Love 34

4.9K 114 7
                                    

Brian merasa kesal pada kedua orang tuanya, ia merasa seperti di tipu oleh mereka. Bisa-bisanya mereka menyuruhnya kesini jauh-jauh hanya untuk di kenalkan anak relasi bisnis mereka, oh ayolah apa mereka seperti Mommy Aron sekarang.

Sial !

Begini ternyata rasanya, sungguh dia tidak nyaman, berulang kali Mamanya mengatakan

'Mama tidak akan memaksamu nak, hanya coba saja, tidak ada salahnya kamu berkenalan dengannya'

Brian merasa memang orang tuanya sedang berusaha mendekatkan dirinya dengan anak relasi bisnisnya itu. Brian bukanlah anak kecil lagi, urusan seperti ini biarlah dia yang menangani, lagi pula untuk apa mengenalkan segala, Brian tidak tertarik !

'Baiklah padanya Brian, dia dari keluarga baik-baik. Kami tidak akan memaksamu jika saja kalian tidak bersama nanti'

Itu kata Papa Brian.

Dan jika mereka bahkan sudah bisa menebak bahwa dia dan si perempuan ini tidak akan bisa bersama, lantas kenapa ada acara perkenalan segala !

Buang-buang waktu !

Brian hanya mengangguk saja waktu itu, lagi pula tak ada gunanya membantah mereka, jika Brian tidak mau, ini akan menjadi ceramah panjang yang bisa merusak kesehatan telinganya. Juga, membantah perkataan orang tua akan berdosa bukan, Brian meng'OKE'kan saja sembari membanting pintu kamarnya.

Dan disini dia berakhir, bersama wanita itu satu meja di sebuah restoran yang sudah di Reservasikan kedua orang tuanya, sungguh niat sekali mereka itu.

"Jadi, kau sudah lama membangun Bisnis itu"

Brian memutar bola matanya, tangannya sibuk mengaduk pasta yang entah sudah seperti apa jadinya, nafsu makannya sudah tidak ada dan kekuatan suaranya sudah hilang entah kemana, perempuan di depannya ini sungguh... Bukan tipenya.

"Iya, dua orang temanku juga ikut membantu"

"Oh begitu"

"Hm"

Perempuan itu melirik Brian yang selalu menunduk dan terlihat tak bersemangat.

"Kau kenapa, tidak suka perkenalan ini"

Brian mengangkat kepalanya,ia melirik perempuan itu sebentar kemudian menggidikkan bahunya tak acuh.

"Kita merasakan hal yang sama"

Brian masih tak menjawab dan sibuk mengaduk pastanya yang sudah terlihat semakin memburuk bahkan tak layak lagi untuk di makan.

"Hentikan, Brian. Jangan kau aduk terus pasta itu ! Lihatlah bentuknya !"

Brian menghela nafasnya kesal, ia membanting sendoknya kemudian bersidekap dada.

"Kalau kau juga tidak suka, kenapa tidak menolak !"

Perempuan itu tersenyum mengejek. "Lalu kenapa kau juga menerimanya"

"Ini tentangmu !". Ucap Brian dengan kesal.

"Ini tentangmu juga !". Kata perempuan itu tak kalah kesal.

Brian dan perempuan itu terdiam. Mereka memandang  kesal satu sama lain, Brian tidak menyangka kedatangannya kesini ternyata hanya untuk berdebat dengan perempuan ini. Brian melangkahkan kakinya kesini saja sudah berat, dan setelah sampai sini ternyata ia hanya mendapatkan masalah! . Masalah dengan wanita gila ini ! . Brian sungguh kesal.

"Aku tau kita tidak punya pilihan". Ucap perempuan itu sembari mengusap bibirnya dengan anggun.

"Aku sudah punya kekasih dan aku sangat mencintainya" . Lanjut perempuan itu.

My BigBossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang