Love 22

6.2K 170 8
                                    

Roger tengah menatap Carol lekat. Saat ini ia tengah berada di kantin khusus di kantor Aron dan tentunya bersama Carol.

Sebenarnya Carol sudah menolak untuk makan disini, bagaimana pun ini bukanlah tempatnya. Ia merasa sangat kecil disini.

Semua orang yang berada disini adalah orang-orang yang mempunyai jabatan penting di perusahaan ini. Dan Carol adalah karyawan biasa tentu-- rasa tidak percaya diri tidak bisa di elaknya.

"Emmm.. tuan bisakah kita pindah tempat ?"

Carol gusar di duduknya. Sedari tadi untuk mengangkat kepala saja dia tidak mampu. Semua mata tertuju padanya. Apalagi di tengah kantin itu terdapat lima orang wanita yang Carol tau mereka adalah senior disini -tengah- menatap Carol sinis sembari berbisik-bisik entah apa yang mereka bicarakan.

''Kenapa Carol. Bukankah di sini nyaman".

Roger belum mengetahui jika Carol di rundung rasa canggung luar biasa. Menurutnya tempat ini nyaman-nyaman saja. Pelayanan di kantin ini sangat baik. Tentu, kata Aron kantin ini adalah kantin yang ia desain sendiri.

'Bukankah itu anak devisi perencanaan'

'Iya.. berani juga dia makan disini'

'Tidak tahu malu'

Perkataan lirih namun menusuk itu akhirnya sampai ke telinga Roger. Ia melihat Carol yang menunduk dan enggan memakan makanannya. Akhirnya Roger tahu apa yang membuat Carol ingin pindah dari sini.

Roger berdehem keras membuat lima orang wanita yang bergosip tadi langsung menghentikan ocehan mereka.

Roger berdiri dengan mengantongi kedua tangannya. Ia berjalan menuju lima orang wanita tadi.

"Apa ini kegiatan kalian di waktu istirahat". Tanya Roger memandangi mereka satu persatu.

"Anda orang luar ya ? Oh. Berarti anda belum tahu kelas sosial disini". Jawab wanita ber-lipstik merah darah yang bernama Nana. Roger mengetahuinya dari name tage wanita itu.

Nana mengerling pada ke empat temannya yang di sambut tatapan angkuh oleh mereka.

"Disini. Adalah tempat makan untuk orang-orang penting di kantor ini. Dan dia.. Nana menunjuk Carol yang semakin menundukkan kepalanya. Mereka telah menjadi sorotan seluruh pengunjung kantin ini. Walaupun tatapan mereka tenang dan terlihat tidak ingin tahu,tapi pasti setelah ini akan ada gosip yang berhembus di antara karyawan lainnya.. Adalah karyawan biasa. Tidak pantas dia berada disini". Lanjut Nana sembari bangun dari duduknya dan bersidekap dada.

"Apa ada aturan seorang karyawan biasa di larang makan disini".

Roger bersikap begitu tenang. Mati-matian dia menjaga emosi dan ekspresinya. Dia begitu geram dan panas saat mendengar mereka berlima menghina Carol terang-terangan.

Roger akui mereka adalah tipe-tipe wanita ranjang Versi Roger, namun Roger sama sekali tidak tergoda dan justru dia sangat kesal saat salah satu dari mereka mengatakan hal yang tidak seharusnya.

"Ada.. dan itu sudah rahasia umum disini".

Roger menoleh saat salah satu wanita itu kembali berbicara. Roger melirik nametage-nya. Baiklah Roger akan mengingat wajah dan nama mereka satu persatu. Setelah itu  dia akan melaporkan mereka pada Aron.

Persetan jika sikapnya ini di sebut kekanakan. Hal ini dia lakukan karena mereka telah menyakiti Carry-nya. Enak saja. Jika ini perusahaannya, sudah Roger pastikan mereka berlima ia pecat dan memblacklist agar supaya tidak ada perusahaan yanh mau menerima mereka.

"Baiklah. Jika itu rahasia disini. Tapi bukankah rahasia itu tidak boleh di beritahukan kepada siapapun ya. Ah tapi karena kalian sudah memberitahunya padaku maka rahasia ini akan aku sampaikan pada sahabatku. Pasti Aron akan senang mendengarnya"

My BigBossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang