Chapter 1

7.9K 620 15
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Happy Reading 😉

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Pusing.

Itulah gambaran pertama yang dia rasakan ketika pertama kali bangun tidur setelah semalam nekat datang sendirian menghadiri undangan pesta pernikahan mantan kekasih yang menikahi sahabat baik dia sendiri.
Jangan bertanya bagaimana perasaan dia ketika hadir di sana menyaksikan dengan matanya sendiri pemuda yang selama 6 tahun menjadi orang paling penting di hidupnya harus bersanding bahagia dengan gadis lain di pelaminan.

Sebuah hal yang dulu pernah di bayangkan bersama, bahkan mereka berdua sudah merancang keluarga kecil dengan dua orang anak; laki-laki dan perempuan.

Namun semuanya tinggal kenangan dimana sangat pahit dan pedih jika diingat kembali.

Menarik nafas perlahan mata bulanya bergulir melihat ke sekeliling kamar yang di dominasi warna putih gading dengan sebuah wallpaper bergambar langit menghias atap kamar, lukisan pamandangan alam terpasang rapi dan pas di tengah kamar, menengok kesamping ada sebuah lorong dimana itu adalah walk in closet.

Semua pemandangan yang tertangkap indera penglihatan menjelaskan kalau ini bukan kamar miliknya.

"Dimana aku?" Gumamnya bingung menggaruk kepala yang tak terasa gatal.

Sambil terus mengingat kejadian semalam kenapa bisa sampai terdampar disini. Dan siapa yang sudah membawanya?

Sibuk dengan pikirannya sendiri, belum menyadari penampilan menakjubkannya sampai tangannya meraba bagian depan tubuh yang hanya terbalut selimut berwana pastel. Mencoba mengintip ke dalam selimut kedua matanya langsung melebar hingga hampir copot mendapati tubuhnya polos tanpa sehelai benang.

Mencoba tenang tidak panik apalagi sampai berteriak kencang dimana akan membuat heboh. Tapi tetap saja pikiran serta hatinya benar-benar tak tenang merasa ada yang salah.

Apa yang sudah terjadi padanya?

Panik dan bingung.

Tentu saja mendera seluruh hati apalagi dia benar-benar tidak ingat sama sekali kejadian semalam dimana ingatan terakhirnya adalah seorang pemuda tampan menghampirinya mencoba memberi bantuan setelah itu dia tidak ingat apapun kemudian berakhir disini.

"Ngh~"

Suara lenguhan laki-laki terdengar jelas di telinga tepat di samping dia membuat jantung hampir saja copot, keringat sebesar biji jagung membasahi pelipis, wajah memucat bahkan gemeteran hebat, takut melihat sosok pria di samping seakan itu hantu bukan manusia.

Menggerakkan kepala ke samping dimana matanya kembali melebar sempurna, menatap horor sosok pria di sebelahnya dimana sangat menakutkan dari hantu Sadako, padahal pria itu bisa dikatakan sangat tampan, berkulit putih, hidung mancung, jangan lupakan surai hitam sekelam malam milik pemuda itu.

"Ya, Tuhan!!!" Jeritnya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, Tuhan!!!" Jeritnya dalam hati.

Dia benar-benar tak tahu apa yang sebenarnya terjadi kenapa bisa mereka berdua terdampar disini dan siapa pemuda tampan ini?

Apakah mereka saling mengenal?

Berbagai macam pertanyaan terus bermunculan dalam benak wanita bersurai indigo ini juga spekulasi namun pada akhirnya memilih pergi secara diam-diam meninggalkan pemuda itu sendirian di kamar tanpa meninggalkan jejak sama sekali hanya bercak darah di atas sprei menjadi saksi bisu apa yang sudah terjadi di antara mereka juga bukti jelas kalau kegadisannya sudah terenggut.

Berjalan tergesa-gesa seperti di kejar sesuatu keluar dari gedung mewah berlantai 20 dengan dandanan agak berantakan seperti habis terkena badai tapi apa peduli dia karena di otaknya kini adalah ingin segera sampai ke rumah.

Dia berharap mereka berdua tidak perlu bertemu lagi anggap saja kejadian semalam tidak pernah terjadi walau pihak yang di rugikan adalah dia tapi hal seperti ini sudah biasa terjadi, lumrah bagi sebagian orang yang hidup di perkotaan dimana sering melakukan one night stand.

Menyetop sebuah taksi di pinggir jalan setelah mengatakan alamat yang di tuju sang supir langsung melajukan mobil.

Merasa sudah aman dan selamat, gadis ini duduk menyandar pada bangku penumpang dengan wajah penuh kelegaan.

Dia terus merutuki diri, mengapa bisa begitu bodoh tidak bisa membedakan mana minuman Tequilla atau orange jus. Dan gara-gara minuman itu dia harus terdampar di ranjang orang asing yang namanya saja dia tidak tahu.

Dan mulai detik ini dia tidak akan menyentuh minuman beralkohol jenis apapun.

Bersambung

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang