Part 45 - Hilang

469 37 0
                                    

Tekan bintangsebelum membaca

Happy reading

Salah satu surga dunia bagi pelajar adalah jamkos atau jam kosong yang artinya tidak pelajaran sampai bel pulang berbunyi.

Alana sama sekali tidak menyesal dijemur dibawah terik matahari pagi waktu upacara tadi. Meskipun kepala sekolah menyampaikan amanat upacara cukup lama. Kini ia berserta kedua sahabatnya tengah duduk santai di kelas. Menikmati waktu senggangnya dengan bercerita.

Setelah upacara tadi sampai sekarang, Alana belum melihat Dariel. Padahal tadi pagi habis dia suruh piket. Tetapi kini batang hidungnya sama sekali tidak dilihat Alana, mungkin juga tengah menikmati jamkos dengan caranya sendiri.

"Eh, ada film bagus nih, nonton yuk!" ajak Karina memperlihatkan layar ponselnya pada Alana dan Hilmi.

"Wah iya nih, ayok kapan?" sahut Hilmi.

"Besok gimana? Atau lusa mungkin?" tanya Alana.

Karina terlihat berpikir, mungkin sedang mengira-kira besok ada jadwal kegiatan penting atau tidak. Biasa, orang sibuk mah beda.

"Boleh deh, besok aja nontonnya. Kita ketemuan di mal langsung ya. Sekitaran jam 7 malam, ya," balas Karina.

"Fix ya, kalau nggak bisa kabarin, ya. Nanti gue udah sampai kalian malah nggak bisa lagi," pesan Alana.

"Iya, tuh Karina yang biasanya tiba-tiba batal," tuduh Hilmi.

Karina yang mendengar tuduhan Hilmi seperti tidak terima. "Yang penting gue udah kasih kabar, nggak kayak lo yang tiba-tiba batalin janji tanpa kasih kabar," dalih Karina balik memojokkan Hilmi.

"Kan udah janji kalau soal itu nggak dibahas lagi," terang Hilmi.

Alana berdecak heran, setiap hari selalu saja ada sesuatu yang diributkan. Entah Karina dan Alana, Karina dan Hilmi, ataupun Alana dan Hilmi. Persahabatan ini sungguh aneh.

Alana berbalik ke arah mejanya, setelah mengambil buku pink dari tasnya. Dan kedua sahabatnya itu tahu, sekarang Alana tengah menulis diary. Merasa bangkunya bergerak-gerak, Alana menghela napas kasar. Ia berbalik dan menatap tajam kedua sahabatnya yang sedang ada konflik kecil-kecilan. Sudah biasa.

"Diem deh, nggak usah ribut berisik tau," tegur Alana.

Mendadak, Hilmi dan Karina diam, suasana hening seketika setelah Alana menegur mereka. Malahan sekarang seperti tengah perang dingin. Alana yang melihat reaksi keduanya menghela napas pelan.

"Ya nggak gitu juga kali," desah Alana.

"Katanya disuruh diem, sekarang udah diem diomelin lagi," keluh Hilmi.

"Serah kalian deh, yang penting jangan ganggu gue. Gue lagi serius ini," tandas Alana.

Setelah itu Alana melega, mendengar tidak ada keributan kecil dari sahabatnya. Namun tetap saja terjadi keributan di kelasnya, ada yang menyanyi tidak jelas, saling berteriak saat nobar drama korea biasanya cewek-cewek ini, dan ada juga mabar game online, nah kalau ini biasanya laki-laki. Tetapi Alana tidak berhak mengganggu acara mereka, mereka juga butuh kebebasan. Yang Alana lakukan sekarang adalah tetap berkonsentrasi pada tulisannya.

Buku Harian Alana [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang