Chapter 29

1.5K 213 28
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca semuanya 🤗

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

Mata Sasuke membulat sempurna saat membaca surat undangan pertunangan Hanabi karena calon Tunangan adik iparnya tersebut adalah orang yang tak pernah di sangka sama sekali sampai membuat Sasuke syok berat, bahkan tak habis pikir dengan pemikiran Neji yang sangat tega sekaligus tak berperasaan sama sekali karena menjodohkan Hanabi Hyuga yang baru saja lulus SMA dengan Danzo Shimura, si kakek tua bau tanah, bersifat licik picik hanya demi memperkuat jaringan bisnis semata.

Sungguh bodoh dan tak ada otak Neji sampai mengorbankan Hanabi demi kepentingan sendiri. Jika Hinata sampai mengetahui hal ini bukan tak mungkin akan sedih, memikirkan nasib Hanabi dimana itu bisa mempengaruhi kesehatan Hinata serta janinnya.

Sasuke pun merahasiakan hal ini dari Hinata tidak memberi tahu siapa sosok dari seorang Danzo Shimura.

Dan masalah ini pun Sasuke katakan kepada Sai siapa tahu Sai mempunyai cara serta ide.

Reaksi Sai begitu heboh bahkan sampai memaki Danzo karena di anggap tidak sadar diri ingin menikahi seorang gadis muda dimana lebih pantas disebut sebagai cucu.

Sasuke menghela nafas berat, di sandarkan tubuhnya ke belakang mencoba merilekskan diri. "Masalah demi masalah datang silih berganti membuat kepala ku pusing." Desah Sasuke lesu.

"Jika tidak mau ada masalah, mati saja." Celetuk Sai tanpa sadar memancing kemarahan Sasuke.

"Kau ingin mengajak berkelahi?" Mata Sasuke melirik tajam.

"Boleh tapi di kasur saja biar tidak sakit." Kekeh Sai yang malah menggoda.

Tangan Sasuke melayang keras, memberikan hadiah penuh kasih sayang berupa pukulan keras di kepala Sai agar otaknya bisa berpikir jernih.

"Sakit!" Rintih Sai sambil mengelus kepala.

"Disaat seperti ini masih saja bercanda, jika kau mau berkelahi di kasur nanti aku suruh Yugao menemani sampai kau puas." Ujar Sasuke membalas.

"Tidak, terima kasih. Lebih baik aku bergulat dengan beruang dari pada dengan wanita Medusa itu." Tubuh Sai merinding ketakutan membayangkan wajah Yugao yang entah mengapa begitu menyeramkan melebihi hantu manapun.

Sasuke menatap lurus pada Sai. "Sekarang kau benar-benar tidak menyukai perempuan lagi?" Tanya Sasuke takut sekaligus sedih.

"Menurut mu?" Sai balik bertanya sambil tersenyum penuh arti.

Sasuke mendesah cepat lalu menggelengkan kepala. "Dasar kau ini malah balik bertanya. Kalau begitu aku akan mengetes apakah kau benar-benar sudah melenceng atau tidak."

"Apa maksud perkataan mu itu Sasuke."

Sasuke menatap penuh arti wajah Sai. "Coba bayangkan Yugao tidak mengenakan pakaian." Pinta Sasuke tiba-tiba membuat Sai kaget setengah mati.

"Kenapa harus dia yang aku bayangkan, cari wanita lain." Protes Sai tidak suka.

"Bagaimana Tsunade?" Sasuke memberikan pilihan lain.

"Apa kau mau aku dibunuh Orochimaru karena membayangkan hal tak senonoh pada istrinya. Cari yang lain."

Sasuke berpikir sejenak.

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang