DUA PULUH TIGA

249 55 6
                                    

Warning! Terdapat beberapa adegan kekerasan dalam chapter ini.

***

"Keempatnya sudah dilumpuhkan," gumam Jisoo mengecek keadaan dua mobil hitam itu. Tampak keempat orang itu dalam keadaan tidak sadarkan diri. Donghyuk di belakang mengikutinya dalam diam. Shock karena kejadian sebelumnya dimana dia hampir meregang nyawa bila ada kesalahan.

"Mereka masih hidup kan?" tanya Chanwoo. Jisoo mengangguk. "Paling hanya lecet sedikit. Merekanya saja yang terlalu lembek," katanya enteng.

"Kau harus memberikan keterangan pada polisi nanti," lanjut Jisoo berbicara pada Donghyuk yang langsung mengangguk.

"Kita sebaiknya melihat Junhoe dan Bobby lebih dulu," ujar Chanwoo. "Polisi dan ambulans akan datang sekitar 5 menit lagi. Kita betul-betul membuat kekacauan hari ini."

Belum jauh berjalan, Jisoo, Chanwoo, dan Donghyuk terbelalak melihat beberapa orang berpakaian hitam yang mengepung Junhoe dan Bobby. Keadaan keduanya betul-betul tidak bagus. Mobil Bobby bahkan tidak memiliki kaca lagi, bagian belakangnya penyok berat. Sedangkan tiga mobil hitam yang datang belakangan juga dalam keadaan yang sama buruknya.

Jisoo yang paling pertama bergerak menghampiri mereka dengan cepat dan memberikan tendangan pada orang pertama dan membanting laki-laki yang memegang pundaknya. Bobby dan Junhoe sempat berhenti untuk beberapa saat namun kembali bertarung saat melihat Jisoo yang sedikit kewalahan. Chanwoo dan Donghyuk juga turut dalam kekacauan itu.

Ada sekitar dua puluh lima dari mereka. Semuanya berpostur besar namun mereka berlima tidak terintimidasi dengan hal itu. Mereka saling memberikan tinjuan maupun tendangan, teriakan kesakitan dan darah menghiasi mereka dalam waktu singkat. Mereka berlima berhasil melumpuhkan setengah dari mereka saat kejadian naas lainnya terjadi.

Bobby melihat salah satu orang di antara mereka mengambil revolvernya yang tak sengaja dia jatuhkan tadi saat melawan mereka. Dia terlalu jauh untuk melumpuhkan senjata itu dan pria itu menembakkan pelurunya. Bobby berlari ke arah Jisoo yang tidak menyadari hal itu dengan sekuat tenaga.

***

Jisoo melayangkan tinjunya pada wajah dan perut lawannya kemudian memberikan tendangan keras pada rahangnya membuat lawannya terkapar seketika. Dia mendengar suara tembakan dan menoleh dengan cepat saat seseorang mendorongnya untuk menghindari peluru itu.

Jisoo bisa merasakan tubuh seseorang di atasnya. Dia membuka matanya dan mendapati Bobby yang menatapnya khawatir. "Kau baik-baik saja?" tanya Bobby. Dia meringis pelan membuatnya dan Jisoo melirik ke arah bahunya yang mengucurkan darah. Jisoo memekik keras, "Bobby bodoh! Kau terluka!

"Tenanglah.....," ujar Bobby pelan. "Aku baik-baik saja," katanya smabil tersenyum, berusaha meyakinkan Jisoo bahwa dia tidak apa-apa.

"Tapi...."

"Permisi, bisa kalian hentikan adegan drama kalian?" Bobby dan Jisoo mendongak dan melihat Hanbin dan Jennie yang menatap mereka sambil tersenyum.

"Aku sebenarnya tidak mau menyela, tapi situasi kalian berdrama saat ini tidak tepat," sambung Jennie.

Bobby dan Jisoo menatap sekitar dan mendapati banyak orang dengan pekerjaan mereka. Polisi yang meringkus sindikat narkoba, sebagian dari mereka ada yang memeriksa mobil dan mengamankan barang bukti. Donghyuk terlihat sedang diinterogasi di mobil ambulans. Junhoe dan Chanwoo bahkan berada di sana bersama Rosé.

Hanbin berdeham. "Kalian.... mau berada dalam posisi seperti itu terus?"

Jisoo yang tersadar langsung mendorong Bobby dengan brutal. "Berat, Bobby bodoh! Menyingkir dari atasku!"

Another Part of Me (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang