TAKDIRKU BERSAMAMU
°•°•°•°•°•
▪
▪
▪
▪"Aku selalu mensyukuri apa yang Allah beri dan takdirkan untukku. Termasuk kamu. Karena kamu yang Allah takdirkan, sudah pasti kamu yang terbaik untukku."
-Bakinza-
"Kok kamu bisa manis banget, sih, kata-katanya? Bikin aku pengen cium kamu."
-Faraat-
🍁
"Kak, kata mommy hari minggu main ke sana lagi. Mommy kangen sama kak Bakinza katanya, pengen ngajak jalan-jalan."
Faraat meneguk habis segelas kopi hitamnya, ia memandang Asley yang sibuk mengecat kukunya. "Iya, nanti aku usahain. Itu cat kuku yang menghalangi sah-nya sholat! Kenapa kamu malah pake?"
"Aku lagi dapat tamu bulanan, Babang Tamvan."
Dua alis Faraat menyatu, "tamu bulanan?"
Asley merotasi mata, "menstruasi, Kak. Duh, istilah lain dari menstruasi aja gak tau."
Faraat menaikkan alis, "buat apa aku tahu? Lagian aku gak ngalamin."
Asley mendongak, wajahnya menyiratkan kekesalan, "cowok juga harus tahu, ya! Apalagi kamu, kan, sekarang udah punya istri. Kamu itu harus jadi suami yang serba tahu tentang wanita. Bagaimana caranya menghadapi wanita yang datang bulan, bagaimana menenangkan wanita yang datang bulan. Itu Kakak harus tahu! Sampe ke merek pembalutnya."
Faraat meringis mendengarnya. Apakah wanita yang sedang datang bulan serempong itu sampai harus diperhatikan?
"Dan aku kasih satu hal lagi ...," Asley memasang tampang serius.
"Apa?"
"Wanita yang sedang datang bulan itu tidak bisa melayani di atas ranjang."
Faraat tersedak ludahnya sendiri. Anak kecil di hadapannya ini mengatakan hal intim di hadapannya. Benar-benar! Lagipula Faraat mengetahui hal itu dan siapa juga yang akan mengajak Bakinza untuk...
Ah! Pembahasan macam apa ini!
"Hey, kamu anak kecil! Sudah berani, ya, mengatakan hal intim seperti itu!" Faraat menatap galak.
"Hey, Paman! Jangan katakan aku anak kecil! Aku Asley! Umur 18 tahun. Dan juga aku sudah pernah kissing. Jadi, tidak pantas disebut anak kecil." Asley berucap bangga.
"Apa kamu bilang?! Kissing?!!" Faraat memekik, menyugar rambutnya ke belakang. Syok mendengar Asley mengatakan sudah berciuman dengan lawan jenis. Ia merasa kecolongan.
Faraat menatap datar, "coba jelaskan, apa maksud kamu pernah kissing?" dan nada bicaranyapun berubah menjadi datar.
Seperti bisa menjawab sebuah pertanyaan dengan benar, Asley menjelaskan dengan antusias, "kissing itu berciuman. Dan aku sudah pernah melakukannya. Bahkan sering."
Jantung Faraat mencelos, sebisa mungkin ia tidak menggebrak meja kerjanya, "dengan siapa kamu melakukannya?"
Wajah Asley bersemu, "dengan kekasihku."
Faraat mengepalkan tangan, ia buang napas dengan kasar, "apa kamu juga melakukan hal lain selain kissing?"
Asley mengangguk, "ya."
"Melakukan apa, Asley?"
"Sebuah pelukan."
"Selain itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BAKINZA-Takdirku Bersamamu
RomanceAllah tidak menguji cinta seseorang, Allah hanya menguji hatinya. Sejauh dan semampu manakah ia sanggup bertahan. --------------- Di saat cinta telah menetap, di saat rindu sudah dibelenggu dalam penantian panjang. Bagaikan petir yang menyambar, Bak...