Setelah Kakashi dan Guy pergi mereka semua pun memutuskan untuk berpisah, Chouji dan Cho-Cho memutuskan kembali ke Clan Akimichi, selama berada disini tidak seperti teman-temannya Cho-Cho lebih banyak menyempatkan waktu bersama dengan kakek dan neneknya.
Tentu ia memiliki alasan sendiri, di masa depan ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan Chouji jika sedang tidak ada misi atau keperluan lain. Bukannya bosan hanya saja ia ingin lebih mengetahui tentang sejarah klan Akimichi dan mengenal kakek neneknya lebih dalam lagi.
Cho-Cho memasuki gapura Clan, terlihat sang nenek Nyonya Choza nama panggilan akrab yang sering di gunakan di kediaman sedang memasak di dapur. Ada pula kakeknya sedang meminum secangkir teh tepat di meja makan.
Cho-Cho menghampiri meja makan lalu duduk di kursi dekat Choza. Pria itu memandangi cucu masa depannya, tidak buruk. Ternyata anaknya Chouji juga bisa menemukan pasangan meskipun berasal dari luar desa Konoha.
"Ada apa? Aku pikir kalian baru saja bersenang-senang."
"Ya, tapi sayang kek kami gagal melihat wajah Rokudaime."
"Rokudaime?"
"Maksudku Kakashi sensei. Di masa depan dia akan menjadi seorang hokage."
"Ooh, putra si taring putih Konoha."
"Taring putih Konoha, siapa?"
"Itu julukan untuk ayah Kakashi. Dia melanggar aturan ninja demi menyelamatkan temannya."
"Itu hal yang bagus kan kek?"
"Yah, aku pikir begitu."
Nyonya Choza meletakkan masakannya di meja, sangat terlihat jelas di wajah Cho-Cho ada kebahagiaan disana. Makanan di masa ini tidak jauh berbeda dari masa depan, mungkin yang membedakan hanya di citarasa makansnnya.
"Eh, dimana Chouji?" Nyonya Choza bertanya..
"Saat kami berada di gapura depan, papa meminta izin padaku sepertinya dia ada urusan lain."
"Begitu yah?"
"Iya nenek."
Cho-Cho melanjutkan makannya, menurutnya masakan neneknya juga tidak kalah enak dari masakan ibunya. Setelah selesai makan, Cho-Cho berpamitan pada kakek dan neneknya untuk keluar sebentar. Ia akan mencari keberadaaan ayahnya dan setidaknya mengajaknya lomba makan ramen atau melakukan hal yang lainnya. Pembangunan Konoha sudah hampir selesai, restoran juga sudah mulai buka lagi. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan Inojin dan Shikadai.
Sangat terlihat jelas kemalasan di wajah Shikadai, tentu meskipun tidak separah Shikamaru. "Ada apa dengan wajahmu itu, Shika?" Tanya Cho-Cho.
"Kau tau, dia sepertinya mengantuk dan paman Shikamaru serta bibi Temari pergi entah kemana. Kami sedang mencari mereka."
"Kebetulan sekali aku juga sedang mencari papaku."
"Tumben sekali paman Chouji tidak terlihat."
"Aku pikir papa sedang bersama dengan bibi Ino dan paman. Shikamaru."
"Mendokusein, kira-kira dimana mereka sekarang?" Shikadai bertanya
"Yakiniku Q mungkin," Inojin menjawab.
"Ah, benar. Ayo kesana, aku tidak sabar ingin makan lagi."
"Makan lagi? Apa kau baru saja makan?"
"Yah, 5 mangkok nasi dan kare buatan nenek."
"Dasar gendut"
"Mendokusein."
Ketiga genin muda itu pun pergi menuju ke tempat yang akan mereka kunjungi. Setelah beberapa saat, merekapun tiba disana. Cho-Cho memandang ke segala arah untuk menemukan ayah gendutnya. Benar saja, Chouji sedang menikmati BBQ di meja pojok, Cho-Cho, Inojin dan Shikadai menghampiri mereka.
Ternyata semuanya ada disini, papa Inojin dan juga Mama Shikadai pun ada. Awalnya mereka berpikir hanya akan ada trio Ino-Shika-Cho masa ini disini. Ternyata memang berbeda, Temari yang sadar lebih dulu dengan kehadiran ketiganya disusul Shikamaru dan Ino lalu terakhir Chouji.
"Kalian ada apa kemari?" Chouji bertanya.
"Papa, kau makan enak di sini dan tidak? Aku tidak percaya, papa melupakan aku."
"Eh, tidak kok. Aku hanya kebetulan singgah dan bertemu mereka."
"Hum, hei papa. Mau tanding makan denganku?"
"Apa kau serius Cho-Cho?" tanya Ino.
"Iya bibi, aku dan papa di masa depan sering melakukannya dan hasilnya selalu seimbang. Aku ingin mencoba melawan papa remaja," jawab Cho-Cho.
"Tenang Bu, mereka sudah biasa seperti itu," hibur Inojin.
"Kalian duduklah," ucap Temari.
Cho-Cho duduk pas di depan Chouji, Shikadai berada di samping Temari yang tepat berada di depan Shikamaru, sedangkan Inojin duduk di samping Sai dan menghadap ke Ino. Sementara itu Chouji dan Cho-Cho melakukan pertandingan mereka. Ino memangku dagunya, lalu tersenyum pada Inojin dan juga Sai. Keduanya tampak mirip, paras Inojin mengikuti Sai, bagian mata mengikuti dirinya, rambut panjang yang di ikat turunan dari sang kakek, Inoichi Yamanaka.
"Kawaii... Andai kau anak perempuan," ucap Ino ia terlalu gemes sendiri melihat Inojin.
"Sayang sekali Bu, aku ini anak laki-laki," ucap santai Inojin.
"Ya, kau anak laki-laki yang cantik."
"Sudahlah Bu."
"Kau juga gadis yang cantik Ino."
Blussh...
Muncul rona merah di wajah Ino, pemuda yang belum lama ia kenal memuji dirinya barusan. Ia malu sekarang, padahal awalnya ia hanya berniat untuk sedikit menggoda Inojin.Shikadai melihat keharmonisan keluarga Inojin, tentu saja itu sangat berbeda dengan keluarganya. Temari, mamanya adalah wanita yang cukup tegas dan disiplin sedangkan Shikamaru ayahnya sudah tidak usah di jelaskan lagi. Orang tuanya terkadang bisa satu pemikiran tapi jika bertentangan maka salah-salah kipas ibunya yang akan bangun.
"Jadi kapan kalian akan kembali?" tanya Temari.
"Boruto bilang kalau kekuatan mata paman Sasuke membaik. Sepertinya tinggal menentukan hari."
"Kalian harus segera kembali, aku tidak tahu apa yang terjadi denganku di masa depan sekarang."
"Mungkin ayah sedang mengalami sesuatu."
"Mendokusein...."
Wajah malas Shikamaru membuat Temari agak merasa kesal, keduanya memang memiliki penampilan yang sama. Apa yang diharapkan Temari saat ini adalah semoga saja Shikadai tidak mengikuti seluruh sifat Shikamaru. Tak Masalah jika memang pada akhirnya mereka akan menikah, tidak buruk juga menjadi anggota klan Nara. Ia mungkin bisa menjadi kepala rumah tangga nanti dan mendisiplinkan ayah dan anak ini.
TBCTerima kasih sudah singgah membaca fanfiction ini semoga kalian selalu sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM FUTURE ✅
Fanfic👤Karakter milik MASASHI KISHIMOTO dan MIKIO IKEMOTO. 🖼️Pinteres "Mana ada Ninja yang bisa menciptakan Alat seperti itu -ttebayo, kau jangan membohongi aku Bocah" Uzumaki Naruto "BAKA Otou-san!!! Aku serius -ttebasa. aku anakmu di masa depan" Uzum...