Lanjutan flashback.
BRAK!
"Yang mana lebih bagus? Yang hitam atau putih?" tanya Junhoe meminta saran. Jisoo memicingkan matanya dan menilai kedua pakaian itu.
"Yang hitam-"
"Oke!"
"Membuatmu terlihat akan pergi ke pemakaman," sambung Jisoo. "Yang putih nanti kotor saat makan. Makanmu kan belepotan. Jijik lagi. Kau tidak punya baju lain? Atau pinjam punya Jaehyun saja. Aku rasa Jaehyun punya baju yang lebih bagus daripada kau." Junhoe menarik napas dan menghembuskannya perlahan untuk melampiaskan kekesalannya mendengar ocehan Jisoo.
***
"Wah..., bagaimana caramu meyakinkan Kapten Kyuhyun agar kita bisa keluar malam ini?" tanya salah satu dari delapan remaja dewasa itu. Taeyong namanya.
"Jangan berterima kasih kepadaku," sahut Junhoe dengan songongnya. "Tapi pada Jisoo." Sementara yang dikambing hitamkan hanya mengerut kesal.
"Kenapa?" tanya Jaehyun spontan.
"Kalian ini tidak menggunakan kemampuan observasi dengan baik ya? Kapten Kyuhyun itu tertarik sama Jisoo. Coba kalian ingat, memangnya selama ini yang tidak pernah disemprot Kapten Kyuhyun siapa? Hanya Jisoo tuh."
"Tadi sudah tuh. Kan kau juga disemprot tadi," kata Jisoo membela diri.
"Iya, satu kali. Itu kan karena dia tidak lihat dengan jelas kalau itu kau," balas Junhoe. Kapan lagi kan bisa menggoda Jisoo dengan terang-terangan.
"Hentikan itu! Jangan mempengaruhi pikiran orang-orang polos ini," gerutu Jisoo. "Ngomong-ngomong, mana restoran barbeque yang kau bilang kemarin, Wendy?"
"Di depan sana. Hanya dua blok lagi."
Wendy atau Son Seungwan adalah salah satu kaum hawa ternormal yang terdampar di antara orang-orang gila itu. Bayangkan saja punya teman seperti Junhoe yang hobi mencari masalah dan Jisoo yang mulai ketularan Junhoe. Jangan lupa Jung Jaehyun, Yook Sungjae dan Doyoung yang tak kalah gilanya. Belum ada yang bisa mengalahkan rekor kenakalan mereka.
Ada juga Joy atau Park Sooyoung yang suka mencuri waktu untuk tidur. Sedikitnya yang normal adalah Lee Taeyong dan Wendy yang entah kenapa bisa tahan dengan perilaku mereka semua.
***
"Apa yang kau lakukan di luar?" tanya Junhoe. "Yang lain masih makan enak di dalam tapi kau malah di luar melamun." Jisoo menggeleng. "Hanya melihat sekitar. Rasanya agak aneh melihat sesuatu yang sudah lama tidak dilihat."
"Dia lagi?" Jisoo menoleh dan menatap Junhoe. "Apa maksudmu?"
"Kau mengingat dia lagi? Pria berjas yang muncul di TV itu, kan?" Jisoo terdiam. "Melihatmu diam, sepertinya aku benar."
"Jangan memberitahu hal ini pada siapapun!" ancam Jisoo. Junhoe terkekeh. "Tidak akan. Kau kan kenal aku sudah satu tahun yang lalu." Siapa sangka perempuan yang awalnya ditaksir oleh Junhoe ini akan menjadi sahabatnya.
"Koo Junhoe?" Mereka berdua menoleh dan melihat seorang laki-laki berdiri tak jauh dari mereka. Junhoe mendekat dan menyapa orang itu.
"Wah! Sudah lama, ya? Aku terkejut melihat kau ada di sini," kata Junhoe heboh pada orang itu. "Aku juga begitu," balas orang itu. "Apalagi melihat kau di sini dengan seorang perempuan. Pacarmu ya?"
Junhoe menggeleng. "Dia temanku di pelatihan militer." Keduanya mendekat pada Jisoo. "Jis, perkenalkan. Ini Song Yunhyeong. Teman SMA-ku."
"Salam kenal. Aku Kim Jisoo. Bukan pacarnya orang gila ini," ejek Jisoo membuat Junhoe merengut sementara Yunhyeong tergelak mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Part of Me (Bobsoo)✓
FanfictionKetika masa lalumu yang kelam, bagian dari sejarah yang tidak bisa kau hapus kembali datang menghantuimu. Disaat kau ingin melangkah ke masa depan, namun masa lalu menahanmu dalam kubangan penyesalan, apakah yang harus dilakukan? A story from Bobby...