Love 29

6K 165 4
                                    

"Auhhh.. aku bosan sekali"

Berkali-kali Roger berkata demikian. Sebenarnya itu hanya alasan saja, di depan mejanya ada sepuluh proposal yang harus ia baca dan tanda tangani. Namun entah kenapa semua itu malah membuat Roger semakin malas untuk membuka kertas atau hanya untuk menyentuhnya saja.

Tok..Tok..Tok

Roger menegakkan tubuhnya. "Ya, masuk"

Seorang wanita cantik yang di balut baju seksi yang tak lain adalah sekretarisnya memasuki ruangan.

"Ini pak berkas dari PT.Adhie Soedirjo mohon segera di tanda tangani agar mereka secepatnya merealisasikan pembangunan resort kita pak:

Sekretaris itu menyerahkan map itu pada Roger dengan sangat membungkuk. Sebenarnya ia hanya ingin memperlihatkan belahan dadanya saja pada Roger.

Dan kalian pasti sudah bisa menebaknya, bukan Roger namanya jika ia melewatkan kesempatan. Langsung saja di tarik tubuh itu ke pangkuannya.

Tentu dengan senang hati sekretarisnya itu menurut tanpa perlawanan.

"Kau lihat". Kata Roger sembari menunjuk tumpukan map dengan ekor matanya.

Sekretarisnya itu hanya mengangguk manja lalu mengalungkan tangannya ke leher Roger.

"Itu saja belum ku sentuh,Honey. Kau mau menambahnya lagi. Aishh kau jahat sekali". Ucap Roger dengan kerlingan mata menggoda. Tangannya sudah bergerilya di sekitar pinggang wanita itu.

''Tapi itu tanggung jawab bapak". Balas wanita itu dengan nada mendesah yang di sengaja.

"Faragina Destera. Sudah berapa lama kau menjadi sekretarisku.'hm ?". Kata Roger dengan nada yang sama. Kedua tangannya kini tak tinggal diam. Tangan kirinya mengelus pinggang ramping Gina dan tangan kanan Roger meremas payudaranya.

"Jawab Honey". Dan Roger semakin kuat meremas payudara Gina.

"Hhmm..aahh.mungh..em kin tiga tahun pak"

"Emmm..ku rasa cukup lama".

Kini tangan Roger sudah membuka kancing teratas kemeja Gina. Ia pun sudah merubah posisi Gina menjadi mengangkanginya. Tak ayal posisi itu membuat paha mulus Gina terkespos jelas.

Tapi bukannya Gina merasa risih, ia justru sangat menikmati posisi ini. Ia semakin bernafsu dan dengan sengaja menggesek-gesekkan bokongnya pada kejantanan Roger.

"Aahh .. kau cukup berani rupanya"

Roger mengelus paha Gina dengan gerakan sensual,ia pun menarik dagu Gina dan mencium bibirnya. Awalnya hanya ciuman biasa namun semakin lama ciuman otu berunah menjadi lumatan panas di antara mereka.

Saling menyalurkan nafsu dengan lumatan-lumatan itu. Gerakan demi gerakan sensual mereka lakukan. Bahkan sekarang kemeja Gina sudah hilang entah kemana.

"Eehmm. Aku suka ini". Ucap Roger sembari memgulum payudara Gina. Gina hanya mendesah pasrah dan mengusap rambut Roger sebagai bentuk kenikmatannya.

"Kau mau pindah ke kamar ?". Ucap Roger di sela ciuman panas mereka.

Gina hanya mengangguk dengan muka memerah menahan nafsunya yang sudah sampai di ujung kepala.

Lantas Roger menggendong Gina ala Koala dan berniat memasuki kamar di pojok ruangan ini.

"Kalian mau kemana ? Kita baru sampai dan kalian mau ke kamar ?".

"Waahh .. sungguh keterlaluan"

Roger dan Gina terperanjat. Sesaat Roger merasa kaget namun setelah tahu siapa yang datang, ia hanya memutar bola mata malas saja. Mereka itu denang mengganggu kegiatan menyenangkannya !.

My BigBossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang