Kemunculan dan Kebenaran

15.9K 1.1K 21
                                    

Mata biru safir itu terus saja menatap kearah meja kebesaran sang Godaime,seperti tidak ada sama sekali niatan untuk berpaling. Matanya membulat,bibirnya ternganga besar.

Sedangkan yang ditatap hanya menaikkan alisnya bingung, melihat bocah laki-laki yang begitu mirip dengan Uzumaki Naruto.

"Nenek buyut!!!" teriak Boruto, setelah benar-benar memastikan isi pikirannya, sedangkan yang lain tercengang mendengar ucapan Boruto.

Plettek

"Ittaii-ttebasan, nenek buyut tega sekali"racau Boruto ketika mendapat Kitakan keras dari sang Godaime.

"Nani!!! Kau memanggilku apa tadi? Aku bukan nenekmu" kata Godaime, satu-satunya orang yang ring memanggilnya nenek adalah Naruto dan sekarang bocah berambut kuning dengan dua garis di pipinya memanggilnya nenek buyut.

'sebenarnya apa yang terjadi disini'

"Ayahku memanggilmu nenek jadi aku sebagai anaknya harus memanggilmu nenek buyut, umur nenek saja lebih tua dari kakek Hiashi. Aku bahkan tidak percaya kalau nenek bisa seawet ini"

"Siapa ayahmu?"

"Dia" Boruto menunjuk kearah Naruto yang tersenyum lebar, sambil sesekali melirik kearah Hinata.

"Naruto bisa kau jelaskan?"

"Mereka datang dari masa depan, yang kuning itu dia berkata bahwa ia adalah putraku dengan Hinata-chan nantinya"

Bibir Boruto manyun, sedikit kesal dengan ucapan ayah versi remajanya, apa ia tidak berpikir bahwa warna kuning dari rambutnya itu adalah karena turunan dari dirinya juga.

"Kau juga Kuning,-ttebasan"

"Nani!!!"

"Ingat, aku anakmu dimasa depan tahu, menurutmu dari mana lagi rambut kuning ini berasal?"

Baiklah sekarang Naruto tidak akan membuka bibirnya lagi, sebaiknya ia diam. Boruto memang kopian dari dirinya, tidak tampilan dan bahkan sikapnya.

Hinata semakin menundukkan kepala malu, terlebih ketika mendengar ucapan dari bibir lelaki pujaannya tadi, semburan merah kembali muncul di kedua pipinya.

"Apa kau sakit, Hinata? Wajahmu sangat merah" tanya Naruto yang sudah menyentuh dahi Hinata, seperti ketika genin dulu.

Brukkk

Tubuh Hinata kembali lunglai, dan tidak sadarkan diri.

"Astaga, hinata-chan. Sejak dulu kau benar-benar aneh, mengapa kau selalu pingsan saat melihatku"

"Ayah"

Naruto sedikit menunduk dan menatap Boruto, menunggu bocah itu berbicara lagi

"Ada ap-"

"Ittai,-ttebayo. Apa yang kau lakukan"

"Aku sejak dulu sudah ingin sekali memberi pelajaran pada ayah karena selalu membiarkan ibu menunggu sampai pagi di sofa ruang tamu"

"Apa katamu? Seharusnya yang kau jitak itu aku di masa depan bukan aku yang di masa ini"

"Ayah, Baka!!!"

"Nanii!? Apa katamu?"

"Mendokusei"  ucap Shikamaru dan Shikadai

Kali ini Godaime menatap keduanya yang sama seperti ia menatap Naruto dan Bocah bernama Boruto tadi, keduanya juga begitu mirip hanya saja warna mata bocah laki-laki ini yang berbeda dengan Shikamaru.

"Lalu dia anakmu?"

"Hn, tentu saja. Aku bahkan tidak percaya bahwa aku akan berakhir dengan perempuan menyebalkan seperti Temari dari desa Sunagakure"

FROM FUTURE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang