Bisa bisanya kau pernah mengatakan 'mungkin kau dan dia berjodoh' sementara dia saja tak pernah benar benar mencintaimu!
Bisa bisanya kau pernah membayangkan masa depan bersamanya sementara bayangan ini hanya kau yg membayangkan sementara dia tidak?!
Bisa bisanya kau berkata kepada semua orang bahwa dia mencintaimu, padahal dia hanya menganggapmu pelampiasan ketika wanitanya itu tak memberinya kabar seharian?!
Bisa bisanya kau pernah menganggapnya segalanya bahkan dia saja hanya menganggapmu bukan siapa siapa?!
Kebodohan macam apa yg kau percayai Ren?! Kebodohan macam apa!!
Kebodohan karena kau terlalu mempercayainya sementara dia saja tak pernah benar benar mengatakannya.
Sudahlah! Jangan terus terusan merasa kecewa, dia saja tak pernah merasa kecewa.Kenapa kamu kecewa?!
Buktikan setegar mungkin kepadanya.
Tunjukan bahwa kau baik baik saja kehilangan dia.
Walaupun tak dapat dipungkiri, jiwa dan ragamu hancur tak terduga.
Tidak apa! Setidaknya dia tak pernah melihatmu menderita karenanya.
Tidak apa kau berpura pura baik baik saja, suatu saat kau pasti akan tetap baik baik saja.
Yaaa walopun itu berawal dari sebuah kepura puraan tapi siapa tau besok akan menjadi kenyataan?!
Tersenyumlah!
Tertawalah!
Bahagialah!
Dia saja bisa bahagia, kau pasti juga bisa!
Dia saja tak pernah merasa kehilangan dari sebuah hubungan ini, kenapa kau bisa bersedih selarut ini?!
Sudahnya, redalah! Jangan terus terusan mengguyur hujan pada pipi lembutmu.
Kau pasti bisa bahagia.Percaya itu.
Kalau tak bisa melupakan, jangan dilupakan.Tapi direlakan saja.Pasti bisa!
Kalau kau terus terusan terpuruk seperti ini, dia malah akan semakin bangga dengan kemampuan buruknya.
Tunjukan kau baik baik saja.Bagaimanapun itu!
Jika disini kau tidak bisa merelakannya, tak apa kau memilih pergi, tapi jangan pernah ingat kesedihanmu lagi nanti.
Banyak kok manusia seperti dia.Yg lebih segalanya pun banyak.
Tuhan menciptakan manusia bajingan tidak hanya satu.
Dan Tuhan juga menciptakan manusia lebih dari itu juga tidak hanya satu.
Kau pasti bisa.
Tidak apa kau yg memilih pergi, toh memang kau yg paling tersakiti disini.
Selamat tinggal Ren, kuharap kau akan lebih baik baik saja disana nanti.
Aku, kenanganmu, dan masalalumu akan tetap disini saja.
Pergilah Ren, doaku selalu menyertaimu dimanapun dan kapanpun itu.
-dan suara tadi hilang ketika gue terbangun.
Ntah darimanapun itu, tapi suara itu jelas menyetujui kepergian gue.
Gue semakin percaya akan niat gue pergi dari sini.
Pukul 12.30
Tepat dua setengah jam sebelum jadwal keberangkatan gue ke Washington.
"Ren, udah bangun?" tanya bang Rendra yg masuk kamar gue dengan nampan tempat makan siang gue.
"Eh, udah bang." kata gue lagi.
"Sebenernya apa alasan kamu sekuat itu buat ninggalin Indo?" tanya bang Rendra dengan mengelus lembut puncak kepala gue.
"Yaaa cuman pengin aja." kata gue berbohong.
"Abang tau kamu Ren, ada apa si kok kamu kek ngebet banget ikut abang pergi?." tanya bang Rendra lagi.
"Heheh terlalu banyak hal menyakitkan disini bang." kata gue lagi.
"Menyakitkan?" tanya bang Rendra lagi.
"Ngga papa kok, aku kuat." kata gue lagi.
"Kuat tapi kamu memutuskan pergi dari sini?" tanya bang Rendra lagi.
Bego!
Terdiam :)
"Kenapa si Ren?" tanya Bang Rendra lagi.
Diem.
"Yaudah kalo kamu gamau crita sama abang, abang ngerti itu kok.Tapi jan sedih terus ya.Kita berangkat ke bandara jam 1 sekarang kamu makan abis itu mandi ganti baju kita ke bandara." kata bang Rendra lagi.
"Iya bang." jawab gue singkat.
"Abang ke kamar dulu." kata bang Rendra lagi.
"Oke." jawab gue.
Jadi, gue yakin gue mau bener bener pergi dari sini? dari negeri dimana gue lahir? dimana gue bersusah payah bertahan hidup?
Iya.
Kenapa? cuman karena satu cowo yg buat kamu sehancur ini?
Iya.
Dan kamu tak bisa menyelesaikan masalah itu?
Iya.
Dan kamu benar benar akan pergi tanpa menyelesaikan masalahnya? Yakin?
Iya.
Yakin.
Huft.
Semuanya sudah benar benar akan sirna.
Tawaku disini.
Bahagiaku disini.
Sedihku disini.
Kecewaku disini.
Haruku disini.
Penantianku selama ini?
Benar benar sirna kah?
Harapan harapan recehku kini?
Benar benar pergii?
Oh Yatuhan.
Selemah ini kah?
Iya.Dan memang aku sangat lemah.
Bukan karena apa, hanya karena kenangan itu yg sangat membuatku tak bisa melupakannya.
Baiklah.
Pergilah dimanapun kamu mau.
Kembalilah semaumu, ini tanah kelahiranmu.
Benar benar sulit dipercaya aku selemah ini.
Selemah tak bisa menyelesaikan masalah ini.
Pergi memang bukan suatu solusi, tapi karena pergi solusi itu mungkin akan ditemukan.
-Sheerena-***
Apakah ini akhir kisahnya?Oh, hanya Tuhan yg tau kelanjutannya😄
TAPI BELUM ENDING!😝
Nantikan kelanjutannya :*
Stay terus + vote nya ya :)
See you🐅
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Roman pour AdolescentsBukankah saat kita memutuskan untuk bertemu, kita juga memutuskan untuk berpisah pada waktu yg bersamaan? -Sheerena- . . . Sebuah kisah tentang mencintai-disakiti-trauma-jatuh cinta lagi-sakit hati lagi-dan seterusnya.