"Key. Kau tidak ingin ganti baju". Suara Carol mengembalikan Keysa dari lamunannya.
Carol memicingkan mata menatap Keysa. Entah kenapa sepulang di antar Bos mereka, Keysa menjadi diam dan melamun. Carol bertambah bingung saat melihat Keysa berpakaian mahal dan berdandan cantik seperti ini.
Berbanding terbalik dengan Aron. Pria itu, saat mengantar Keysa hanya mengenakan pakaian santainya.
Ada banyak pertanyaan di benak Carol sekarang. "Key ayolah ? Kau benar-benar tidak ingin ganti baju". Carol sudah jengah, sedari tadi ia sudah mengatakan hal yang sama berulang kali. Tapi Keysa hanya diam kemudian melamun lagi.
"KEYSAAAAA KAU DENGAR AKU TIDAK !!"
"Eeh.. iy.iya Carry, aku ambil baju dulu"
Nah Keysa baru benar-benar tersadar setelah Carol meneriakinya.
"Ya sudah sana. Akan ku bantu membersihkan make up mu nanti".
Keysa mengangguk, ia berjalan menuju lemari pakaiannya dengan tertatih. Bagaimanapun juga kakinya masih sangat sakit. Tadi saja saat berjalan ia di bantu Carol. Keysa mengambil tanktop dan hotpans di lemari bajunya.
"Sebenarnya kau dari mana sih Key ?". Tanya Carol begitu Keysa selesai mengganti bajunya.
Namun bukannya menjawab, Keysa malah menatap Carol dengan serius. Carol menjadi bingung.
"Aku ingin bertanya". Ucap Keysa.
Carol menautkan kedua alisnya. Ada apa sebenarnya ?
"Ya boleh"
Keysa mencodongkan tubuhnya. Kebingungan Carol bertambah sekarang.
"Carry ?". Ucap Keysa dengan pelan. Di otaknya ia berfikir keras, bagaimana menyusun kata yang baik untuk diutarakan pada sahabatnya ini. Pasalnya ia sangat takut kalau saja ia salah bicara satu kata saja, pasti Carol akan menginterogasinya habis-habisan.
Carol berdecap malas dengan sikap Keysa. Ada apa sih dengan sahabatnya ini, kenapa aneh sekali hari ini. Katanya mau bertanya tapi sekarang malah diam dan terlihat kebingungan.
"Ayolah Key, apa yang ingin kau tanyakan ?". Carol memutar bola mata malas. Ia jengah jika terus di tatap oleh Keysa seperti itu.
"Emmm..itu. emm. Ku dengar kau suka menggosip di kantor___"
"Heh ! Siapa yang bilang begitu ? Aku tidak bergosip, hanya saja berita itu sampai di telingaku kemudian aku memberi tanggapan dan menyampaikannya pada orang lain". Astaga Carol itu sama saja. Dasar pintar berkilah.
Baru Keysa bisa mengutarakan kalimatnya, Carol sudah teriak dulu. Salahnya juga sih kenapa bertanya seperti itu. Seolah ia menghakimi Carol sebagai tukang gosip di kantor. Sudahlah lebih baik ia langsung ke intinya.
"Oke maafkan aku Carry. Aku tidak bermaksud mengataimu. Sekarang aku serius"
Carol berdecap malas. Dua kali sudah Keysa mengatakan hal itu dan kalau sampai bukan hal yang benar-benar penting, maka Carol akan menggelitiki Keysa sampai menangis.
"Yaa.ya bertanyalah. Ku harap kau benar-benar serius sekarang".
Keysa menghirup nafas dalam-dalam. "Bagaimana pak Aron dan sekretarisnya dulu?". Tepatkah ia bertanya seperti ini pada Carol. Sudah lah Carol pasti tau walau sedikit-sedikit, dia kan penggosip di kantor walau ia berkilah tidak mau di sebut seperti itu. Bagaimana dia tau, karena Carol sering mengajaknya berghibah tentang rekan-rekan kantornya sebelum ia berkerja dulu.
"Maksudmu ?". Carol menautkan kedua alisnya. Ia sungguh tidak tau maksud Keysa.
"Perlakuannya pada Sekretarisnya dulu". Keysa berharap-harap cemas. Tunggu ? Berharap-harap cemas. Memang apa yang ia harapkan dan ia cemaskan. Apa ia mulai berharap hanya dia yang mendapat perlakuan manis dari Aron seperti tadi, dan apa ia cemas karena sekretaris Aron dulu juga di perlakukan sama dengannya. Tapi kan kata Carol tidak ada sekretaris Aron yang betah berkerja dengannya. Itu berarti harapnnya menjadi kenyataan. Hiyaa ?? Senangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My BigBoss
RandomKarena Hutang .. Kau mendapatkan Jodohmu .. Tersembunyi di dalam kenangan Masa Lalu .. Yang ternyata sudah lama kau mengenalnya .. * Aaron Dan Keysa * .. Warning 20+ .