Chapter 6

6.3K 536 63
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Happy Reading 😉

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Berlarian cepat ke arah kamar mandi memegangi mulut. Dengan posisi duduk bersimpuh di depan closet masih mengenakan piyama tidur.

"Uegh~" Memuntahkan segala apa yang di dalam perut walau hanya berupa cairan kental kekuningan karena belum makan apapun pagi ini.

Bangun perlahan dari depan closet, menyalakan kran air di wastafel membasuh wajahnya agar kembali segar.

Menatap pantulan diri dalam cermin dengan perasaan miris. Raut wajah terlihat pucat dengan dua kantong mata yang menghitam, bibir kering juga pucat sungguh tak ada cantik-cantiknya dia, pantas saja jika sang mantan kekasih memilih teman baiknya sendiri dibandingkan dia.

Meremas kuat sisi wastafel hingga buku-buku jari memutih, merutuki diri karena masih teringat dengan sang mantan kekasih dimana kini pria bersurai kuning tersebut sudah berbahagia dengan wanita lain jadi untuk apa masih di ingat apalagi sampai menyesali hubungan mereka yang telah kandas di tengah jalan.

Huh, betapa bodohnya masih saja menyimpan sedikit rasa untuk pria brengsek itu.

Mengambil sikat gigi bergagang biru didalam sebuah lemari kecil yang tergantung di dekat wastafel, menaruh pasta gigi di atas sikat gigi lalu memulai menyikat gigi, tak lupa berkumur-kumur setelahnya.

"Haah~" Menghembuskan nafas ke tangan sambil menghirup aroma mulut mengecek apakah nafasnya bau atau tidak.

"Wangi." Serunya saat mencium aroma mint dari nafasnya.

Selesai dengan kegiatan menggosok gigi kini dia membersihkan wajah menggunakan krim pencuci wajah yang sudah di gunakan sejak duduk di bangku SMA di samping bagus juga murah cocok dengan kantongnya sebagai pekerja dengan gaji pas-pasan.

Selesai dengan kegiatan di kamar mandi, waktunya mengisi perut setelah tadi di keluarkan.

Sambil menyeret sendal kamar berbentuk Panda, tujuannya kini adalah dapur.

Ketika sampai di dapur kulkas besar berwarna putih tepat disamping kompor langsung di sambar.

Menarik cepat pintu kulkas, melongok ke dalam melihat bahan makanan apa saja yang ada untuk dibuat sarapan namun sepertinya dia lupa belanja untuk minggu ini. Di dalam kulkas hanya ada dua botol air mineral, sekotak susu putih berukuran 1 Liter, satu kotak Cookies cokelat yang sudah terbuka, dan dua butir telur.

Mendesah pelan tangannya mengambil susu kotak juga beberapa keping cookies cokelat lalu menutup kembali pintu kulkas.

Gelas kramik bergambar kelinci diambil dari rak penyimpanan, menuangkan cairan putih yang merupakan susu ke dalamnya namun baru juga pinggiran gelas menempel di bibir, rasa mual tiba-tiba mendera gara-gara mencium aroma susu.

Menaruh cepat gelas di atas meja. "Uugh~" memegangi mulut sambil berlari cepat ke arah kamar mandi menahan sesuatu yang ingin keluar dari perutnya padahal semua sudah di muntahkan tak ada yang tersisa.

"Ueegh~"

Kali ini badan benar-benar sangat lemas tak bertenaga. Mengelap mulut yang basah setelah berkumur-kumur, nafasnya sedikit memburu, dia merasa kalau penyakit maagnya semakin parah.

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang