■E M P A T B E L A S■

1.9K 112 10
                                    

TAKDIRKU BERSAMAMU
°•°•°•°•°•



Hari-hari telah berlalu meninggalkan sejuta bahkan triliyunan kenangan yang mengharu biru bagi seorang Bakinza. Hari-hari dimana dirinya pertama kali bertemu Raffa, berbincang bahkan tertawa bersama. Rasanya Bakinza ingin mengulang itu semua, sungguh karena dirinya sedang dalam fase rindu berat.


"

Astaghfirullah ... gak seharusnya aku rindu berlebihan seperti ini, terlebih Raffa bukan mahramku. Astaghfirullah," Bakinza memukul pelan kepalanya.


Bakinza menghentikan kegiatan memukul kepala karena ponselnya berbunyi.

Eshal: Za, apa sore nanti kamu ada waktu luang?

Bakinza mengingat-ingat sore nanti apakah ia ada kegiatan, lalu ia tersenyum.

Gak ada, Shal. Kenapa?

Eshal: Alhamdulillah. Antar aku ke rumah Pak Bagus, aku mau ngantar pesanannya. Bisa?

"Pak Bagus? Mmm ... oh, yang rumahnya di perumahan Bunga, tho."

Okelah, siap. Aku bisa:)

Eshal: Alhamdulillah. Terimakasih.

Bakinza hanya membacanya saja, lantas ia melihat jam yang tertera pada layar ponsel, "baru jam dua. Paling jam empatan kali, ya."

Untuk mengisi waktu luangnya, Bakinza berwudhu dan mengambil Al-qur'an untuk mengulang hafalannya.

"Bismillaahirrahmaanirrahiim."

🍁🍁🍁

"Sayang, ada Eshal di depan," beritahu Halimah pada Bakinza yang sedang menilap mukenah. Ia telah melaksanakan shalat Ashar di ruang sholat yang terdapat di rumahnya.

Bakinza mengangguk, "oh, iya, Mi. Bilang tunggu sebentar."

"Memang Eshal mau apa kemari?"

Bakinza berjalan ke arah Halimah lantas tersenyum, "Eshal minta Bakinza buat antar pesanan ke rumah Pak Bagus."

Halimah tersenyum lebar, "oh ... seperti itu."

"Iya seperti itu," Bakinza terkekeh, "yasudah, Mi. Kinza mau siap-siap."

Selang beberapa menit Bakinza telah siap dengan gamis warna biru dongker bercampur biru muda. Ia menghampiri Eshal yang tengah berbincang dengan Halimah.

"Maaf lama, ya."

"Gak lama kok. Yasudah, yuk! Keburu sore banget," Eshal menyalimi tangan Halimah, "berangkat, ya, Tante. Assalamu'alaikum." begitupun dengan Bakinza menyalimi tangan Ummanya.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati."

Kendaraan yang mereka naiki yaitu motor matic yang dikendarai oleh Eshal. Jarak antara perumahan Sakura yang ditempati Eshal ke perumahan Bunga di mana Pak Bagus tinggal lumayan jauh. Sedangkan jarak antara perumahan Permai Indah tempat di mana Bakinza tinggal ke perumahan Bunga hanya memerlukan waktu sekitar 30 menitan.

BAKINZA-Takdirku BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang