Haloha Annyeong!
Nih, gw bayar deh buat kalian yang neror gw nanyain sekuel RBG! Baek kan gw? Jelas dong!⚠ Typo, bantu revisi! ⚠
🌟 Vote vote vote! 🌟
Happy reading! 💕💕💕***
Detik jam dinding terus berdetak, pukul 3.15 sore. Suasana ruangan itu begitu sunyi, hanya ada suara jam dinding dan keyboard laptop di meja kerja. Ruangan bercat putih dan furniture yang dominan berwarna hitam, membuat kesan monoton tampak begitu jelas. Hanya beberapa tanaman kecil di atas meja yang membuat ruangan itu sedikit berwarna.
Helaan nafas panjang membuat suasana ruangan sedikit buyar. Sepasang mata terpejam, berisitirahat dari layar laptop yang membuat kering. Kemudian matanya melirik dinding kaca ruangan yang menampilkan ramainya jalanan ibu kota. Bising, polusi, macet, memang tiga kata yang pas menggambarkan Jakarta. Setelah merenggangkan punggung, tangan lentiknya memeriksa benda pipih di samping laptop.
Fiance
Jangan lupa makan siang. Gue nggak mau lo sakit.Tanpa sadar, sudut bibirnya terangkat. Jempol cantiknya mengusap layar dimana buble chat singkat itu ada. Rasa lelah yang menyelimuti sekujur tubuhnya sedikit menghilang. Hanya pesan singkat yang biasa dikirimkan para ABG kepada kekasihnya, tapi mujarab untuk menghilangkan kepenatan. Padahal dulu, dia sangat anti dengan hal-hal yang berbau alay semacam itu.
Pintu terbuka setelah diketuk beberapa kali. Seorang wanita dengan blazer dan rok selutut berwarna hitam masuk dengan langkah cepat.
"Bu, mau pesan makanan? Ibu belum makan siang," ucap wanita itu, yang diketahui adalah sekretaris dari direktur utama salah satu perusahaan besar Indonesia.
Wanita yang duduk di kursi itu tampak tersenyum miring. Sudah diketahui apa alasan Sang Sekretaris sampai mengurusi perutnya. Pasti tunangannya mengirim pesan yang memberi tahu bahwa dia belum makan siang. Terlalu sibuk dengan berbagai dokumen penting, sampai lupa bahwa dia adalah manusia biasa yang perlu asupan gizi.
"Saya akan turun ke kafetaria." Wanita itu segera menggunakan blazernya dan beranjak dari kursi kuasa. Menyambar ponsel dan kemudian berlenggang meninggalkan ruang kerja.
Berbeda dengan kantor-kantor perusahaan besar lainnya yang menyediakan lift khusus para direksi, di kantor ini tidak ada. Semuanya sama. Tidak ada perbedaan kasta antara para petinggi perusahaan ataupun karyawan biasa. Bahkan OB sekalipun bisa berada dalam lift yang sama dengan Sang Direktur Utama. Awalnya ada, tapi sering rusak. Mungkin karena yang Maha Kuasa tidak suka ada pembedaan kasta di kantor itu. Namun kenyataannya, tidak akan pernah ada yang berani masuk lift saat ada Si Pemimpin Perusahaan di dalamnya. Tidak peduli seberapa gentingnya urusan mereka atau seberapa mepetnya waktu yang mereka miliki. Mereka akan lebih memilih untuk menunggu lift selanjutnya.
Ketika wanita itu masuk ke kafetaria, bisik-bisik para petugas kafetaria langsung terdengar. Mereka tahu pimpinan mereka akan makan sekarang. Di saat semua karyawan sudah mengisi perutnya sekitar 2 jam yang lalu, wanita itu justru baru muncul sekarang. Mereka segera bergerak ke bagian masing-masing, tidak mau melakukan kesalahan sedikitpun. Bisa gawat kalau itu sampai terjadi.
Perkenalkan, pemimpin perusahaan besar itu bernama Diandra, penerus Delon Sertoadji. Wanita berusia 26 tahun yang masih memasang status lajang di Kartu Tanda Penduduk. Jangan salah, dia sudah dipinang penulis sukses Indonesia, Alexandro Wijaya. Dan keduanya sedang mempersiapkan pernikahan yang sama sekali belum jelas kapan akan diselenggarakan.
Meski banyak yang menilai bahwa keduanya adalah couple goals masa kini, kenyataan di dalamnya sama sekali tidak ada manis-manisnya. Diandra yang kasar, cuek, dan sangat irit bicara sama sekali tidak ada perubahan dengan Diandra remaja. Dan Alex juga masih sama, pemuja setia Diandra dengan segala sifat apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Lovely Man [Tamat]
General FictionSekuel 'Rude Beautiful Girl' Saling mencintai tidak cukup menjadi alasan rumah tangga berjalan bahagia. Pasti selalu saja ada masalah yang menguji cinta mereka. Mulai dari masalah kecil tentang kata ganti saat bicara, karena mereka biasa memakai gue...