Pertarungan antara Naruto dan pain yang terjadi sejak tadi semakin membuat gadis indigo ini mati-matian menahan kehawatiranya. Ia sangat takut jika terjadi sesuatu pada lelaki yang sudah lama mencuri hatinya, lelaki bermata biru safir dengan rambut berwarna kuning dan tiga garis di wajahnya, sama seperti sosok anak laki-laki yang sejak tadi berusaha menenangkannya dengan menggenggam erat tangan kirinya.
Ko yang merupakan pengasuhnya sejak kecil sejak tadi berusaha menahan dirinya untuk tidak terjun ke pertempuran dengan alasan akan membuat Naruto semakin kewalahan. Kesabarannya sudah ada di ujung batasnya, Boruto yang melihat ibu versi mudanya itu semakin mengeratkan genggaman tangannya.
Ia juga ingin turun membantu ayahnya untuk melawan paint namun ia masih ingat larangan Godaime saat mereka baru tiba di Konoha masa lalu. Ia dan teman-temannya tidak boleh sembarangan berulah, Jika tidak ia akan bisa mengubah sejarah.
Tujuan Boruto jika bisa ke masa lalu hanyalah ada dua, mengetahui perjalanan cinta kedua orangtuanya berbeda dengan Sarada teman satu timnya yang ingin mencegah Sasuke membunuh pamannya Itachi.
"Ko, biarkan aku membantu Naruto-kun"
"Tidak, nona Hinata. Kau hanya akan mempersulit dirinya"
"Tapi, jika seperti ini... Naruto-kun bisa mati"
"Itu tidak akan terjadi, Naruto adalah jinchuuriki Kyubi dan anak dari Yondaime sang kilat kuning Konoha dan Habanero merah berdarah yang memiliki chakra melimpah, dia pasti bisa"
"Tidak, Ko. Aku mohon izinkan aku membantu Naruto-kun"
.
"Tapi Nona Hinata...."Hinata sekarang kembali mmemantau Naruto kini ia melihat Naruto sudah terkapar di tanah dengan batang besi yang ditancapkan pada kedua tangannya. Ia juga melihat Naruto sedang membicarakan sesuatu dengan Pain.
'Apa yang bisa aku lakukan, -ttebasan? aku ingin menolong ayah tapi orang itu tentu bukan tandingan ku. Kakek bantu aku.' batin Boruto.
"Boruto, bisa kau lepaskan genggamanmu?"
"Tidak, Ibu. Ini sangat berbahaya. Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu"
"Tidak Boruto. Cepat lepaskan tanganmu, kau tidak mau membantah perintahku kan?"
"Tapi..."
Dengan berat hati Boruto melepas genggamannya, ia berharap ibunya tidak akan melakukan sesuatu yang sejak tadi mengganggu perasaannya. Hinata maju beberapa langkah mengawasi Naruto dari jauh sambil mencari waktu yang tepat.
Disisi Naruto lelaki itu terdiam, pain meminta jawaban darinya tentang perdamaian. Sesuatu hal yang membuatnya tidak mengerti, ia kembali teringat dengan Jiraya dulu, Petapa katak itu pernah mempercayakan pada Naruto untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang di ajukan oleh pain.
"Aku membentuk Akatsuki dalam rangka untuk menghentikan siklus kebencian ini.aku bisa mengakhiri itu, dengan menggunakan kekuatan Kyubi milikmu untuk membuat senjata Bijuu"
"Sebuah senjata Bijuu?!"
"Dunia akan tahu rasa sakit yang sebenarnya. Ketakutan ditanamkan oleh rasa sakit yang akan mencegah perang. Dan dunia akan berada di jalan yang stabil dan perdamaian"
"Tapi perasaan damai itu...tidak ada tapi palsu!"
"Manusia bukan makhluk yang paling cerdas. Ini adalah satu-satunya cara agar perdamaian bisa tercapai. Dan setelah beberapa tahun, rasa sakit itu juga akan memudar dengan waktu Dan perdamaian itu akan muncul"
"Kau tidak mengerti arti dari perdamaian yang sesungguhnya"
"Kalau begitu beri aku jawaban."
Hinata memejamkan matanya dan kembali teringat lagi dengan sosok Naruto ketika kecil dulu, sosok yang selalu berteriak akan menjadi hokage suatu saat nanti. Ia juga teringat dengan larangan Ko untuk mendekati dan berteman dengan Naruto.
![](https://img.wattpad.com/cover/198457805-288-k549845.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM FUTURE ✅
Fiksi Penggemar👤Karakter milik MASASHI KISHIMOTO dan MIKIO IKEMOTO. 🖼️Pinteres "Mana ada Ninja yang bisa menciptakan Alat seperti itu -ttebayo, kau jangan membohongi aku Bocah" Uzumaki Naruto "BAKA Otou-san!!! Aku serius -ttebasa. aku anakmu di masa depan" Uzum...