Bertemu Kembali

1.7K 91 3
                                    

Bohong.

Bohong jika Anisa bisa benar-benar melupakan kenangan dengan pria itu. Karena suatu hal yang sangat berkesan tak akan bisa terlupakan, baik itu kesan yang menyenangkan ataupun tidak.

Acara selesai jam setengah dua belas, Anisa ingin langsung pulang. Sebenarnya acara ini ada di Bandung, itulah yang membuat Anisa malas ke Bandung hanya untuk acara ini. Salma menawarkan Anisa untuk tinggal di rumahnya, tapi dia menolak karena di sini ada Bang Syam. Tiga tahun setelah wisuda dan mendapatkan kerja Bang Syam menikah dan tinggal di Bandung karena pekerjaannya di sini.

Lagi, Salma menahan Anisa untuk pulang. Salma membujuk Anisa untuk menemaninya makan terlebih dahulu di kantin yang berada di kampus itu. Acara ini memang di adakan di sebuah kampus swasta di Bandung.

Anisa tidak makan, ia hanya memesan lemon tea. Dia memain-mainkan sedotan minumannya, terbayang kejadian tadi.

Saat terdengar Aldo mengucapkan salam ketika materinya berakhir Anisa mendongak setelah sejak awal hanya menunduk. Dia terkejut karena  secara bersamaan Aldo melihatnya sekilas, dan yang membuat Anisa kepikiran yaitu Aldo tersenyum. Senyuman yang memiliki arti. Tapi Anisa tak tahu apa arti dari senyuman Aldo itu.

"Beneran gak mau pesen makan, Nis?" Tanya Salma ketika melihat Anisa hanya memain-mainkan minumannya.

Anisa mengerjap, mengangguk yakin, "Iya. Belum laper."

Salma terus mengecek ponsel yang ia taruh di meja, menghubungi seseorang karena belum juga datang.

Anisa dan Salma duduk dengan meja bundar, di sana terdapat 3 kursi yang membentuk segitiga.

Karena tak ada balasan dari seorang yang dia hubungi, Salma melanjutkan makan, di sela-sela makannya Salma mendongak lalu wajahnya merekah melihat orang yang dia tunggu sedang berjalan menghampiri meja mereka. Anisa penasaran apa yang sedang di tatap oleh Salma, di menoleh mengikuti arah pandang Salma.

Mata Anisa melebar saat melihat pria itu menghampiri meja mereka. Pria itu berjalan tenang, namun membuat Anisa gugup.

"Assalamu'alaikum." Salam pria itu ketika telah berdiri di dekat kursi yang kosong.

"Wa'alaikumussalam."

Anisa masih berusaha tak menatap wajah pria itu, sampai kalimat Salma berikutnya membuat Anisa menatap tanya Salma.

"Duduk, Bang!"

"Bang?" Ulang Anisa memperlihatkan wajah bertanya kepada Salma.

Sebelum Salma menjawab pertanyaan Anisa, pria itu menyapa Anisa.

"Hai, Nis, " sapa Aldo ketika dia telah duduk di kursi yang kosong, "lama gak ketemu."

Anisa hanya mengangguk dan tersenyum samar menanggapinya.

'Ternyata dia masih inget aku' Batin Anisa

"Maaf, " kata Aldo lirih membuat Anisa melirik, "dulu aku pergi gitu aja tanpa menyelesaikan masalah kita."

Anisa diam, bukan tak ingin menjawab, namun dia bingung harus mengatakan apa. Setelah sekian lama tak bertemu lalu bertemu kembali, rasanya sangat aneh.

Melihat Anisa hanya diam, Aldo semakin merasa bersalah. Dia menyesali apa yang telah dia lakukan dulu, terlebih lagi telah mengatakan kalimat-kalimat buruk yang pastinya menyakiti hati gadis ini.

Aldo menghembuskan napas, berusaha melanjutkan perkataannya. Dia sudah lama menunggu waktu ini. Di mana dia bisa bertemu gadis ini dan meminta maaf atas kesalahannya,  "Maaf, karena dulu saya pernah mengatakan hal yang buruk terhadap kamu."

Tekadku dengan Akad [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang