Botol Minuman

3.1K 133 1
                                    

Esok hari setelah acara Maulid Nabi kegiatan sekolah berjalan seperti biasa. Hari ini jadwal kelasku olahraga dari jam pertama sampai jam ketiga. Materi bulutangkis yang cukup melelahkan karena mengerahkan seluruh bagian tubuh. Setelah selesai, aku dan beberapa teman lainnya bukan ke kelas tetapi langsung kekantin. Tapi aku  dan Putri hanya membeli minum dan kembali ke kelas. Entah karena keringat yang licin atau apa aku kesulitan membuka tutup botol minumanku.
“Mau aku bantuin gak, Cha ?” Putri yang melihatku kesusahan menawarkan bantuannya.
“Gak usah, pasti bisa kok hehe”
Tapi saat aku sedang duduk dibangku dan berusaha membuka tutup botol seseorang mengambil botol minumanku secara paksa. Tentu aku kaget. Dan saat aku melihat orang tersebut adalah Aldo.
“Kalau kesusahan itu minta bantuan, bukan sok kuat sendiri” gerutunya yang sedang berdiri didepan mejaku sambil membuka tutup botol.
“Eh, tapi gak usah tiba-tiba kaya gitu juga kali. Bikin kaget.” Balasku
“Nih !” dia memberikan minumanku dengan keadaan sudah terbuka. Lalu dari depan meja mensejajarkan wajahnya dengan wajahku dengan menopangnya oleh dagu sehingga membuatnya membungkuk “Sebagai imbalannya nanti pulang sekolah bantuin ngerjain PR fisika, oke ?!” terakhir dia mengedipkan sebelah matanya.

Eeehhhh ??? Jujur itu membuatku bergidik.

Aku yang kaget hingga menelan ludah dan mencoba menjauhkan wajahku dengan berusaha agar terlihat tetap tenang. “I-imbalan apa ?” tanyaku heran.
Dia kembali berdiri “Karna udah bukain tutup botol” tatapannya mengarah ke botol minumanku.

SIAPA YANG MINTA BANTUAN KAMUUUU ?!!

“Aku kan gak minta bantuan. Dan juga kalo nolong itu harus ikhlas” ucapku
“Ya biarin, terserah gue dong.” Dia melipatkan kedua tangannya didada. Lalu melepaskannya kembali.”Masa gak mau ngebantuin temen sih.” Ucapnya sedikit songong.

Aldo itu peringkat ke 3 dan sementara aku peringkat ke 5. Pinter matematika juga.

GAK HERAN EMANGNYA ??

“Kamu kan pinter mtk, pasti gampanglah ngerjain PR fisika yang kemarin itu.”
Dia mengalihkan pandangan lalu melihatku kembali “Wa-waktu pelajaran fisika GUE TIDUR. Jadi gak ngerti.” Entah kenapa dia lebih menekankan suaranya saat kalimat ‘gue tidur’.

Putri yang sedari tadi diam melihat tingkahku dan Aldo kini ikut bersuara. “Aldo masa sih bisa tidur pas pelajaran fisika ? kan biasanya juga antusias kalo pelajaran peminatan.” Tanya Putri keheranan.

Dilihat dari reaksi Aldo dia seperti tertusuk panah tepat dikepalanya. Lalu dengan cepat ia terkekeh dan menggaruk kepalanya yang tak gatal “Malemnya gue gadang, jadi ya tidur. Ah pokoknya nanti pulang sekolah gue tunggu dikelas.” Diapun keluar kelas dengan cepat.

DIA KENAPAA SIIIIH ??

Kini aku dan Putri saling pandang keheranan.
Kelasku. Kelas 11 IPA 2 secara besarnya terbagi kedalam beberapa kelompok. Aldo adalah ketua kelas dan beberapa teman hits nya seperti Juan, Alex, Dani, Iki lebih sering bergaul dengan para cewe seperti Ajeng, Sinta, Lolita dan beberapa lainnya dikelas ini. Aku ? aku , Putri dan Indah tergolong siswa yang gak neko-neko dan jarang berkumpul dengan para cowo selengket geng nya Ajeng dan sisanya hanya biasa saja. Kalau iya pun hanya terkadang dan dalam urusan kelas. Sehingga saat Aldo tiba-tiba bertingkah aneh kepadaku tentu saja aku heran.

Bertepatan dengan Aldo keluar, Indah, Alia, Widia kedalam kelas dengan membawa minuman ditangannya. Mereka pun menghampiri.
“Kalian udah makan ?” tanya Indah.

AAAHhh iyaaa !!! AKU BELUM MAKAN APAPUN !!

“Udah” jawab Putri polos.

Aku terbelalak “kapan kamu makan, Put ?”
“Pas kamu sama Aldo berantem.” Dia terkekeh kecil.

Widia secepat kilat mendekatkan wajahnya kepadaku membuatku kaget. “Berantem  ? Kamu berantem apa sama Aldo ?”
Sepertinya pertanyaan Widia mewakili pertanyaan yang lainnya, karena secara bersamaan merekapun memasang wajah penasaran.

“Bu-bukan apa-apa kok.” Untuk mengalihkan pembicaraan aku mengambil kotak makananku yang berada dibawah meja. “Aku makan dulu ya!”

Huuft... Untung saja aku memiliki alibi untuk ini. He he. Tapi....

AKU KESAL KARENA PUTRI MENINGGALKANKU MAKAN SENDIRIAN... T____T

“Ah gak asik” ketus Alia.
Tapi aku tidak meghiraukannya dan fokus kepada makananku. Merekapun kembali ke tempatnya masing-masing.
  ****

Assalamu'alaikum 😄
Wah wah wah, baru part ketiga Aldo udah makin frontal aja tuh wkwkwk

Tekadku dengan Akad [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang