Chapter 19

2.7K 292 41
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Happy Reading 🤗





Sore ini Hinata sengaja mengajak Ino serta Deidara pergi ke supermarket besar untuk berbelanja bahan makanan, bukan sedang kehabisan stok bahan makanan di kulkas tapi ada makanan yang sedang ingin Hinata makan serta buat bersama sahabat baiknya itu, kebetulan malam ini Ino akan tidur menginap di rumah menemani karena Sasuke sedang pergi bertugas ke luar kota selama dua hari satu malam terpaksa meninggalkan Hinata sendirian di rumah.

Walau harus berpisah jauh hanya bisa saling berkomunikasi lewat ponsel tapi tetap saja rasa rindu begitu memenuhi hati. Jika mengingat hal itu selalu membuat pipi Hinata merona merah, merasa malu karena sikapnya seperti remaja belasan tahun yang sedang di mabuk asmara tapi dia tidak terlalu memikirkannya karena bisa saja ini karena dorongan hormon kehamilan mengingat kini sedang hamil besar.

Deidara mendorong trolly belanjaan yang berisikan penuh bahan makanan mulai dari daging, udang, tahu, telur, potongan ikan tuna, sayuran, jamur, satu dus minuman ringan, makanan ringan berupa snack, keripik, biskuit, dan yang lain-lain, bisa dibilang malam ini mereka belanja banyak padahal hanya ingin memasak Sukiyaki untuk bertiga, tapi seperti mau memasak untuk sepuluh orang saja.

"Ada lagi yang ingin kau beli, Hinata?" Tanya Deidara pada wanita hamil disebelahnya dimana sedang asik melihat sekeliling seolah sedang mencari sesutu.

"Aku ingin membeli biji kopi untuk Sasuke-kun, karena kebetulan di rumah sudah habis juga krimer, bisakah kita mencarinya sebentar sebelum ke kasir." Ujar Hinata pada pria bersurai kuning di sebelahnya.

"Tentu, tapi apa kau tak merasa lelah karena sudah lebih dari satu jam kita berjalan mengitari seluruh supermarket?" Ujar Deidara cemas melihat keadaan Hinata yang sedang hamil besar.

"Aku tidak merasa lelah sama sekali malah senang karena bisa pergi berbelanja bersama kalian berdua." Seru Hinata dengan wajah tersenyum lebar.

Gadis cantik bersurai kuning ponny tail yang ikut pergi bersama mendesah pelan. "Tapi jika kau merasa lelah atau kaki mu pegal atau sakit cepat beritahu padaku, jangan diam saja." Ujarnya memandang cemas ke arah Hinata.

"Jangan terlalu cemas Ino-chan, aku masih sanggup berjalan." Kata Hinata penuh semangat.

Setelah mencari stand tempat yang menyediakan kopi akhirnya mereka bertiga menemukannya, dan dengan wajah serius Hinata mulai melihat-lihat satu persatu deretan rak berisikan berbagai macam jenis kopi mulai dari masih berupa biji kopi, sudah menjadi bubuk kopi atau kopi instan berbagai merek dari yang biasa sampai kualitas premium dengan dibandrol harga cukup mahal ada disini.

Namun setelah Hinata mencari-cari selama lebih dari sepuluh menit bahkan sampai bertanya kepada salah satu pegawai supermarket ternyata biji kopi yang di inginkan tidak ada serta tidak di jual disini ataupun tempat lainnya karena termasuk biji kopi mahal, dan belum terlalu banyak beredar di pasar kopi dunia karena masih sangat sedikit produsen kopi yang mengembangkannya.

Sebenarnya jenis kopi yang Hinata ingin beli adalah Kopi Liberika, jenis kopi ini berasal dari biji kopi Arabika dan Robusta yang dipadukan sehingga menghasilkan kopi dengan cita rasa kelas dunia. Namun ternyata cuma bisa mendapati jenis kopi ini di Liberia, Afrika. Harganya juga cukup tergolong mahal karena rasanya yang sangat lezat. Biasanya jenis kopi ini dibuat menjadi Kopi Espresso dan Latte, dua minuman favorit kesukaan Sasuke.

My (Perfect) Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang