"Ittaii, -ttebasan" ucap Boruto menahan rasa sakit di punggungnya karena menopang tubuh kawan-kawannya, jangan lupakan berat badan Cho-Cho yang merupakan warisan dari klan Akimichi.
"Badanku terasa mau remuk" kata Cho-Cho tanpa sadar jika ia berada tepat di atas ketiga temannya.
"Kami yang akan remuk" ucap Inojin
"Mendokusei" gumam Shikadai
"Aku yang sudah remuk karena badan kalian, -ttebasan" kata Boruto terbata
Sadar akan ucapan Boruto membuat Ketiganya langsung berdiri, kasihan Boruto jika ia harus menopang ketiga temannya itu, bisa-bisa tubuhnya akan berakhir di Rumah sakit Konoha dan ia benci itu.
"Gomenasai,Bolt" kata ketiganya
"Ck" gumamnya
Shikadai mencerna penglihatannya ke sekitar, seingat dia mereka masuk kedalam Goa lalu mereka menggeser bebatuan di mana cahaya itu tadi berasal dan mereka pun terseret masuk kedalam cahaya itu, lalu...
"Minna, dimana Sarada?" Cho-Cho berteriak, menghentikan pemikiran Shikadai.
"Ck, Mendokusei"
"Dimana Sarada?"
"Bukankah tadi, dia bersamamu Cho-Cho?" tanya Inojin
"Memang, tapi dia didepan ku tadi"
"Ck, bagaimana sekarang -ttebasan? Bibi sakura pasti akan marah besar jika sesuatu terjadi pada putrinya dan paman Sasuke tidak akan mau melatihku lagi" racau Boruto, mengacak rambutnya.
" Tenanglah, Bolt. Apa kau lupa Sarada memiliki kekuatan seperti monster. Tidak akan ada yang berani macam-macam padanya" kata Inojin
" Sebaiknya kita cari dia sekarang, tapi dimana kita?"
" Kita di masa lalu" lirih Cho-Cho, tak lupa ia menunjuk kearah patung Hokage.
"Mendokusei" gumam Shikadai, benar analisisnya tadi, mereka memang terlempar ke masa lalu dan sekarang mereka tidak tahu akan mencari Sarada kemana.
"Minna, Uzumaki Naruto telah kembali" teriak seorang remaja, bersurai kuning dengan tiga garis di pipinya. Dibelakangnya ada seorang pria tua berambut putih, dengan gulungan besar di pundaknya.
Mendengar suara itu, membuat ketiga bocah itu memandangnya dengan alis yang berkerut, terlebih lagi oleh Boruto sendiri. Ia tidak percaya bisa bertemu dengan Ayah versi remajanya, ia akan bertanya dan jika bisa ia ingin meminta ayahnya untuk tidak menjadi Hokage.
"Nanadaime-sama/Tou-san" kata keempatnya bersamaan.
Mereka terus saja membuntuti kemana perginya Naruto versi remaja itu, banyak yang melihat mereka dengan tatapan bertanya, mungkin karena Boruto dan Shikadai yang terlihat familiar dengan seseorang.
Naruto yang merasa dibuntuti menengok kebelakang, namun tidak menemukan siapapun. Ia lalu memilih untuk menaiki sebuah tiang dan berdiri diatasnya, mencoba menikmati udara segar dimana ia dilahirkan.
"Naruto, apa itu kau?" Teriak seorang gadis bersurai soft pink
"Ah,sakura-Chan" Naruto melompat turun dan langsung berdiri tegap di hadapan gadis itu.
"Kau terlihat sedikit berbeda" ucap Sakura remaja
"Benarkah? Apa aku semakin tampan?" tanya Naruto
"Tidak, bukan itu maksudku, sekarang kau jauh lebih tinggi dariku"
"Eh, benarkah?" tanya Naruto sambil mencoba mengukur tinggi badannya dengan Sakura, teman satu timnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM FUTURE ✅
Fanfiction👤Karakter milik MASASHI KISHIMOTO dan MIKIO IKEMOTO. 🖼️Pinteres "Mana ada Ninja yang bisa menciptakan Alat seperti itu -ttebayo, kau jangan membohongi aku Bocah" Uzumaki Naruto "BAKA Otou-san!!! Aku serius -ttebasa. aku anakmu di masa depan" Uzum...