Chapter 38

2K 237 134
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca 🤗

🌼

Langkah kaki Yugao tergesa-gesa berlari ke ruang tamu lalu membawa Ino yang sedang duduk santai menikmati camilan tak lupa ponsel milik Ino ikut di bawanya karena menjadi satu-satunya benda yang akan menyelamatkan nyawa mereka semua. Sementara Hinata tidak ada di ruang tamu mungkin sedang pergi ke kamar dan itu hal bagus.

"Yamanaka-san cepat bersembunyi dan segera hubungi seseorang untuk meminta bantuan jangan sekali-kali menghubungi pihak berwajib karena percuma saja," kata Yugao panik menggiring tubuh Ino masuk ke dalam sebuah lemari beserta ponsel milik Ino.

"Ada apa sebenarnya ini?" Ino dibuat bingung dengan tingkah Yugao yang sangat ketakutan.

"Jangan banyak bertanya sudah tak ada waktu lagi, nyawa kita semua ada di tangan Anda," sahut Yugao dengan mimik wajah tegang bercampur takut.

"Eh?!" Ino terhenyak bingung.

Tubuh Ino di dorong paksa untuk masuk ke dalam sebuah lemari yang terletak tak jauh dari ruang tamu, dari sela-sela pintu lemari mata Ino bisa menangkap jelas adegan yang terjadi di ruang tamu.

Tak ada satu menit Ino berdiri bersembunyi di dalam lemari sekelompok orang berdatangan masuk setelah merusak pintu masuk.

Semua kata-kata Yugao tadi benar adanya, nyawa mereka memang sedang terancam karena puluhan orang berpakaian seperti Yakuza berdatangan memenuhi ruang tamu.

Meskipun Yugao sendirian dan terkepung tak sedikitpun merasa gentar sekalipun kalah jumlah.

"Apa yang membawa Tuan Madara sampai datang ke sini," ucap Yugao dengan mata mengawasi.

Pria tua bernama Madara Uchiha itu duduk santai di sofa, matanya memandang sekeliling ruangan dimana ternyata sedang ada pesta.

"Sepertinya aku datang di waktu yang kurang tepat," katanya santai memandang dekorasi di ruang tamu.

Tanya Yugao terkepal erat di samping tubuh, "Saya mohon pulang lah Tuan besar," punya Yugao se sopan mungkin sambil membungkukkan badan.

"Sayangnya aku tidak mau, karena aku juga mau buat pesta besar disini,"

Jantung Yugao berdetak cepat dengan mata melebar sempurna, tanpa sadar tubuhnya gemetar hebat.
Resiko dari pekerjaannya sebagai pengawal pribadi salah satunya adalah seperti saat ini tapi jujur saja sejak menjalankan profesinya Yugao sudah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu hal buruk terjadi padanya hingga merenggut nyawanya.

Yugao melempar tatapan dingin dan mengancam menegaskan diri kalau tidak takut sama sekali.

"Cari wanita jalang itu dan seret dia sekarang juga!" Perintah Madara dingin.

"Tidak akan aku biarkan kalian melukainya," teriak Yugao berusaha mencegah anak buah Madara namun seketika tubuhnya menegang kaku saat seseorang pria bersurai putih panjang menodongkan pistol tepat di kepalanya.

"Jadilah gadis manis dan penurut, Yugao," katanya santai sambil tersenyum lebar namun tangan menodongkan pistol.

Anak buah Madara berhasil menemukan Hinata yang sedang bersembunyi di dalam kamar lalu membawanya secara paksa ke hadapan Madara.

Situasi di ruang tamu sungguh menegangkan juga mencekam menurut Ino dimana bisa ia lihat kepala Yugao di todong pistol oleh seorang pria bersurai putih mengenakan kaca mata minus sedangkan Hinata duduk bersimpuh layaknya seorang tahanan di depan seorang pria paruh baya yang bisa Ino prediksi sebagai bos orang-orang menyeramkan itu.

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang