TIGA PULUH DELAPAN

198 42 6
                                    

Song Minho adalah seorang yang suka bepergian. Kerjaannya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia. Hari ini bisa saja dia ada di depan White House, minggu depan dia sudah terdampar di Grand Canyon, bisa jadi dia tiba-tiba berada di sampingmu tanpa kau ketahui.

Maka dari itu, Jisoo tidak heran melihatnya ada di Dubai saat ini dengan penampilannya yang lumayan berantakan.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jisoo.

Minho menyalakan lampu ruangan itu membuat Jisoo bisa melihat kalau gedung tua itu masih terlihat cukup bagus. Ada beberapa perabot antik. Minho memberi isyarat pada Jisoo untuk duduk di depannya.

Jisoo menurunkan senjatanya dan duduk di depan Minho.

"Apa yang kau lakukan di sini? Kudengar terakhir kali kau ada di hutan belantara Afrika." Minho tidak menjawab melainkan menuang secangkir teh yang entah kapan disiapkannya. 

"Kau ini benar-benar tidak tahu caranya basa-basi, ya? Masih sama saja seperti dulu. Mana kadar kurang ajarmu malah tambah parah saja."

"Sepertinya 'kakak' yang mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada basa-basi dan minum teh seperti ini," balas Jisoo.

"Baiklah, aku langsung saja," ujar Minho tiba-tiba serius. "Aku mendengar adanya suatu insiden yang melibatkan nama adikku yang sudah meninggal 2 tahun yang lalu."

"Dari mana kau tahu hal itu?" tanya Jisoo. Sebenarnya Jisoo tak perlu heran lagi, mengingat dia mengetahui pekerjaan lama Minho yang sudah tidak dilakukannya lagi saat ini. Hanya saja mendengar hal itu dari orang yang bahkan jarang menggunakan alat komunikasinya membuatnya kagum.

"Tidak susah setelah mengetahui kau, Junhoe, dan Chanwoo ada di sini. Seperti halnya aku yang mengetahui nomor handphonemu. Aku memiliki informan yang terpercaya. Tapi, bukan itu yang ingin kupamerkan padamu hari ini," ucap Minho.

Semua keluarga Song memiliki jaringan informasi yang sangat luas. Dulu pun, sebelum Yunhyeong meninggal, dia yang selalu menjadi sumber informasi grup mereka yang sekarang diambil alih oleh Chanwoo. Termasuk menyembunyikan fakta bahwa Jisoo adalah anak dari pemilik Kim Corp merupakan salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh Yunhyeong bersama Minho dulunya.

"Yang ingin aku katakan adalah aku tahu secara lengkap apa yang terjadi sekarang ini. Dari kenapa Junhoe yang mengkhianati kesatuan militer kalian hingga apa yang akan direncanakan oleh adikku."

"Itu tidak mungkin," sanggah Jisoo. "Yunhyeong sudah meninggal. Bagaimana bisa dia yang merencanakan-"

"Aku tidak membicarakannya soal Yunhyeong," potong Minho. "Tahukah kau kalau keluarga kami memiliki kemampuan mencari informasi skala besar, maka kami juga bisa memodifikasi dan menyembunyikannya bahkan membuat versi yang berbeda"

Mata Jisoo melebar terkejut. "Ja-jangan bilang-"

"Sayangnya iya. Perlu kau ketahui, Kim Jisoo. Di biodata Song Yunhyeong, kau hanya mendapati aku sebagai saudara tunggalnya. Itu karena dulunya aku tidak pernah merahasiakan diriku dari dunia. Kau tahu masa laluku dan apa yang aku kerjakan sekarang ini. Tapi kau tidak pernah mengetahui kalau kami masih memiliki seorang adik-"

"Perempuan," ucap keduanya serentak.

"Namanya Song Eunjin. Pasti dia sudah menyapamu dan membuatmu dalam kesulitan melihat kau yakin sekali saat ini," ujar Minho.

"Dia lebih misterius dan sulit ditebak. Hanya Yunhyeong yang bisa mengajaknya bicara. Itu membuat mereka berdua menjadi dekat. Saat Yunhyeong masuk kesatuan militer, Eunjin menjadi lebih tertutup dibandingkan sebelumnya. Dia juga berpesan untuk tidak pernah mengungkap identitasnya pada siapapun dan melakukan apapun sendirian."

Another Part of Me (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang