Tekan bintang ⭐ sebelum membaca
Happy reading
❇
Malam semakin larut, Alana sama sekali belum berniat untuk tidur. Pikirannya masih bercabang, memikirkan ulang apa yang dia lihat di ponsel kakaknya.
Sekarang Alana tengah rebahan di kasurnya, setelah menyiapkan jadwal pelajaran untuk besok dan kebiasaannya menulis buku harian. Matanya menatap langit-langit kamarnya, sedikit demi sedikit merangkai kejadian yang menurutnya mengganjal belakangan.
Getaran ponselnya membuyarkan lamunan Alana, gadis itu dengan malas meraih ponselnya dinakas dan melihat nama yang tertera di layar.
Devan is calling ...
Seketika Alana terduduk tegak, bersandar di kepala ranjang. Ia menggeser tombol berwarna hijau, lalu menempelkan ponsel ke telinganya. "Halo," sapa Alana mengawali perbincangan.
"Halo," ucap Devan.
"Ada apa?" tanya Alana.
"Sorry Al, besok gue nggak bisa berangkat sekolah bareng sama lo, gue harus nganterin mama ke butik," jelas Devan.
"Tumben banget tante Nesti nyuruh lo nganterin dia? Mobilnya kenapa? Biasanya juga tante Nesti ogah naik motor lo yang tinggi itu," cerocos Alana.
"Em, itu anu, apa.. ban mobilnya kempes, jadinya sekarang di bengkel," gugup Devan.
Alana mengernyitkan alisnya bingung, kenapa Devan sekarang malahan gugup begitu, dan satu hal lagi, setahu Alana mamanya Devan tidak pernah mau untuk naik motor dibonceng Devan, karena memang joknya bagian belakang tinggi. Mungkin Nesti lebih memilih naik ojek atau taksi online daripada boncengan dengan Devan.
"Kok lo tiba-tiba gugup gitu, sih?" tanya Alana.
"Eng-enggak kok, biasa aja ini. Udah dulu ya, gue mau belajar," sela Devan, tidak memberi Alana kesempatan berbicara.
"Good night,"
"Too,"
Tut
Panggilan dimatikan Alana, menyisakan rasa bingung yang melanda pikirannya. Devan sangat aneh malam ini.
Tapi Alana tidak terlalu mengambil pusing, ia kembali rebahan dengan memeluk boneka minion pemberian Devan.
Tak lama kemudian gadis itu sudah masuk ke alam mimpinya.
❇
Pagi yang cerah, secerah wajah Alana pagi ini. Dengan bersenandung kecil, Alana memakai sepatunya di teras rumah. Sedang asyik-asyiknya menikmati suasana paginya dengan bernyanyi, suara klakson mobil di depan pagar rumahnya menyita perhatian Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Harian Alana [✔]
Teen FictionCerita sudah tamat dan part masih lengkap. Yuk baca :) Jangan lupa follow juga ya :) #3 in penulisamatir 11 Juli 2019 #1 in dariel 31 Juli 2019 #9 in highschoolstory 19 November 2019 Alana Stephanie Indrawan, nama yang tertulis di akta kelahirannya...