Chapter 24

1.9K 260 19
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca semuanya 🤗






Semilir angin berhembus kuat menerpa tubuh tuanya yang terbalut pakaian rumah sakit.

Dirinya diam-diam pergi menyelinap keluar dari ruang rawat saat tak ada suster atau pun penjagaan dari anak buahnya, dan setelah berjalan-jalan mengelilingi sekitar pekarangan rumah sakit disinilah dirinya duduk menyendiri di bangku taman menikmati pemandangan pagi hari sekaligus menghirup udara segar yang membuat tubuh sedikit rileks.

Guratan halus berupa keriput menghiasi wajahnya dimana menjadi bukti betapa kuatnya kita sebagai manusia tidak akan pernah bisa melawan waktu karena semakin hari usia kita akan selalu bertambah dimana kematian kian mendekat.

Sebelah matanya yang tidak di perban menatap datar ke arah langit dimana awan putih terlihat membentang di atas sana, cahaya matahari pagi menerpa sebagai tubuhnya dimana rasa hangat terasa menjalar di tubuh.

Di usia yang sudah tidak muda lagi, dimana saat-saat masa primanya sebagai seorang pria dewasa nan gagah perkasa sudah lama berlalu kini tubuhnya renta termakan usia dan seharusnya di usia yang kini menginjak kepala enam seharusnya dia duduk diam di rumah menikmati masa tuanya dengan tenang bersama anak, menantu serta cucunya.

Namun sepertinya takdir berkata lain dimana orang-orang berharga miliknya harus terenggut dan yang tersisa hanya sang cucu tapi keberadaannya sampai kini belum di ketahui.

Dan demi menemukan sang cucu dirinya memutuskan untuk berkecimpung di dunia hitam, menjalankan bisnis haram, mengumpulkan setiap pundi-pundi uang, mengambil kesempatan yang ada demi memperluas jaringan bisnis miliknya.

Semuanya di lakukan bukan tanpa alasan sampai dirinya rela berbuat setiap macam kecurangan, bahkan melumuri kedua tangannya dengan darah orang-orang tak berdosa demi menemukan cucu laki-lakinya.

"Angin di luar tidak baik untuk, Anda. Mari saya antarkan Anda ke kamar." Kata pria berpakaian rapih.

"Biarkan aku disini sebentar lagi." Sahutnya menolak kembali ke kamar.

"Tapi Anda baru saja siuman, Tuan Danzo." Bujuknya.

"Besok adalah ulang tahun putriku, dan aku ingin datang ke makamnya." Ujarnya dengan raut wajah sendu membayangkan putri semata wayangnya yang telah tiada.

"Saya akan mempersiapkan segala sesuatunya, juga membelikan bunga Lilly kesukaan mendiang Nona muda."

"Tidak terasa 26 tahun berlalu namun aku masih belum bisa melupakan kematian putriku."

Ditengah perbincangan keduanya seorang suster menghampiri. "Tuan Danzo Shimura, rupanya Anda disini."

"Ada apa suster?" Tanya pria berpakaian rapih ini mewakili sang Tuan.

"Seorang pria bernama Madara Uchiha datang mencari Anda." Jawabnya memberitahu.

"Terima kasih atas informasinya, suster." Ujar Danzo.

Selang suster muda itu pergi Danzo pun kembali ke ruang rawatnya ditemani asisten pribadinya.

Kedatangan Uchiha Madara pagi ini bukan hanya ingin menjenguk Danzo sebagai rekan bisnisnya saja melainkan ada hal lain yang tentu saja dibicarakan dan pastinya itu mengenai bisnis jika sudah membicarakan masalah bisnis pasti akan ada hal yang menguntungkan terlebih bagi Madara karena dia tidak suka bekerja sia-sia tanpa ada hasil apapun.

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang