Haloha Annyeong!
Double up nih, double cantek kan gw?⚠ Typo bertebaran, bantu revisi. ⚠
🌟 Vote vote vote! 🌟
Happy reading! 💕💕💕***
Bersamaan dengan Diandra yang membanting pintu, datang Alex yang nafasnya sudah sangat terengah-engah. Semua orang yang ada di sana serba bingung. Mengejar Diandra terlebih dahulu, atau harus mencerca Alex karena sudah datang terlambat. Untuk beberapa saat semuanya terdiam di tempat. Hanya Andrian yang langsung melangkah mendekati Alex dan melayangkan satu bogeman tanpa ampun ke pipi kanannya.
"Gue udah bilang sama lo, jangan pernah bikin Diandra sakit hati!" Andrian langsung murka dan lepas kendali begitu melihat wajah Alex. Dia sangat tidak terima jika sahabatnya dikecewakan seperti barusan.
Semasa SMA, ketika Alex dan Diandra harus sama-sama menelan pil pahit karena cinta, semua orang bekerja sama untuk tidak memberi akses kepada Alex yang sedang mencari Diandra. Dia sudah sangat mengecewakan Diandra pada saat itu. Ketika mereka baru saja menemukan bagian indah dalam sebuah hubungan, tiba-tiba Alex memberitahukan telah menghamili gadis lain. Tentu saja semua orang terluka, yang paling parah dirasakan oleh Diandra. Alex adalah pria yang paling dipercayai Diandra, namun pada akhirnya juga berkhianat.
Cerita sebenarnya adalah, Alex yang mau mengambil tanggung jawab atas kehamilan Marla, gadis yang saat itu mengandung di luar nikah, yang tak lain adalah sepupu dari sahabat terdekatnya. Hampir saja dia terjebak dalam pernikahan dini dan melepaskan cintanya dengan Diandra. Semua belum terlambat, laki-laki yang seharusnya ada di posisi Alex tiba-tiba datang dengan segala penyesalannya karena lari dari tanggung jawab. Begitu pula dengan Alex, dia punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya kepada Diandra. Tapi kenyataannya tidak semudah itu.
Diandra menghilang tanpa jejak, lebih memilih pergi untuk menyembuhkan hatinya. Semua orang yang berpihak pada Diandra menutup mulut rapat-rapat ketika Alex menanyakan keberadaan kekasihnya. Bertambah sulit ketika Diandra tidak memiliki satupun akun sosial media, Alex harus pontang-panting merendahkan harga dirinya di depan semua orang. Memohon sampai berlutut meminta petunjuk kemana dia pergi. Butuh waktu sekitar lima tahun hingga akhirnya dia bertemu lagi dengan cintanya. Dan perjuangan tidak sampai di sana, Diandra mengacuhkan Alex sampai berbulan-bulan. Setiap perjuangan yang Alex berikan sama sekali tidak ada harganya di mata wanita itu. Hingga akhirnya, Yang Maha Penguasa menyatukan mereka kembali dan memberikan lembaran baru.
Tapi malam ini, ketika seharusnya Diandra tersenyum, dia justru kecewa karena Alex.
Alex memegang sudut bibirnya yang sudah berdarah. Dia sadar diri, pantas menerima itu dari Andrian. "Gue bisa jelasin semuanya, Yan. Kalo lo mau hajar gu, lo bisa lanjutin itu nanti. Sekarang, izinin gue buat ketemu sama Diandra." Alex melirik pintu kamar Diandra dengan rasa bersalah yang paling dalam. Memang tidak seharusnya ia menyakiti Diandra seperti ini. Wanita itu mau memberikan kesempatan kedua pun adalah anugerah terbesar dalam hidup Alex.
Meski tengah emosi, tapi Andrian memberi jalan pada Alex untuk menyusul Diandra. Dengan terpogoh-pogoh, Alex menaiki tangga dan segera mengetuk kamar Diandra. Sebelum dia angkat suara, Alex sudah mendengar perkataan kejam Diandra dari dalam.
"Gue kira lo kecelakaan sampe mati di jalan. Atau lo emang mau mati di tangan gue?"
Bibir Alex yang sempat terbuka kini mengatup rapat. Jika sudah mengatakan kalimat sampai sarkas itu, Diandra benar-benar marah. Tapi, seorang gentleman tidak pernah lari dari masalah, bukan? Apalagi ini menyangkut masa depan Alex. Mau semenyeramkan apapun Diandra, sudah konsekuensi Alex yang memilihnya sebagai calon istri. "Gue bener-bener minta maaf, Di. Gue nggak sengaja gue ketiduran di kantor. Kayaknya gue keca--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Lovely Man [Tamat]
Ficción GeneralSekuel 'Rude Beautiful Girl' Saling mencintai tidak cukup menjadi alasan rumah tangga berjalan bahagia. Pasti selalu saja ada masalah yang menguji cinta mereka. Mulai dari masalah kecil tentang kata ganti saat bicara, karena mereka biasa memakai gue...