Chapter 48

797 135 17
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca semuanya 🤗

.

.

.

.

.

Efek dari obat bius di tubuhnya sudah menghilang, Ino pun akhirnya tersadar setelah hampir dua jam tak sadarkan diri.

Namun ketika membuka mata dirinya dikejutkan karena berada di tempat menyeramkan, dimana tempat ini terbilang cukup sempit dengan pencahayaan kurang. Tanpa perlu bertanya kepada orang lain, sedang berada dimana pasti saat ini ia sedang dikurung dalam penjara bawah tanah karena minim cahaya.

Tak lama setelah siuman, seorang penjaga datang memberikan makanan serta minuman untuk Ino dan hal itu dilakukan hingga beberapa kali, dan semua makanan yang dibawakan tak sedikitpun disentuh oleh Ino. Tapi pada akhirnya Ino terpaksa memakannya setelah di ancam oleh salah satu penjaga dengan menodongkan pistol ke kepalanya sebab Kabuto marah karena Ino selalu menolak makan.

Entah sudah berapa lama terkurung di tempat menyeramkan ini, Ino sangat yakin kalau mungkin satu atau dua hari berada disini.

Selain rasa takut, perasaan kecewa berat sedang dirasakan oleh gadis bermata Aquamarine ini.

Jujur saja Ino tidak pernah menyangka jika pria yang dicintai setulus sekaligus sepenuh hati begitu tega membiarkan dirinya di bawa pergi begitu saja oleh orang-orang di kenal tanpa melakukan perlawanan yang berarti, padahal teman-temannya yang lain saja berusaha melindungi sekalipun harus bertaruh nyawa tapi tidak dengan dengan pria bersurai blonde tersebut.

"Dei-kun," lirihnya sedih.

Seberkas cahaya dari luar masuk menerangi ruangan yang remang diiringi suara pintu terbuka membuat Ino reflek menatap ke arah pintu sambil meningkatkan kewaspadaan.

"Halo manis," sapa seorang pria bersurai putih panjang dengan kaca mata membingkai wajah yang melemparkan senyuman ke arah Ino.

Dibelakang pria itu seorang pria tampan berjalan mengikuti dengan memasang wajah datar tanpa ekspresi seolah tidak peduli.

"Pergi! Jangan dekati aku!" teriak Ino dingin mengusir sosok pria tersebut.

Tubuh Ino berjalan mundur menjauhi Kabuto yang menurut pemandangannya seperti monster menakutkan dan kejam. Karena orang yang sudah menculik dan membawanya ke tempat ini adalah Kabuto.

"Aku suka melihatmu yang berontak seperti ini, membuatku bergairah saja," gumam Kabuto dengan smirk menghias wajah.

"Dasar gila!" cibir Ino.

"Hahahaha...." Pria itu tertawa keras dimana suara menggema ke seluruh ruangan yang sepi serta remang.

Mata Ino menatap nanar penuh rasa benci bercmapur takut, terlihat jelas tubuh Ino gemetar hebat menahan rasa takut dan Shin menyadari sikap Ino tapi ia tidak bisa berbuat apapun karena belum saatnya bertintdak jika tidak mau penyamarannya terbongkar oleh Kabuto.

"Benar sekali. Aku memang gila dan kejam, itulah julukanku," ujar Kabuto penuh bangga.

"Sebenarnya apa tujuanmu menculikku! Dan siapa kau?!"

"Untuk memancing para lalat keluar dari sarangnya, dan namaku adalah Kabuto Yakushi calon pemimpin kelompok Amaterasu," ujarnya memperkenalkan diri dipenuhi rasa bangga.

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang