Chapter 18

3K 300 45
                                    

Disclaimer :

Naruto: Masashi Kishimoto

Happy Reading 🤗





Mata bulan Hinata terus menatap takjub sekaligus bahagia foto hasil USG 4 Dimensi dari rumah sakit, tak hanya itu saja hasil pemeriksaan yang di lakukan oleh Dokter mengatakan kalau bayi di dalam kandungannya berkembang dengan baik serta jenis kelamin bayi Hinata adalah laki-laki. Tentu saja hal ini adalah berita baik dan patut untuk di rayakan.

Baik Ino juga Sai mengucapkan selamat kepada Hinata tak ketinggalan dengan Juugo yang ikut merasa senang mendengar kabar bahagia tersebut.

Walau tadi sempat terjadi hal tak menyenangkan gara-gara ulah dari Sakura, istri dari mantan kekasih Hinata yang mencari ribut dengan menghina Hinata untung saja ada Ino di dekatnya bahkan melindunginya dengan sekuat tenaga dari cibiran serta sindiran yang di layangkan Sakura pada Hinata hanya karena rasa iri sekaligus cemburu pada Hinata, merasa kalah saing.

Dan di saat pertengkaran mulai memanas siapa sangka kalau Sai datang menolong bahkan sampai membuat sebuah pengakuan di hadapan Sakura kalau Ino adalah calon istri masa depannya. Tentu saja hal itu membuat heboh Hinata sedangkan Ino merasa marah sekaligus kesal tidak merasa senang sama sekali.

Setelah selesai mengunjungi Dokter kandungan, demi merayakan kehamilan Hinata karena berhasil mengandung anak laki-laki dimana akan menjadi penerus keluarga Uchiha selanjutnya, Sai berencana mengajak Hinata serta Ino untuk makan di restoran mewah milik salah satu teman kuliahnya dulu.

Namun niat baik dari pemuda berkulit pucat itu di tolak secara halus oleh Hinata juga Ino yang ikut mendukung karena bagi mereka berdua makan di restoran siap saji lebih enak serta murah daripada di restoran berkelas dimana pastinya harga satu porsi makanannya di bandrol mahal.

Dan Sai hanya bisa pasrah mengikuti keinginan kedua wanita ini tanpa bisa melawan apalagi sampai menolak.

"Kau mau pesan yang mana, Kuda Poni?" Tanya Sai di depan kasir dengan Ino berdiri disebelahnya sibuk melihat menu di papan.

"Sabar, muka pucat!" Sahut Ino kesal menyikut perut Sai memberi tanda.

"Cepatlah!" Gerutu Sai.

Mata Ino melirik sebal ke arah Sai sambil mencebikkan bibir. "Biar aku pesan sendiri tapi kau yang bayar." Kata Ino dengan nada memerintah.

Diam-diam kasir yang melayani mereka berdua tersenyum kecil melihat pertengkaran keduanya yang dirasa begitu manis seperti sepasang kekasih pada umumnya apalagi keduanya terlihat begitu cocok juga serasi.

"Mudah. Kalau perlu kau pesan saja yang paling mahal." Kata Sai sombong.

"Oke." Ino tersenyum senang karena kapan lagi di traktir makan sama musuh bebuyutan.

Walau keduanya berdebat di tempat umum dimana banyak orang di sekitar mereka ikut mengantri juga tapi bagi orang lain mereka berdua terlihat seperti pasangan kekasih yang sedang bertengkar pada umumnya bukan sebagai saingan cinta.

Sementara Sai dan Ino pergi memesankan makanan, Hinata duduk menunggu keduanya datang, sedangkan Juugo berdiri menunggu di luar untuk berjaga sesuai dengan perintah dari Sasuke untuk selalu mengawasi sekaligus melindunginya.

Setelah menunggu hampir dua puluh menit Ino serta Sai datang, mereka datang dengan membawa nampan berisi penuh makanan.

"Banyak sekali?!" Mata Hinata menatap kaget tumpukan makanan yang dibawa Ino.

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang