TAKDIRKU BERSAMAMU
°•°•°•°•°•
▪
▪
▪
▪"Aku benar-benar gak suka sama mr. Razaaq! Kenapa dia bisa kayak gitu, sih? Kenapa juga dia bisa ngejebak Mas? Padahalkan Mas udah baik sama dia!" Bakinza merenggut kesal. Keadaan hatinya masih campur aduk ditambah lagi penjelasan dari Faraat, plus dirinya teringat dengan ulah mr. Razaaq yang ingin memisahkannya dari lelaki yang dicintainya ini.
Faraat melepas lilitan tangan Bakinza di pinggangnya. Lelaki itu mendesah pelan, "menurut kamu kenapa bisa aku yang dipilihnya?"
"Mas ganteng pake banget sih. Terus baik, penyabar, perhatian, penuh kasih sayang. Pokoknya Mas paket komplit."
Faraat mengangguk pelan, "nah, itu dia. Sederhana Za, dia jatuh cinta sama aku. Lalu berniat ingin mengajakku menjadi seperti dirinya. Bahkan dia sampai menyentuhku, dan yah kamu tahu aku memaafkannya. Niatku ingin merubahnya tapi ... malah berakhir dengan si brengsek itu menjebakku, melecehkanku."
Bakinza meremas pelan tangan Faraat. "Tapi ... ketika Mas sadar setelah penjebakan itu, kenapa Mas gak lapor polisi?"
Faraat mendongak memejamkan mata, lalu mencium kening Bakinza. "Di dunia ini banyak yang mengalami pelecehan seksual, Za. Tidak hanya perempuan saja tapi juga laki-laki. Bagi mereka yang mengalaminya itu adalah hal paling buruk dalam hidupnya. Tapi apa kamu tahu tidak banyak yang melaporkan hal itu pada polisi. Kamu tahu alasannya?"
Bakinza mengeleng.
Faraat tersenyum sedih. "Karena Za, pelecehan adalah hal paling memalukan, harga diri mereka sudah hancur setelah dilecehkan, dan jika mereka melaporkan pasti itu akan sangat malu, ketakutan. Mereka takut dianggap makhluk menjijikan, lemah. Tidak berdaya. Oleh karena itu, banyak yang menyimpan, menutup rapat kejadian itu. Pun aku ... kamu tahu aku bahkan sudah merasa putus asa, hidup seolah tidak ada artinya lagi, sampai-sampai aku menyerahkan diri pada si brengsek itu. Aku takut Za. Ketakutan terbesarku adalah hilangnya nama baik kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku sayangi. Itu jika aku melapor. Semua yang berhubungan denganku akan merasakan dampaknya. Pengucilan masyarakat. Aku gak mau itu terjadi."
Bakinza mengusap setetes air mata yang jatuh. "Kamu kuat, Mas."
Faraat hanya tersenyum lemah. Pikirannya menerawang. "Sampai datanglah Fatih. Dia mengaku melihatku disentuh oleh brengsek itu di depan matanya. Saat itu Fatih belum mengenalku, dia berpikir mungkin aku termasuk dalam golongan mereka. Yah kamu tahu di sana hal seperti itu sangat tabu. Tapi Fatih mengatakan saat disentuh olehnya aku menyebut nama Allah. Fatih bercerita dia segera mengambilku dari dekapan Razaaq. Saat itu aku masih dipengaruhi obat itu, jadi dengan terpaksa Fatih memukulku sampai pingsan. Dari situlah semua berawal. Perlahan cahaya nampak di mataku. Dan akhirnya inilah diriku. Faraat yang baru. Penuh bahagia karena didekatku banyak orang-orang yang menyayangiku. Terutama kamu, Za."
Bakinza tersipu malu mendengar kalimat terakhir. Namun sedetik kemudian Bakinza menatap Faraat serius. "Mas."
"Hm?"
"Jadi sekarang kamu percaya apa yang kamu lihat di kantor aku itu jebakan mr. Razaaq?"
Faraat tertegun sejenak, namun setelah itu ia mendesah keras. "Aku bodoh banget, Za. Aku termakan lagi oleh jebakannya si brengsek itu. Aku sempat melihat dia tapi aku terlalu dikuasai oleh cemburu dan amarah. Maafkan aku, Za."

KAMU SEDANG MEMBACA
BAKINZA-Takdirku Bersamamu
RomanceAllah tidak menguji cinta seseorang, Allah hanya menguji hatinya. Sejauh dan semampu manakah ia sanggup bertahan. --------------- Di saat cinta telah menetap, di saat rindu sudah dibelenggu dalam penantian panjang. Bagaikan petir yang menyambar, Bak...