LIMA

347 60 2
                                    

Lanjutan Flashback

"Jisoo, meja nomor 10!"

"Jis, pesanan untuk meja 10!"

"Jisoo, pelanggan di meja 10 memanggilmu!"

"Kim Jisoo, pacarmu mencarimu di meja nomor 10."

"Hei!!!" protes Jisoo.

Yahh. Setiap hari minggu Bobby akan datang dengan berkas dan laptop kemudian menghabiskan waktu dengan duduk di meja nomor 10 sambil bekerja dan meminum lattenya. Kemudian pada jam 3 sore, dia akan membereskan pekerjaannya dan pulang setelah berpamitan pada Jisoo. Kadang, dia akan bersama Hanbin, Donghyuk, atau Lisa namun dia lebih sering datang sendirian.

"Memangnya kau tidak punya kerjaan lain sampai harus ke sini terus?" tanya Jisoo suatu hari.

"Memangnya kau tidak melihat kalau aku sedang bekerja?" tanya Bobby balik. Matanya menatap Jisoo sekilas kemudian kembali mengerjakan sesuatu yang tidak ingin Jisoo tahu apa itu.

"Bukannya begitu, tapi kau terus ke sini setiap minggunya-"

"Kau keberatan?" Pertanyaan itu membuat Jisoo terdiam. Dia bingung. 'Aku terlihat keberatan?'

"Aku tidak punya alasan sampai harus merasa keberatan, kan?" Bobby terdiam kemudian mengangguk. "Kau benar."

Suasana café yang lumayan sepi membuat suasana di antara mereka berubah canggung. Tidak lama Bobby terkekeh membuat Jisoo berpaling ke arahnya dengan heran.

"Ada apa?" Bobby menggeleng. "Tidak. Aku hanya mengingat beberapa bulan yang lalu kau masih sangat formal padaku dan sekarang kau bahkan bisa bicara santai denganku."

"Aku bicara formal karena kita tidak saling mengenal saat itu," elak Jisoo. "Mungkin sebaiknya aku mengambilkan latte lagi untukmu." Jisoo berdiri dari kursi dan bersiap pergi ke dapur saat Bobby menahannya.

"Tidak usah, pekerjaanku hampir selesai. Setelah ini, kau ada waktu?" tanya Bobby.

"Kau tahu kalau aku harus bekerja," jawab Jisoo pelan. Penolakan.

"Aku sudah memberitahu bosmu untuk memberi izin hari ini tanpa mengurangi gajimu." Jisoo mendelik ke arah Bobby. "Apa?" tanya Bobby dengan wajah polosnya.

"Kau meminta izin lebih dulu pada bosku? Bagaimana bisa kau melakukan hal ini, Kim Bobby?" tanya Jisoo. Bobby menatapnya sebentar kemudian membereskan pekerjaannya yang sudah selesai.

"Hanya untuk satu hari saja, Jis. Lagian aku sudah sering mengajakmu keluar tapi kau selalu menolaknya dengan alasan bekerja, bekerja, dan bekerja."

Jisoo mengendikkan bahunya. "Mau bagaimana lagi? Aku memang harus bekerja. Setidaknya aku tidak pernah mencari-cari alasan untuk menolak tawaranmu, kan?" Bobby mengangguk. "Hmm..."

"Atau, ini pertama kalinya ada yang menolakmu?"

"Apa?"

"Ini pertama kalinya ada perempuan yang menolakmu," ulang Jisoo dengan lebih tegas. Dia menoleh dan terkekeh melihat wajah Bobby yang aneh karena perkataannya beberapa saat yang lalu.

"Baiklah, karena kau sudah mengajakku hari ini, sebaiknya aku segera bersiap-siap juga." Jisoo berlalu menuju pintu yang memiliki tanda 'STAFF ONLY'. Smentara itu, Bobby yang sudah sadar dari shocknya segera menormalkan raut wajahnya.

'Hanbin, jantungku berdebar semakin cepat! Bagaimana ini?' batinnya.

***

Sementara itu, Hanbin ...

"Hatchuuuu! Maaf." Dia menggosok hidungnya yang terasa gatal.

"Kau baik-baik saja?" tanya Donghyuk. Perasaannya ruangan ini cukup panas untuk merasa flu.

Another Part of Me (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang