldo berada di antara para pemateri acara. Anisa terpaku, diam tanpa kata. Dia tak tahu sudah berapa pemateri tak ia dengarkan karena tiba-tiba kenangan saat SMAnya terputar kembali setelah melihat sosok di depannya itu. Kejadian yang hampir ia lupakan, seketika terputar kembali dengan sangat sempurna, dari Aldo mulai mendekatinya sampai Aldo menghilang dengan tiba-tiba.
"Anisa," panggil Salma tanpa melihat Anisa yang duduk di sampingnya di ruangan itu.
Karena tak ada jawaban dari Anisa, Salma menoleh untuk memastikan. Dan ternyata Anisa sedang melamun.
"Anisaaaa," panggil Salma lagi dengan menggoyangkan tangan Anisa.
"Ah-i-iya?" Jawab Anisa kaget karena tersadar dari lamunannya.
"Kamu ngelamunin apa?"
Anisa tak menjawab, mengalihkan pembicaraan. "Aku pulang ya, Ma."
Salma terkejut karena Anisa tiba-tiba ingin pulang, padahal baru dua dari empat pemateri yang berbicara.
"Lagian buat apa sih ikutan seminar pra-nikah gini?" tanya Anisa kesal, sejak pertama di ajak oleh Salma ke acara dengan tema ini Anisa sudah menolak, tapi Salma tetap memaksa, "aku belum mau nikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tekadku dengan Akad [COMPLETED]
Teen FictionAnisa gadis SMA yang memegang teguh ajaran-ajaran agamanya, yaitu Islam. Dan salah satunya ia sangat menolak dengan hubungan yang marak di kalangan remaja, yaitu pacaran. Ia bertekad hanya dengan akad seseorang bisa memilikinya. Namun, di pertengaha...