Minjae dan Jinwo saling berpandangan seperti memiliki pemikiran yang sama "Jangan – jangan". Merek tau persis Minhyun seperti apa jika dia berkeliaran di sekolah. Minjae dan Jinwo berdiri bersiap mencari Minhyun namun terlambat.
Srek...
"Ong Seongsaeng! Ucap mereka berpandangan kembali. "Haduh bagimana ini? " kata Minjae yang sudah sangat khawatir.
"Baiklah kau tenang dulu, tarik nafasmu dan buang." Kata Jinwo melihat temannya itu khawatir. Minjae pun menuruti apa yang Jinwo suruh. "Saat ini kita tidak tau Minhyun ada dimana salah satu cara agar kita bisa mencarinya dengan memberi alasan yang kuat agar seongsaengnim percaya." Saran Jinwo.
"Bagaimana caranya? kau tau sendiri jika seongsaenim sangat..." Bisik Minjae yang belum selesai berbicara
Brug meja dipukul
"Baik anak – anak pelajaran kali ini kalian harus membuka otak kalian karna pelajaran ini membutuhkan konsentrasi dan perhatian yang cukup agar kalian lebih cinta pelajaran ini dan jangan sampai sayang juga pada saya hwahahahhha" ucar Ong Seonsaengnim
Krik krik
Anak – anak yang sudah biasa mendengar celotehannya hanya menatapya datar meski ia menertawakan diri sendiri.
"Ekhmmm baik, kemarin sudah sampai mana?" Tanya Ong seonsaeng pada para muridnya sembari membuka Modul.
Jinwo dan Minjae terkejut lalu melanjutkan kembali diskusi mereka.
"Hei yang disana kalian berdua sedang apa? Kenapa kalian berdua bermusyawarah disana, kenapa tidak bermusyawarah didepan sini." Ujar Ong soengsaengnim yang mengetahui ada suara gaduh di kupingnya.
"Haduh.. bagaimana ini kita terciduk." Kata Minjae
Minjae akhirnya mengangkat kepalanya dan ekpresinya tiba – tiba berubah.
"Seongsaenim Jinwo! Jinwo! " katanya terbata – bata, Jinwo yang awalnya tidak paham dengan apa yang akan dilakukan Minjae kini mngerti setelah Minjae mengedipkan matanya. Buru – buru ia memegangi perutnya dan tiba – tiba jatuh ke lantai.
"Apeo yeo... app...peo." Rintihan dari suara Jinwo membuat Ong seongsaengnim terkejut lalu menghampiri mereka.
Minjae yang tidak mau ini menjadi sia – sia ia melancarkan tujuannya, kini ia mulai memainkan scenario. "Ah..peujima Jinwo ya... ah peujima... hiks hiks." (Apujima artinya jangan sakit). "Seongssengnim eottokhe... kasihan Jinwo." Ungkap Minjae dengan tatapan sedih dan suara yang meredam.
Ong seonsaeng adalah guru yang paling ketat dalam mengajar meski ia terbilang suka dengan humor, tapi saat ia melihat nilai buruk dari para siswa ia akan murka, meski dia bercada tapi dia selalu membuat para muridnya ini sakit hati dengan perkataannya yang pedas. Ong Seonsaeng memperhatikan sangat jelas mimik wajah Jinwo dan grak – geriknya "Jika ku lihat sepertinya dia memang sakit, baik kalau begitu, siapa yang akan meng." Katanya setelah menelisik.
"Aku saja seongsaengnim." Selak Minjae yang memotong ucapan gurunya itu.
"Baik kalau lebih parah kita bisa membawanya ke rumah sakit." Ujar Ong Seonsaeng
"Kamsahamnida."
"Awas kalau kalian sampai berbohong, Hwhahahaha... " Ancamnya pada Jinwo dan Minjae lalu tertawa, sementara Minjae dan Jinwo masih bertatapan. "Kalian akan ku beri hukuman.." lanjutnya dengan tatapan tajam pada mereka berdua. Minaje dan Jinwo kini menelan ludah. Mereka khawatir Minhyun mengalami hal yang tidak menyenangkan.
"Saya berjanji akan menjaga Jinwo." Ujar Minjae meski diawal ia sempat sedikit takut namun ini demi anggota keluarganya. Jinwo pun mengedipkan matanya pada Minjae, dan mereka pun berhasil melolosan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEUNGWAN is MINE
Fanfic"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...