5. Squad Goals

6.7K 405 12
                                    

Haloha Annyeong!
Kalo update 2 hari sekali, gimana?
Kan kemaren nama sekretaris Diandra tuh Mia, sekarang duganti jadi Chika yaa...

⚠ Typo, bantu revisi. ⚠
🌟 Vote vote vote! 🌟
Happy reading! 💕💕💕

***

Fiance
Gue udah di bawah, buruan turun.

Diandra segera menutup ponselnya setelah membaca pesan dari Alex. dia membereskan meja, lalu segera menyambar tas brandednya. Sebelum benar-benar pergi, Diandra menghampiri terlebih dahulu meja kerja Chika. Sekretarisnya itu sedang sibuk mengetik sesuatu di komputer. "Nggak ada meeting lagi, 'kan?"

Mendengar suara tegas itu, Chika segera berdiri. Diandra sudah biasa datang ke mejanya tanpa aba-aba lalu mengejutkan hanya dengan melihat wajah cantiknya. Bos besar itu rupawan, siapapun pasti setuju. Kesan galak dan tegasnya bukan membuat citra Diandra jadi jelek. Justru dia semakin disegani oleh seluruh karyawan. Apalagi jika sudah melihat Diandra berbuat baik kepada pedagang kaki lima di depan kantor. Wanita itu sudah tidak sungkan untuk sekedar membeli gorengan dan membayarnya dengan uang lebih.

"Tidak ada, Bu. Tapi besok pagi ada pertemuan dengan Mr. Park di Saram Resto," ucapnya dalam satu tarikan nafas setelah memeriksa jadwal Diandra terlebih dahulu.

Diandra mengangguk tanda mengerti. Kemudian dia melihat arloji yang ada di tangannya, pukul 2 siang. Jika sudah tidak ada lagi jadwal penting, lebih baik Diandra pergi saja dari kantor. "Kalo gitu, saya pulang duluan. Jika ada berkas yang perlu saya periksa, kamu kirim saja lewat email." Kalimat Diandra diakhiri dengan senyuman singkat. Dia Memang agak beda kepada Chika, selama jam kerja, mereka selalu bersama-sama. Selain itu, Chika juga terbilang tidak pernah membuat kesalahan, Diandra jadi puas dengan hasil kerjanya. "Kamu boleh pulang kalau pekerjaannya sudah selesai."

"Baik, Bu. Terima kasih." Chika masih tetap berdiri sampai punggung Diandra benar-benar hilang dari pandangannya. Tidak peduli bagaimana image menyeramkannya Diandra seperti yang dikatakan para karyawan lainnya, di mata Chika, Diandra adalah atasan sempurna. Kecuali jika sudah marah-marah karena alasan pribadi ataupun adanya kinerja karyawan lain yang tidak memuaskan, memang sebaiknya semua orang jaga jarak dengan Diandra.

Sebelum keluar dari gedung kantornya, Diandra juga terlebih dahulu memberitahu front officer bahwa dia pulang cepat hari ini. Takut-takut kalau ada yang meminta bertemu dengannya, jadi orang itu bisa langsung pulang tanpa mengganggu kerja Mia. Berbeda saat bicara dengan Chika, kali ini Diandra hanya memasang wajah datar. Kemudian dia keluar dari gedung ketika mendapati mobil Alex sudah terparkir di depan. Dengan sigap, pria itu langsung melangkah mendekati Diandra dan mengambil alih tas kekasihnya.

"Baju ganti lo ada di belakang." Alex langsung membukakan pintu bagian belakang supaya Diandra leluasa untuk berganti baju. Diandra tidak akan mau pergi hangout dengan menggunakan baju kerja. Meski tidak seperti atasan lainnya menggunakan rok span dan juga rambut yang diatur sedemikian rupa, Diandra hanya menggunakan celana formal, flat shoes, dan rambut yang hanya dikuncir kuda. Tenang saja, mobil Alex sengaja dilengkapi dengan gorden hanya karena request kekasihnya yang sering berganti baju di dalam.

Begitu Diandra mengetuk kaca mobil, barulah Alex berani masuk dan duduk di kursi kemudi. Diandra juga sudah duduk di depan sambil menata ulang rambutnya yang sedikit berantakan. Ketika keluar dari kantor tadi, Alex merasa bangga diri memiliki kekasih seorang direktur utama perusahaan besar. Tapi jika sudah menggunakan kaos oblong dan celana jeans panjang seperti sekarang, Alex merasa bangga diri memiliki kekasih wanita cantik. Pokoknya, ketika Diandra keadaan seperti apapun, Alex akan selalu berbangga diri karena sudah memilikinya.

Crazy Lovely Man [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang