Chapter 2

8.1K 630 42
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Happy Reading 😉

🍀

🍀

🍀

🍀

🍀

Rumah makan Cosplay atau Kosupure-kei Inshokuten adalah rumah makan, kafe, atau Izakaya bertemakan subkultur Jepang seperti Anime, Manga, permainan video game khususnya budaya Otaku. Dimana biasanya para pelanggan dilayani oleh pelayan yang memakai kostum seperti dikenakan dalam karakter Anime dan Manga.
Kafe-kafe tersebut memiliki atmosfer yang berbeda dari kafe biasanya. Ditempat seperti ini pelanggan yang datang dilayani seperti Tuan dan Nyonya di rumah sendiri.

Akatsuki Kafe salah satu yang mengusung tema seperti itu. Walau tema seperti ini sangat banyak di gunakan karena menjamur banyak di Jepang khususnya kota Tokyo.

Sejak tadi semua orang sibuk bekerja dari mengolah bahan makanan menjadi sebuah hidangan menggugah selera di dapur, mengantarkan pesanan yang sudah jadi ke meja pelanggan, menyambut kedatangan pelanggan, mencuci bersih semua peralatan makan serta masak yang kotor, membuang sampah di luar. Semuanya benar-benar terlihat sibuk dengan tugas masing-masing yang menjadi tanggung jawab.

Tapi dia masih betah berdiri melamun hingga mengundang perhatian pria bersurai ungu dengan pakaian koki dimana sejak beberapa menit lalu terus mengawasi.

"Hidangan siap!" Teriak lantang seorang pria bersurai ungu dengan tatanan rambut di sisir kebelakang sambil melirik ke arah gadis bersurai indigo tersebut.

"Hey, Hinata!" Panggilnya dengan suara kencang hingga menggema ke seluruh dapur.

Semua orang terdiam sesaat menatap kaget juga takut ke arah pria bersurai ungu tersebut, yang bernama Hidan salah satu koki disini juga orang kepercayaan pemilik Kafe.

Namun gadis yang di panggil Hinata diam tak menggubris, menyahut pun tidak membuat Hidan kesal.

Gadis dalam balutan seragam maid itu sejak sepuluh menit lalu terus berdiri menyandar dekat pintu masuk pantry seraya mendekap nampan kayu didepan dada dengan raut wajah sendu.

Asik melamun hingga melupakan tugas sebagai pelayan dimana dia di bayar untuk bekerja melayani pelanggan bukan duduk berpangku tangan di dapur.

"Hinata!" seru Hidan.

"Eh~" gadis dalam balutan seragam Maid ini terlonjak kaget. "I-iya, Hidan-san." Sahutnya takut seraya menghampiri dengan langkah tergesa-gesa.

"Mana pesanan yang harus diantar."
Katanya panik melihat lembaran kertas yang tergantung bertuliskan menu pesanan.

"Meja delapan belas." Sahut Hidan dengan wajah menyeramkan.

"Oke." Hinata menaruh makanan serta minuman ke atas nampan dengan Hidan masih mengawasi.

"Hinata, kau itu dibayar untuk bekerja bukan melamun." Omel Hidan dengan melipat tangan di dada.

"I-iya." Sahut Hinata.

Membawa sepiring Omurice ditemani secangkir Ocha di atas nampan kayu Hinata berjalan tegap dengan senyuman lebar mengembang di wajah cantiknya yang terpoles make up tipis setelah sebelumnya menghela nafas sesaat sebelum keluar dari Pantry.

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang