20. Tamu Dadakan

5K 295 10
                                    

Haloha Annyeong!
Mana nih yang nunggu Alex?
Bucinnya Alex ya? Ayok ngakuuu!

⚠ Typo, bantu revisi. ⚠
🌟 Vote vote vote! 🌟
Happy reading! 💕💕💕

***

Meskipun sudah malam, itu tidak menjadikan alasan Diandra untuk tidak berenang. Cuaca Jakarta selalu cocok kapanpun untuk berendam, mencari kesegaran di tengah-tengah atmosfer yang menggerahkan. Seperti sekarang, Diandra sedang yang merendam seluruh tubuhnya sampai leher, di kolam renang samping rumah. Sedangkan kepalanya bersandar ke pinggiran kolam, menatap langit-langit yang tidak ada bintangnya satupun. Saat masih tinggal di apartemen, tentu saja Diandra harus membagi kolam renang dengan orang lain. Dan itulah yang membuat Diandra tidak pernah sekalipun berenang di sana. Tapi karena kini Diandra memiliki kolam renang pribadi, dia bisa melakukannya kapanpun.

Kemudian Diandra memejamkan mata, menikmati kesegaran di sekujur tubuhnya. Jangan tanyakan kehadiran Alex, pria itu justru mengorok di kamar karena terlalu lelah bekerja seharian ini. Tidak masalah, mereka masih memakai sistem order makanan. Sepertinya akan terus begitu sampai Diandra tahu cara memasak satu atau dua varian masakan yang mudah.

Diandra itu wanita cerdas. Selalu menjadi juara umum dari SD sampai ke jenjang perkuliahan. Setiap ulangan selalu mendapatkan nilai sempurna. Menghafal rumus bukanlah hal yang susah untuk Diandra. Itu pula yang membuat Diandra yakin bahwa memasak akan mudah ditaklukan. Hanya saja, yang menjadi pikiran Diandra adalah, bagaimana dia bisa terbiasa dengan kompor. Kejadian tempo hari saja membuat Diandra was-was memasuki dapur untuk sekadar membawa kacang almond.

“Ya ampun, pengantin baru berenang jam segini?!” teriak seseorang yang sukses membuat Diandra terperanjat di tempat. Hampir saja dia balik berteriak memaki orang itu, jika saja Diandra tidak langsung sadarkan diri. Mana mungkin Diandra berani mengumpat kepada mertua sendiri, bukan?

Bu Tari datang dari dalam rumah dengan sedikit berlari. Kemudian beliau berkacak pinggang mendapati putri semata wayangnya sedang berendam di bawah langit malam. “Diandra! Udahan berenangnya!” suara Bu Tari tak kalah melengking dari teriakan Bu Santi beberapa saat yang lalu.

Sedangkan di kolam renang sana Diandra sudah berdecak keras. Baru saja dia menikmati dunia tenangannya, semua itu harus sirna karena kedatangan dua wanita yang berpengaruh dalam hidupnya. Mau tidak mau, meski masih sangat ingin berada di kolam renang, tapi Diandra sudah bergerak menepi. Segera mengambil handuknya untuk menyembunyikan tubuhnya yang basah sempurna.

Seperti layaknya memukul anak kecil, Bu Tari tidak sungkan untuk menggeplak punggung Diandra. Tapi itu sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. “Kamu ngapain berenang jam segini, Di? Kamu mau sakit atau gimana?!”

“Alex juga ke mana? Istri ditinggal sendirian. Suami kamu ada gunanya nggak sih, Di?!” cerca Bu Santi menyambung perkataan Bu Tari. Membuat Diandra menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Dalam hati ia mendengus, kenapa mereka datang disaat waktu yang tidak tepat? Diandra masih ingin menikmati segarnya air kolam renang.

“Alex lagi tidur, Mah. Seharian ini nulis novel, dikejar deadline,” jawab Diandra sambil berlalu meninggalkan dua wanita paruh baya di sana. Dan seperti yang diperkirakan, mereka mengomel mengetahui bahwa Alex sedang tidur. Salah juga tidur setelah adzan maghrib, tapi Alex sudah sangat kelelahan. Diandra sendiri bisa melihat semua itu dari wajah Alex Tadi sore. “Kok tumben pada kesini?” pertanyaan Diandra itu langsung menghentikan omelan Bu Tari dan Bu Santi.

“Mau liat kalian berdua aja. Pengen tahu gimana bobroknya kalian kalo ditinggal sama orang tua,” celetuk Bu Santi sambil berlenggang begitu saja. Meskipun baik, tak jarang Bu Santi melontarkan kalimat tajam. Sama halnya dengan Diandra, memang begitu karakternya. Tapi Semua orang pasti tahu, dua wanita itu pada dasarnya adalah wanita penyayang.

Crazy Lovely Man [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang