Saat ini langit sudah gelap, Boruto tidak tahu harus mencari ayahnya kemana lagi. Ia sudah hampir mengelilingi desa namun tidak ada satupun siluet yang menandakan bahwa Naruto ada disana. Ia tidak tahu lagi harus mencari kemana. Boruto sudah pergi ke ichiraku ramen, tempat latihan tim 7, tenda ayahnya namun sama sekali tidak membuahkan hasil.
Konoha memang masih dalam proses pembangunan meskipun sudah dengan bantuan Yamato yang bisa menggunakan jutsu elemen kayu. Namun, cakra pria itu tentu sudah terkuras habis sekarang, ia pasti sedang memulihkan diri di suatu tempat.
Boruto pasrah sekarang, mungkin ia harus bertanya pada seseorang yang sangat mengenal ayahnya selain Hinata, tapi siapa? Sasuke pasti sekarang sedang sibuk dengan Sarada dan mamanya, lalu Shikamaru, Boruto lupa dimana letak tenda klan Nara, tinggal satu orang lagi yang mungkin akan menjadi harapan Boruto, Konohamaru.
Konohamaru pasti tau tempat-tempat yang sering didatangi oleh ayahnya dulu karena setau Boruto sendiri, Konohamaru sering kali membuntuti ayahnya saat seusia Hima. Boruto menuju ke tenda Konohamaru, mungkin saja calon pembimbingnya itu ada di sana sekarang ini.
Setibanya ia disana, sangat kebetulan Konohamaru dan dua temannya masih berkumpul. Boruto menghampiri mereka, ketiganya memandang Boruto secara bergantian.
"Konohamaru-Chan siapa anak laki-laki ini?"
"Aku juga tidak tahu, Moegi. Dia adalah anak laki-laki yang aku temui tadi saat aku memperlihatkan jutsu Harem baruku pada kak Naruto."
"Hei, kau ada perlu apa?"
"Maaf, aku ingin bertanya satu hal padamu."
"Apa itu?"
"Kau dekat dengan ayahku kan? Ah tidak maksudku kak Naruto."
"Iya lalu?"
"Apa kau tau, dimana tempat favorit kak Naruto?"
"Tempat favorit Kak Naruto biasanya di ichiraku ramen, tempat latihan, lalu Hutan."
Hutan, iya benar. Boruto belum kesana ke monumen makam Jiraya. Ayahnya pasti ada disana sekarang. Ia harus segera kesana, dan sebisa mungkin menghibur ayahnya. Ia harus segera ketempat itu.
Setibanya Boruto disana, ia melihat ayahnya sedang berdiri didepan makam itu. Naruto menunduk, apakah kakinya tidak merasa melelah karena terlalu lama berdiri? Ah, salah. Seorang Kage terkuat seperti ayahnya pasti tidak akan mudah kelelahan.
"Ayah..."
"Bolt...Kau berhasil menemukan ayah?"
"Aku lelah mencari dirimu ayah."
"Maaf, aku membuatmu repot."
"Tidak perlu minta maaf ayah, kau ayahku meskipun kau terlalu sibuk di meja hokage dan jarang pulang ke rumah."
"Haha, terima kasih."
Naruto menyentuh kepala Boruto dan agak mengacak-acak rambut putranya, tidak terasa Boruto sudah sebesar ini. Naruto merasa Boruto seperti baru saja lahir kemarin, sekarang ia sudah tumbuh dan bahkan menjadi seorang genin. Sangat tidak terasa sekali perkembangannya.
Naruto kembali menatap Boruto dengan sendu lalu kembali memandangi monumen baru Jiraya.
"Apa kau tau pertama kali saat ayah bertemu dengan Neji itu ketika aku sekiranya seusia dirimu. Saat itu ayah sangat pendek, bahkan mungkin ibumu lebih tinggi dari ayah."
"Hnm...iya-iya."
"Kau mau dengar satu cerita?"
"Cerita apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM FUTURE ✅
Fanfic👤Karakter milik MASASHI KISHIMOTO dan MIKIO IKEMOTO. 🖼️Pinteres "Mana ada Ninja yang bisa menciptakan Alat seperti itu -ttebayo, kau jangan membohongi aku Bocah" Uzumaki Naruto "BAKA Otou-san!!! Aku serius -ttebasa. aku anakmu di masa depan" Uzum...