Aron memasuki Mansion orang tuanya dengan gontai, sekali seumur hidupnya ia merasa bahwa saat ini adalah keadaannya yang paling menyedihkan.
Aron meringis, ia merutuki betapa bodohnya dia sehingga harus melakukan hal konyol seperti itu. Apa yang akan terjadi padanya jika Keysa benar-benar membencinya, tatapan kecewa dari mata gadis itu mengisyaratkan bahwa betapa terlukanya dia.
"Kau kenapa?!"
Tiba-tiba suara ibunya mengintrupsinya, wanita paruh baya itu datang dari arah taman mereka sembari menggendong seekor Anjing lucu, bernama ChoCho. Dan asal kalian tahu, ChoCho adalah anak bungsu di rumah ini. Baru beberapa bulan lalu ibu Aron mengadopsinya. Aron mendengus sebal.
"Mana oleh-olehnya". Tanya Gloria tanpa basa-basi.
Aron memijit pangkal hidungnya, tidak kah ibunya itu perhatian sedikit, apa ibunya itu tidak melihat bagaimana rupa wajah putranya ini. Apa memar-memar di wajah Aron itu tersamarkan, Aron merasa tidak. Wajahnya masih sangat sakit begitu juga hatinya.
"Haruskah Mom bertanya itu?"
"Lalu apa ? Kau mau Mom khawatir padamu begitu, melihat bagaimana wajahmu sekarang pasti kau berharap demikian"
Astaga, Aron kehabisan kata-kata.
Tak mau lagi berdebat dengan Gloria, Aron mengalah, melangkahkan kakinya menjauh dari ibunya. Ia sungguh tak bisa berharap apa-apa dari ibunya itu. Keinginannya untuk mendapat pelukan hangat seorang ibu, sudah hilang entah kemana. Terkadang Aron merasa bahwa Gloria memperlakukan dia sebagai teman dari pada seorang anak.
"Hey! Kau mau kemana ?"
Aron berdecak sebal, ia membalikkan badannya. "Mom hentikan! Semuanya sudah aku atur, permintaan Mom akan datang besok.. (Aron menghela nafas) dan jangan ganggu aku,". Ucap Aron sembari meninggalkan Gloria yang berdiri mematung disana.
Dan seorang ibu, walau bagaimanapun sikap dan sifatnya, saat sang anak sedang tidak baik-baik saja maka ia pun akan merasa hal yang sama. Gloria merasa hal yang dulu terjadi lagi, tapi apa penyebabnya kali ini.
ChoCho sudah berlari entah kemana, menyisakkan Gloria yang kini menatap Aron yang memasuki Lift dengan sejuta pertanyaan di kepalanya. Tentu dia tak bisa mengintrogasi Aron, tatapan anaknya itu mengisyaratkan bahwa dia benar-benar tidak mau di ganggu oleh siapapun.
Akhirnya Gloria pun lebih memilih mencari Anak bungsunya, dan mengabaikan Anak pertamanya. "Kalau sudah tenang, nanti aku akan bicara lagi padanya."
Aron menghempaskan tubuh di ranjang king size di kamarnya, ia menerawang, pikiran dan ketakutan itu kembali datang. Bagaimana jika dia mengalami hal itu lagi.. sungguh jika ini terjadi lagi, ia yakin akan hancur sehancur-hancurnya.
Tiba-tiba Ponsel yang berada di sakunya berdering. Ia mengambil ponselnya dengan malas, tapi setelah tau siapa yang menelfonnya ia terlonjak dan duduk seketika.
"Hallo Key,, dengarkan pen..."
"Selamat Sore pak, Bapak mendapat undangan peresmian Hotel baru bapak Roger, saya ingin mengkonfirmasi bapak ingin menghadirinya atau tidak, kebetulan schedule bapak hari itu kosong. Dan jika bapak berkenan hadir saya akan langsung mengkonfirmasinya lewat sektetaris bapak Roger"
Aron mengerjapkan matanya, bagaimana bisa gadis itu biasa-biasa saja setelah apa yang terjadi tadi. Dan ini.. astaga, Aron uring-uringan setengah mati, tapi gadis itu malah bicara soal pekerjaan, ayolah!! Ini bukan waktu yang tepat.
"Key, dengarkan aku dulu.."
"Bapak datang atau tidak". Potong Keysa cepat.
Aron menghela nafasnya. "Oke aku datang. Dan dengarkan aku dulu Keysaa.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My BigBoss
RandomKarena Hutang .. Kau mendapatkan Jodohmu .. Tersembunyi di dalam kenangan Masa Lalu .. Yang ternyata sudah lama kau mengenalnya .. * Aaron Dan Keysa * .. Warning 20+ .