EPILOG

460 54 21
                                    

Lima tahun kemudian....

"Aku benar-benar terkejut, tadi. Terakhir kudengar, kau ada di Addis Ababa," ujar Donghyuk. Pria berusia 33 tahun di depannya mengangguk setelah meminum latte yang dipesannya.

"Aku mendapat liburan panjang setelah misi melelahkan itu. Lagian, Chaeyoung juga ingin bertemu dengan Lisa dan Jennie setelah sekian lama. Jadi, di sinilah kami," jelas Junhoe. Terakhir mereka bertemu adalah empat tahun lalu, saat Junhoe dan Rose menikah.

Beberapa saat yang lalu, Donghyuk sedang menikmati akhir pekannya dengan Lisa dan anak perempuan mereka yang berusia empat tahun lebih bernama Kim Jisoo. Iya, Lisa memutuskan untuk menamai anak mereka dengan nama itu untuk mengenang sahabat yang dikasihinya itu. Donghyuk juga setuju, terlebih Jisoo membawa perubahan dalam hidup mereka.

Baru jam sembilan pagi saat mereka sedang bersantai, dia dikejutkan dengan pintu yang digedor kuat, bukannya bel yang berbunyi. Alhasil dia terbirit-birit keluar dengan wajah penuh coretan -bekas mahakarya putrinya- segera membuka pintu dan mendapati Junhoe, Rosé, dan anak perempuan mereka berusia tiga tahun bernama Koo Heeyoung yang lebih suka dipanggil Ariel karena kecintaannya pada kartun mermaid berambut merah.

Karena itu, Donghyuk dan Junhoe terdampar di café dekat rumah Donghyuk setelah sebelumnya menelepon Hanbin dan merecokinya untuk segera datang juga. Sementara Lisa dan Rosé tetap ada di rumah bersama dua anak kecil.

"Di mana Chanwoo? Kalian tidak bersama-sama?" tanya Donghyuk. Junhoe menggeleng. "Kami masih bersama saat misi terakhir di Addis Ababa. Kemudian dia bilang mau mengakhiri status perjaka tuanya dengan meresmikan hubungannya." Junhoe menjentikkan jarinya begitu mengingat sesuatu. "Aku ingat! Dia bilang 'tunggu saja undangannya. Tidak lama lagi aku akan mengirimnya.' begitu." katanya sambil berusaha meniru gaya bicara Chanwoo.

Donghyuk tergelak. "Baguslah kalau begitu." Dia melambaikan tangannya begitu melihat Hanbin membuka pintu café. Hanbin mendatangi mereka diikuti seorang anak kecil berusia empat tahun."Hai, Hyunsik," sapanya pada anak kecil itu.

"Sorry, telat. Aku sengaja," kata Hanbin spontan membuat Donghyuk dan Junhoe memutar bola mata mereka. "Aku sedang tidak mau mengumpat hari ini karena kegesrekanmu, Kim Hanbin."

"Ya sudah, jangan mengumpat," balas Hanbin enteng. "Aku baru saja menyelesaikan rapat dengan perwakilan Kim Corp saat kalian menelepon. Begitu kalian selesai menelepon, gantian Jennie yang meneleponku. Menyuruh segera pulang karena dia mau bertemu Lisa dan Rosé. Mana bocah ini tidak mau ditinggal hanya karena dia sendiri laki-laki disitu. Ya sudah, kubawa saja."

"Papa, aku mau minum iced americano-"

"Makan es krim saja ya. Nanti papa dimarahin mamamu," bujuk Hanbin.

"Cih... papa pelit. Cupu! Berani sama karyawan tapi takut sama mama!" ejek Hyunsik membuat Junhoe tertawa dengan suara keras hingga menarik perhatian pengunjung café.

"Ish... pa, om ini siapa, sih? Suaranya ngalahin speaker demo." Gantian Hanbin yang tergelak meskipun suaranya tak sekeras suara Junhoe.

Junhoe mendecih kesal dan menoleh pada Donghyuk. "Dulu Jennie ngidam apa sampai punya anak macam begini?" yang dibalas kekehan ringan dari Donghyuk.

Mereka pun menghabiskan waktu dengan bercakap-cakap selama dua jam.

***

Sesudah bernostalgia di café, mereka memutuskan ke rumah Donghyuk lebih dulu, karena yang lainnya berkumpul di sana. Banyak orang yang melihat mereka berjalan kaki. Pemandangan yang langka kan, saat tiga cogan berkumpul apalagi satunya terkenal di dunia bisnis sedang jalan kaki ala-ala boyband Korea. Hyunsik sudah tertidur karena bosan dan digendong oleh Hanbin saat ini.

Another Part of Me (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang