Tekan bintang ⭐ sebelum membaca
Happy reading
❇
Alana dan Devan berjalan tergesa-gesa menuju kelas, sebelum bel berbunyi. Alana tidak terlalu khawatir tentang tugasnya sebagai seksi kebersihan, karena siswa maupun siswi yang piket hari Senin semuanya gampang diatur dan disiplin.
Tas pink diletakkan Alana sembarangan diatas meja, ia segera mengambil topi didalamnya bersiap untuk upacara sebelum guru BK berkeliling.
Tangan Alana ditarik Karina keluar kelas, Alana memberontak tetapi tidak diacuhkan. Hilmi membuntuti kedua sahabatnya itu, kemana pun perginya Hilmi mengikuti.
Karina membawa Alana ke ujung lorong, tempat loker siswi berada. Disana sangat sepi karena jarang sekali dilalui orang. Alana menatap bingung Karina, tidak biasanya ia seperti ini.
"Lo kenapa sih, kasar banget tadi," cetus Alana.
"Maaf, gue cuma nanya sama lo. Ada apa antara lo sama Dariel?" tanya Karina sangat to the point.
"Gue nggak ngerti maksud lo," jawab Alana.
"Tadi gue sengaja berangkat pagi buat nyontek PR lo kan, kebetulan Dariel udah di kelas. Dia tiba-tiba nanya tentang lo ke gue, ada perubahan sikap lo atau nggak, gitu," jelas Karina.
"Terus lo jawab apa?"
"Ya gue jawab aja, 'gue nggak tau, yang pasti Alana nggak bisa dihubungin'" tutur Karina.
"Sekarang lo jujur deh, sebenarnya ada apa? Lo sama Dariel udah pacaran atau gimana? Kita berdua sahabat lo Al, gue aja pacaran juga bilang kalian, kan?" lanjut Karina.
Alana yang semakin terdesak pun hanya bisa menghela napas pelan. "Gue belum pacaran sama Dariel. Dan tentang ada masalah atau nggak, itu urusan gue biarin gue selesain sendiri sama dia, oke?"
Hilmi dan Karina mengangguk pasrah, memang itu semua keputusan Alana ingin menceritakannya atau tidak. Yang terpenting mereka sudah berusaha menjadi sahabat dikala Alana ada masalah.
"Yuk ke lapangan, sebentar lagi bel bunyi," ajak Hilmi.
Cuaca hari ini sangat cerah, upacara bendera telah berlangsung dengan khidmat. Setelah dicekoki amanat panjang dari kepala sekolah, para siswa atau siswi merasa merdeka sesaat. Karena guru-guru sedang rapat mengenai UTS yang dilaksanakan minggu depan.
Alana and the gang, memanfaatkan waktu kosong dengan baik, yaitu nongkrong dikantin melepas dahaga.
"Jangan lama-lama ya, gue belum nyalin PR kimia Alana," ucap Karina.
"Yaudah, makanya cepetan habisin makanannya," sahut Devan.
Alana meminum es teh manisnya, matanya tak sengaja bertabrakan dengan Dariel yang baru memasuki pintu kantin. Dengan cepat, Alana memalingkan muka pura-pura fokus dengan cerita sahabatnya.
"Eh, kalian kapan-kapan main dong dirumah gue. Ntar gue kenalin sama kelinci yang lucu banget," cerocos Alana berusaha mengalihkan matanya dari Dariel. Entah kenapa mata Alana selalu tertarik memerhatikan Dariel, bagai magnet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Harian Alana [✔]
Ficção AdolescenteCerita sudah tamat dan part masih lengkap. Yuk baca :) Jangan lupa follow juga ya :) #3 in penulisamatir 11 Juli 2019 #1 in dariel 31 Juli 2019 #9 in highschoolstory 19 November 2019 Alana Stephanie Indrawan, nama yang tertulis di akta kelahirannya...