Love 23

6.5K 169 5
                                    

"Emm.. Carry. Ada sesuatu yang ingin kau jelaskan ?"

Carol langsung menghentikan gerakan jarinya di Keyboard laptop miliknya. Ia melirik Keysa sekilas kemudian beranjak dan bergabung bersama Keysa yang duduk di ujung Ranjang.

"Baiklah. Aku akan bercerita bagaimana aku bertemu dengan tuan Roger"

Keysa tersenyum lebar. Ia mendengarkan baik-baik cerita yang di sampaikan oleh Carol.

"Ya begitulah Key. Dia yang membantu menenangkanku waktu itu. Aishh gara-gara bercerita tentang ini aku harus mengingat bajingan sialan itu"

"Hhh.. sudahlah Carry. Kurasa tuan Roger orang yang baik. Bahkan dia memanggilmu "Carry" juga. Darimana dia tahu nama cantikmu ?"

"Entahlah Key. Hanya tiga orang yang memanggilku dengan nama itu. Pertama Ibu,kamu lalu tuan Roger. Aku juga bingung dia tahu dari mana"

"Tuan Roger itu manis ya Carry. Dia bahkan membelamu mati-matian saat kamu di hina tadi"

"Kenapa Key. Kau ingin di perlakukan seperti itu oleh pak Aron ?"

"Ish Carry. Aku membahas tuan Roger kenapa merembet ke pak Aron sih"

"Sudahlah Key jangan berbohong"

"Carry sudahlah"

Keysa memilih pergi dari kamarnya. Ia sudah jengah akan godaan Carol. Bisa-bisa dia mati kutu kalau tidak menghindar sekarang.

Kini Keysa tengah berada di dapur untuk memasak makan malam. Ia membuka kulkas untuk memilih bahan masakan apa yang nantinya akan di masak.

Keysa menghela nafasnya. Ternyata bahan makanannya telah menipis tinggal beberapa sayur dan air putih. Sepertinya dia harus pergi berbelanja sekarang.

Keysa berlalu dari dapur menuju kamarnya. Ia hendak mengambil jaket dan dompet serta mengajak Carol. Itupun kalau Carol mau, karena semenjak pulang kerja Carol terus mengeluhkan kurang enak badan.

Keysa membuka pintu kamarnya, pemandangan pertama yang di lihatnya adalah Carol yang tidur meringkuk tanpa selimut. Keysa menggelengkan kepalanya. Baru saja di tinggal beberapa menit Carol sudah berlabuh ke dunia mimpi dengan nyenyaknya.

Keysa beringsut untuk membetulkan posisi tidur Carol dan menyelimutinya. Kemudian Keysa mengambil jaket di lemari dan dompet. Tak lupa sebelum keluar rumah ia mengunci pintu terlebih dahulu.

Tak beberapa lama Keysa telah sampai di minimarket dekat rumahnya, ia hanya membutuhkan berjalan kaki sepuluh menit untuk sampai disini. Keysa segera mengambil keranjang dan memilih bahan makanan seperti telur,sayuran,susu,tepung dan beberapa buah-buahan. Setelah di rasa cukup Keysa segera menuju ke kasir untuk membayarnya.

Setelah semua belanjaannya di hitung, penjaga kasir menyebutkan nominal yang harus di bayar oleh Keysa.

"Totalnya Tiga ratus lima puluh ribu nona"

Keysa tersenyum simpul sembari mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya.

"Pakai ini saja"

Keysa berjingkat kaget saat suara berat itu berada di belakangnya. Spontan Keysa membalikkan tubuhnya. Di sana ia melihat Aron menyerahkan belanjaannya berserta kartu kredit miliknya. Keysa merasa tidak enak hati jika belanjaan miliknya harus di bayari oleh Aron

"Tii..tidak perlu pak. Saya bisa membayarnya sendiri".

"Seperti biasa. Aku tidak menerima penolakan". Ucap Aron tanpa melihat Keysa. Ia sibuk mengeluarkan belanjaan miliknya dari keranjang.

Keysa hanya diam dan memejamkan mata sejenak. Jika si BigBoss sudah bertitah seperti itu dia bisa apa selain menurutinya.

Keysa mengamati penampilan Aron malam ini. Pakaian Casual Aron membuat pria itu semakin tampan saja menurut Keysa.

My BigBossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang