Disclaimer :
Naruto : Masashi Kishimoto
Selamat membaca semuanya 🤗
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Langkah kaki Sai berjalan mantap menaiki satu persatu anak tangga yang terbuat dari bebatuan, di sekitar area pemakaman terdapat hamparan luas pepohonan Pinus yang tumbuh subur menghias membuat tempat pemakaman umum disini terlihat indah, asri tidak menyeramkan karena suasana alam yang begitu indah. Salah satu tangan di masukkan ke dalam kantong celana sementara tangan satunya lagi memegang erat sebuket bunga mawar merah yang dibeli saat perjalanan menuju area pemakaman setelah sebelumnya Yamato sudah membuat pesanan di salah satu toko bunga terkenal.
Sai sengaja memilih bunga Mawar merah karena bunga ini memang kesukaan mendiang ibunya, bahkan dulu Bibi Mikoto pernah bercerita kalau ayahnya melamar sang ibu menggunakan bunga Mawar jadi bunga yang selalu identik dengan keromantisan ini selalu Sai bawa saat datang berkunjung untuk berdoa.
Suasana di area pemakaman cukup sepi tak banyak orang terlihat datang hanya ada segelintir orang saja terlihat sedang duduk berdoa.
Buket bunga Mawar merah di taruh bersamaan dengan beberapa buah jeruk yang dibawakan oleh Yamato tak ketinggalan Sai menyalakan dupa lalu mulai berdoa di depan altar sang ibu dengan begitu khusyuk begitu pun dengan Yamato ikut berdoa.
Selesai berdoa, Sai meminta Yamato untuk meninggalkannya sendirian dan Yamato pun mematuhinya lalu pergi menjauh sambil terus mengawasi.Seulas senyuman menghias wajah melihat foto mendiang sang ibu saat masih muda, dimana sangat cantik dan menawan pantas saja ayahnya yang terkenal dingin, jutek bisa jatuh hati.
"Bagaimana kabar Kaasan." Tangannya mengelus batu nisan sang ibu.
Tak ada sautan yang terdengar hanya suara semilir angin berhembus yang terdengar di telinga, mungkin saja itu balasan dari sang ibu.
"Maafkan anak mu ini karena akhir-akhir ini jarang datang." Katanya sambil tersenyum kecil merasa bersalah karena selalu tidak punya waktu untuk sang ibu.
"Jangan marah padaku, Kaasan. Kalau mau marah pada Sasuke saja karena dia selalu memberi ku banyak tugas tak membiarkan aku memiliki waktu santai." Keluhnya bermonolog sendirian.
Hening sesaat tak ada satupun kata terlontar dari bibir, Sai diam sejenak lalu mendongakkan wajah ke atas, menatap langit di atas sana dimana mulai berubah menjadi abu-abu tidak secerah saat berangkat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Perfect) Young Husband
Roman d'amourSemuanya berawal dari segelas Tequilla yang di kira Hinata adalah orange jus, membuatnya mabuk dan tanpa sadar melewati malam panas bersama seorang pemuda tampan bernama Sasuke Uchiha. Akibat kejadian malam itu kehidupan Hinata berubah drastis apala...