Haloha Annyeong!
Ada yang nungguin CLM? Maap ya kemaren ngga bisa update. Ada kepentingan keluarga.Keluwargaqu barenk Ceyeeee!
⚠ Typo, bantu revisi. ⚠
🌟 Vote vote vote! 🌟
Happy reading! 💕💕💕***
Pagi-pagi sekali, baik Diandra maupun Alex sudah bangun dari tidurnya. Bahkan sekarang keduanya sudah ada di meja makan untuk sarapan bersama. Sedari tadi alex selalu melirik ke samping kanannya, di mana Farah sudah duduk di sana. Mana dia tidak terganggu jika gadis itu tidak ada hentinya menatap Alex dengan terang-terangan. Berbeda dengan Diandra yang justru tidak terganggu dengan pemandangan itu. Ia enjoy-enjoy saja dengan menu sarapan pagi ini. Berulang kali Alex berdeham sekeras apapun, Diandra sama sekali tidak menggubrisnya.
Farah mengidolakan Alex, Diandra pernah membicarakan tentang hal itu. Bahkan ketika mereka bertemu kemarin malam pun, gadis itu berteriak histeris sampai berbaur kepelukan Alex. Tentu saja Alex yang kaget hanya bisa berteriak dan mematung ditempat. Tidak bertahan lama, Eyang Putri sudah mengeluarkan ceramah panjang untuk Farah. Katanya, meskipun Farah mengidolakan Alex sebagai penulis, tapi dia harus menghargai Diandra yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Padahal Diandra tidak keberatan dengan hal itu.
"Kalo udah nikah nanti, Kak Alex masih jadi penulis novel, kan?" Farah bersuara, memecah keheningan di meja makan itu. Mungkin karena terlalu excited bisa bertemu Alex, dia sampai lupa tentang tata krama yang berlaku di rumah Eyang Putri. Alex hanya menanggapi pertanyaan Farah dengan anggukan kecil. Dia harus bisa menahan diri, bagaimanapun juga Farah adalah keluarga Diandra. "Aku jadi penasaran deh, inspirasi ke Alex buat nulis itu datangnya dari mana?"
"Dari Kakak kamu sendiri, Diandra," jawab Alex dengan senyum tipis. Alex bisa memastikan bahwa Diandra sudah meliriknya di seberang sana. Hati Alex sampai dibuat berbunga hanya dengan tindakan kecil Diandra yang seperti itu. Bucin? Sudah lebih dari itu kadar cinta Alex untuk Diandra.
Lain halnya dengan Alex, Farah justru sudah mencabikkan bibirnya karena tidak suka. Sebagai adik sepupu, tentu Farah akan mendukung hubungan mereka. Tapi sebagai fans, kadang Farah berat hati merelakan Alex akan menikah. "Nggak mau coba genre lain, Kak? Action atau horor misalnya."
"Mungkin kalo ada idenya, saya akan membuat novel action atau horor," lagi-lagi Alex hanya menjawab perkataan Farah seadanya. Matanya kini melirik Eyang Putri, tampaknya beliau sedikit terganggu dengan kecerewetan Farah di meja makan. Tapi tentu saja yang namanya fans tidak akan menyia-nyiakan momen ketika bertemu dengan idolanya.
Tapi Farah seakan tidak peduli dengan sorotan tajam dari eyangnya. Mulutnya masih bisa melontarkan kalimat-kalimat tidak penting lainnya. "Oh iya, Kakak keren tahu waktu kasih undangan ke Devina di live streaming akun Instagramnya. Aku udah nggak suka banget sama dia dari awal, ngaku-ngaku ada apa-apa sama Kakak segala. Tapi emang bener ya, kalian mantan pacar?"
Ketika mendengar Devina memuji aksi Alex tentang undangan itu, Diandra sudah tertawa di dalam hati. Bahkan sudah seminggu berlalu, tragedi itu masih menjadi hot issue di banyak stasiun televisi dan akun gosip. Seperti yang direncanakan Diandra, dia berhasil membungkam Devina seribu bahasa. Tidak ada lagi selebritis cantik yang berkoar-koar memiliki hubungan spesial dengan penulis terkenal seperti Alex. Devina memetik sendiri hasil yang harus diterimanya karena sudah menanam berita bohong. Tidak sedikit dari fansnya yang merasa kecewa dan berpindah haluan ke selebritis yang lain. Dan yang Diandra dengar juga, Devina sampai kehilangan beberapa job karena tragedi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Lovely Man [Tamat]
Ficção GeralSekuel 'Rude Beautiful Girl' Saling mencintai tidak cukup menjadi alasan rumah tangga berjalan bahagia. Pasti selalu saja ada masalah yang menguji cinta mereka. Mulai dari masalah kecil tentang kata ganti saat bicara, karena mereka biasa memakai gue...