My (Perfect) Young Husband

Chapter 45

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca semuanya🤗

.

.

.

.

.

Setiap orang di dunia ini pasti memiliki masalah.

Entah masalah itu besar ataupun kecil, ringan ataupun berat semua tergantung bagaimana seseorang menghadapinya. Biasanya setiap permasalahan pasti ada solusi serta ujungnya tapi menurut Sasuke Uchiha, salah satu tokoh dalam cerita ini dalam hidupnya selalu saja ada masalah seakan tidak ada habisnya. Apakah selama hidupnya harus berada dalam masalah tidak bisa menjalani kehidupan dengan tenang nan damai seperti orang lain.

Bukan tanpa alasan Sasuke sampai berpikir seperti itu sebab dalam hidupnya masalah selalu datang menghampiri entah itu persoalaan sepele ataupun berat, ada saja orang yang mencari masalah juga gara-gara dengannya seakan tidak ada habisnya. Tidak bisakah kehidupannya seperti remaja normal pada umumnya yang mana menikmati masa-masa remajanya dengan santai tapi mau bagaimana lagi takdir hidupnya memang berbeda dari orang lain karena dirinya adalah seorang Uchiha sekaligus pemimpin sebuah kelompok besar dunia hitam bernama Taka.

Satu persatu masalah sudah Sasuke bereskan, contohnya saja beberapa waktu lalu Sasuke berhasil melenyapkan Danzo Shimura beserta Root dari dunia demi membalaskan segala macam dendam sekaligus rasa sakit hati atas semua perbuatan yang sudah dilakukan Danzo selama ini kepada keluarga Uchiha juga dirinya hingga mengakibatkan keluarganya harus terbantai ditangan sang kakak laki-laki.

Sasuke berpikir kalau lenyapnya Danzo, ia bisa sedikit lebih tenang nyata tidak. Sasuke harus mencari pendonor jantung untuk Sai jika tidak ingin melihat sepupunya itu meninggal akibat penyakit jantung bawaan yang diderita sejak kecil. Belum juga Sasuke menemukan pendonor jantung yang tepat untuk Sai datang masalah baru.

Yugao, pengawal pribadi Hinata mengabarkan kepada Juugo kalau anak buah Kabuto datang menyerang Kafe dan menculik Ino sebagai umpan agar datang ke mansion Uchiha seperti yang diinginkan oleh pria bersurai putih tersebut selain membalas dendam pasti ada tujuan lain sampai Kabuto berbuat nekat seperti ini.

Jujur saja Sasuke mulai lelah dengan semua permasalah yang ada dan semua kejadian yang terjadi belakangan ini membuatnya semakin mantap untuk pensiun dari dunia hitam.

Disandarkan tubuh lelahnya di sofa, wajahnya menengadah ke atas sambil menghembuskan nafas cepat, "Haah~" desahnya lesu.

Selain permasalah yang sedang dihadapi, dalam benak pemuda berusia delapan belas tahun ini memikirkan tentang keluarga kecilnya terlebih masa depan anak-anaknya kelak sebab ia tidak mau satupun anaknya mengalami hal seperti yang dialaminya dimana harus tumbuh dipenuhi rasa benci, dendam dan tidak ada satu hari pun hidup merasa tenang sebelum bertemu Hinata.

Sasuke tidak mau anak-anaknya menderita, ia ingin mereka semua bahagia, tumbuh besar dengan dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang.

"Ini akan menjadi akhir daris segalanya, Oyaji, Kabuto," batin Sasuke penuh benci.

Padahal seharusnya saat ini adalah masa-masa membahagiakan untuknya juga Hinata sebab belum lama ini anak pertama mereka berdua lahir walau proses melahirkan Hinata waktu itu sangat tegang mengingat anak mereka lahir sebelum waktunya melalui proses operasi cesar di sebuah rumah sakit besar. Sasuke belum banyak menghabiskan waktu bersama anaknya sebagai seorang ayah karena disibukkan oleh urusan pekerjaan juga gangguan dari berbagai pihak yang berniat ingin menyakiti keluarga kecilnya bahkan gara-gara itu ia harus sampai melibatkan anak serta istrinya ke dalam masalah yang sedang dihadapi.