18. Bencana Lokal

5.2K 297 20
                                    

Haloha Annyeong!
Happy weekend! Kumpulkan semangat untuk minggu depan, chiayow!

⚠ Typo, bantu revisi. ⚠
🌟 Vote vote vote! 🌟
Happy reading! 💕💕💕

***

Weekend begini, Diandra dan Alex selalu menghabiskannya di rumah. Hiburan yang mereka terima pun sekedar siaran berita di televisi. Tentu saja Alex ikut bergabung, tapi fokusnya tidak lepas dari layar laptop. Tapi pagi ini, Alex berencana untuk jogging keliling kompleks supaya badan tetap bugar. Begitu dia keluar dari rumah, Alex bisa melihat Diandra sedang berbelanja dari tukang sayur keliling di depan gerbang. Hanya dengan melihat Diandra dari belakang saja sudah cukup membuat hati Alex menghangat. Dengan semangat 45, Alex berjalan mendekati istrinya.

“Aku jalan,” ucap Alex setengah berbisik. Tentu saja gaya bicaranya berubah karena ada beberapa ibu kompleks yang ikut berbelanja di sana. Sesuai perjanjian, mereka akan sok manis di depan orang lain. Meskipun ada geli yang menyelimuti sekujur tubuh Alex, tapi dia harus bisa menahan diri untuk tidak tertawa.

“Oalah, ini toh penulis terkenal itu? Anak saya penggemar berat Mas Alex loh,” salah satu ibu kompleks, membuat semua orang yang ada di sana melirik Alex secara bersamaan. Sudah pasti mereka semua terpukau dengan ketampanan Alex. Apalagi kalau sudah tersenyum seperti sekarang, membuat mereka ingin muda beberapa tahun dan menjadi jodoh Alex.

Meskipun tahu diandra tidak akan suka, tapi Alex tetap harus tersenyum. Mereka adalah penghuni baru di kompleks itu, harus bisa menjalin hubungan baik dengan warga yang lain. “Terima kasih, Bu,” Alex tersenyum sopan. Dia melirik Diandra yang sudah memicingkan matanya. Aduh, alex jadi gemas sendiri.

“Nikah muda ya, Mas, Mbak? Usianya berapa tahun?” sambung ibu yang lain, menjadikan Diandra dan Alex sebagai topik pembicaraan. Tapi yang lain juga terlihat menganggukan kepalanya, setuju bahwa Diandra dan Alex menikah muda. Mereka juga tampak menunggu jawaban.

Diandra menarik matanya dari Alex, kembali memilih sayuran yang sama sekali tidak dimengertinya. Tapi setidaknya, Diandra sudah tahu apa yang mesti dia beli. Setelah melihat tutorial memasak dari YouTube, Diandra memutuskan masak tempe tahu dan tumis sederhana saja. Dia sama sekali tidak memiliki niat untuk menjawab pertanyaan itu. Menyerahkan semuanya kepada Alex, karena memang Alex yang menjadi pusat perhatian di sana.

Alex dibuat gelagapan karena tingkah Diandra yang satu itu. Tapi mau bagaimana lagi, Alex tetap harus menjawab pertanyaan itu. “Nggak nikah muda kok, ibu-ibu. Usia saya 27, sedangkan istri saya 26.” Jawaban Alex itu sontak membuat semua orang tampak tidak percaya. Kalau dibandingkan dengan teman seusianya, Diandra dan Alex memang terlihat lebih muda. Kebahagiaan yang diberikan satu sama lain sepertinya memberikan dampak untuk penampilan mereka.

“Kelihatannya masih muda banget. Tadinya saya kira, Mbak Diandra usianya 20 tahun. Ternyata sudah cukup untuk membangun rumah tangga.”

“Tapi serasi ya, ibu-ibu? Yang cantik sama yang ganteng, anaknya nanti kayak gimana, ya?” ibu yang mengaku anaknya penggemar berat Alex kembali bersuara. Jelas saja anak mereka akan lebih rupawan dari orang tuanya. Meskipun galak, tidak ada yang bisa penampik kecantikan Diandra. Meskipun bodoh, para wanita akan selalu jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Alex.

Alex hanya terkekeh. Dalam hati ia berdoa, semoga cepat diberi momongan. Tapi jika memang Diandra belum siap, Alex sama sekali tidak keberatan jika harus menunggu. Kini dia kembali menatap Diandra. “Aku jogging dulu.” setelah mengatakan itu, Alex benar-benar pergi dari sana untuk berolahraga. Baru saja beberapa langkah, Alex kembali membalikkan tubuhnya. Dia bisa melihat Diandra pamit kemudian masuk ke halaman rumah.

Crazy Lovely Man [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang